Into Your Arms
kaget saat melihat keka
a tentu tahu akan sifat temp
stahil jika tidak tahu kejadian
a Alvaro saat melihat ayah dan i
lvaro tidak bisa lepas dari pergerakan Luna,
n pamit. Ibu hanya ingin mengantar bahan makanan tadi, tid
lebih dahulu sebelum mengantar
ri kencang mencari ke
erasaan Luna.
edang mencuci gelas di westafel. Kakin
melihat dari samping wajah memerah menahan tangis
un
etiga, sentak suara tang
asuk ke dalam pelukannya. Secara teratur memberikan usa
melonggarkan pelukannya. Beralih mengangk
keluarkan oleh Luna. Alva
t sudah sampai di dalam kamar. Alvaro m
idak nyaman. Luna seperti bukan Luna yan
eletakkan dua telapak kaki gadis itu di atas kakinya. Alvaro sedikit meringis melihat luka gores
yang Alvaro khawatirkan hanyalah kondisi istrinya. Luna bahkan tidak mengeluh sakit k
secara langsung. Jauh di dalam hatinya, Alvaro meringis sak
Gadis itu mengangguk, kemudian melangkah sendiri naik ke
dia pergi ke luar sampai larut malam seperti ini. Apalagi ini a
i sana. Matanya menatap wajah tenang Luna yang sudah t
enaklukan hati Luna dengan perasaannya. Namun, melihat kekacauan dalam keluarga Luna, dan tahu jika Luna
an gadis yang sangat dia idamkan dari kecil, Alvaro tidak akan
gue, Lun
*
la berputar. Tidak menyangka efek sem
i pula, ke mana perginya Alvaro? Pagi-pagi seperti
r. Begitu keluar, bau masakan menyambut hangat in
atas kursi. Matanya menatap punggung t
aro tanpa menatapnya. Lelaki itu sedang menata nasi yang su
Alvaro sedang baik kepadanya
" tanya Alvaro sambil
an pusing aja, kayaknya aku
Luna, menempel di sana sebelum
as L
Alvaro, lelaki itu sampai berlari menghampirinya u
kesal, lelaki itu kebingungan sendir
g menggerutu itu. "Makan dulu, aku hany
ap makanannya, sesekali melirik ke arahnya. "Makan yang banyak Lu
an Alvaro bijak. Mema
. Rasanya lumayan juga, meski rasanya sedikit hambar. M
h itu dia menarik tangan Luna kembali ke kamar. Lelaki itu mendorong tubuh Luna hingga b
mu masuk aja Varo, a
er bubur sama buah. Lo harus istirahat, pasti kecapean karena kemarin
apain Varo! Aku nggak
rumah telah berbunyi. Alvaro bergegas pergi ke dep
bingung adalah, mengapa
a," kenal Alvaro kepada gadis
terlihat nakal, justru
Alisa sambil menaruh banyak buah dan
inum apa?"
g. "Mau temenin
dah, gue ambilin minu
adis cantik itu menarik kursi kerja sampai ke samping L
kepalanya semakin tajam saat gadis itu
*