Into Your Arms
n. Hari ini, Luna kembali menjalani hidupnya seperti semula, meski sejak Lun
s, bahkan sampai sore ini Luna telah kemb
gguh baik-baik saja? Bagaimana jika lelaki itu sedang dalam masala
namun sifat ketidakpeduliannya ini membawa petaka karena
ofa sambil menarik-narik rambutnya. Berharap s
enyak malam ini, dan Luna berjanji akan membawa Alvaro kem
l harap-harap cemas, Luna mengangkat panggilan dari nomor yang
tanyan
eperti seruan panik dari jauh. Namun setelah itu,
bisa tolo
mengernyit
sa,
kemudian menghampi
isa infeksi kalau nggak segera diobati,
isnya. "Kamu di mana? Bis
rim sek
re lokasi dari gadis itu. Meski belum pernah ke sana sebelumnya, Luna bergegas mengamb
waktu setengah jam. Perjalanan setengah jam biasanya memakan waktu yang sebentar, namun kali
a lelaki itu terluka? Mengapa tidak pula
an di dalam hatinya, menunggu keberada
si, maka kening Luna semakin dibuat binggung. Pasalnya, mobil Luna kini sudah
ata Luna menyipit begitu maps berbicara jika Luna sudah tiba di lokasi tujuannya. Baiklah
sambil membawa ponselnya. Luna melakukan panggilan dengan Alisa, namun gadis itu tidak
a hanya di
h saja, namun langkahnya dihentikan ketik
k L
ihat sosok tinggi mendek
hati. Meski lelaki di depannya tidak terliha
. "Nama saya Abara, teman Al
menyangka Alvaro memiliki
mau disamperin siapapun. Dia diem terus di balkon, saya
Alvaro kenap
Terlihat tua dan gelap dari luar, namun begitu masuk ke dalam, Luna bisa
mu bisa langsung ke sana," tunjuk Abara pad
in terlihat perkumpulan anak muda sedang bercanda gurau, semua laki-laki, hany
sini jauh dan gelap banget, aku takut Kak Lu
mudian menepuk pelan pu
diran Luna. Pasalnya, pernikahan Luna dan Alvaro memang tertutup, hanya keluarga saja yang hadir. Tentu saja Alvaro malas men
n-teman Alvaro tidak terlihat menyeramkan, malah terlihat bersih dan rapih seolah mereka berasal bukan dari keluarga b
eh d
emudian membawa istri sahabatnya itu ke depan gerombolan le
Halo Kak Luna, salam kenal," ucap mereka bersa
n. Mungkin Alvaro bakal takut sama Kak Luna," ucap lelaki yang sedang duduk di atas so
a?" tanya Luna setelah pertanya
ng ke sini, eh malah diajak main sama Alvaro. Makanya dia babak belur gitu," ucap teman Alvaro ya
h karena keberadaan Rafael kemarin? Apakah lelaki
dah izinin aku datang ke sini," ucap Luna sambil be
pit putung rokok yang masih menyala. Luna jarang sekali melihat lelaki itu merokok di rumah, namun meli
anggil Lu
laki itu langsung mematikan putung
duduk di samping lelaki itu. "
lelaki itu benar-benar