Into Your Arms
t indah, namun
di seorang istri atas bocah tengil yang
alam tidurnya di sofa. Sengaja, karena Luna belum
kan pendingin ruangan. Udara pagi ini memang sedang mendung, rasany
idak boleh membiarkan Alvaro
sih memejamkan matanya itu. Sedikit iba ketika melihat kaki
, kemudian kembali menghadapka
!" tegas Luna sambil menggunca
mentara kan?" pada akhirnya Alvaro bangun. Suara lelaki itu yang ser
ibur-libur ya, Varo. Aku harus masuk, kala
is bertubuh mungil di depannya. "Nggak nyangka, akhirnya bisa manggil Luna sayang dengan bebas, nggak harus manggil Mbak Luna lagi, iy
ngan!" desis Lu
ro itu jahil dan juga nakal. Nakal menurut Luna karena lelaki itu terlibat dalam geng-g
dari
ya. Sejak kecil hingga besar, tidak berhenti lelaki itu membuntu
gen banget nikah sama kamu. Untungnya orang tua ak
ya, mengedepankan ego sampai menjual anaknya sendiri. Mungki
ja tidak. Luna sudah melalui berbagai macam rintangan un
i, nggak usah
k pinggang di hadapan Luna. "Hari
a matanya kesal. "Jang
nya. Entah makan apa, tubuh Alvaro jauh lebih tinggi dan besar ketimbang dirinya.
gan suara mengejek. Hal itu membuat Luna se
menyerah. Dia berbalik badan dan melanjutkan langkahnya menu
gar teriakan Alvaro yang berlari memasuki kam
menikah denga
mun, umur Alvaro kan suda
masak untuk meng
ar. Sedikit beruntung memiliki calon mertua yang mapan, karena set
mbuat Luna sedikit heran sih, bagaimana bisa Alvaro membeli rumah sebesar i
ini realistis. Hidup itu perlu makan, dan makan itu perlu
di luar sana itu mata duitan. Mereka
udah ada di belakangnya saja. Luna bahkan tidak sadar jik
untuk dicampur menjadi satu. Kemudian, Luna juga menambah
Lelaki itu senang dengan ma
ena sejak tadi hanya menatap masakan Luna dengan dia
ebentar l
i dulu itu pengen punya istri yang bi
berbicara gue-lo dengannya. Tidak sop
kamu di sini," decak Luna sambil menunjuk
aro menurutinya demi
engepul itu di atas meja makan. Perut Luna sudah berbunyi sejak tadi,
ap, Alvaro hanya bergeming dalam diam. Matanya menatap lurus ke arah Lu
yang menggambarkan k
Entah sudah berapa banyak
air mineral dan memberikannya kepada
lengan Alvaro yang masih
ihat piring Alvaro masih penuh. Sedangka
makan Luna dan menyuapkan makanannya dengan nikmat. Hal i
bekas kamu, ada campura
ah tingkah! Tidak-tidak, Alvaro tidak boleh memperdayanya da
*