Into Your Arms
ian bawah yang tidak terlalu lebar, serta ikat pinggang keemasan yang menempel sempurna melingka
iri makan malam bersama keluarga besar di salah satu hotel ternama di Jakarta. Acara ini seb
itu mampu menyembuhkan lukanya dalam kurun waktu satu minggu. Meski ma
mandi, sudah sejak lima belas menit yang lalu, bahkan Luna ber
o keluar dari dalam sana mengenakan celana bahan hitam panjang dan
am. Dia menghampiri Alvaro, membantu memasangkan dasi yang sudah dia pilihkan di tangannya
o lebih sempurna. Suaminya itu memang memiliki daya pesona yang kuat, mungkin bertahun-tahun bersama Alvaro, apalagi
berada di dekat dasi meskipun benda
hat gugup sambil berdeham. "
rias. Luna mengambil foundation miliknya yang sedikit gelap karena warna kulit lelaki itu
sil kerjanya. Terlihat sangat natural. "Bagus kan? Nggak
kan aku malu Luna, kalau paka
n nggak umbar ke siapa-siapa. Daripada nanti kamu
ias dan berdiri di depan Luna, memperhatikan istrinya d
ali lagi di depan kaca. "Jelek ya? Pad
"Kurang cocok, leher kamu
memang ada ya
embut, kemudian merapihkannya menjadi tergerai. "Nah, g
Udah buruan pakai sepatu. Udah ja
mobil dan melaju meninggalkan rumah. Perjalanan hanya memakan waktu lima belas menit setelah a
sudah berlari ke arahnya, membukakan pintu
Lelaki itu dengan berani menyusupkan tangannya ke arah pinggang Luna,
aya kalau kita ini harmonis," u
ak harmonis ya?" ta
k tahu sih, kadang-kad
ungkan. Ibu dan ayah mertua langsung menyambut Luna dengan sukacita, mereka bahkan memeluk dan menciu
a Luna,
alam kehangatan. Lelaki di sampingnya tersenyum
anyak bangku. Ibu mertua Luna menyuruhnya untuk duduk di s
n dari mereka hanyalah keluarga Alvaro saja. Kelu
rnama Ezra dan adik perempuan bernama Clarissa. Ezra sudah berkeluarga, mereka tinggal di Singapura, sedangkan Clarissa sedang melanjutkan studinya di Korea. Keluarga yang semp
heroik setelah menggeser piring yang dagingnya sudah terpotong kecil, sedangkan mili
ominannya agar Alvaro tidak lagi merasa tersakiti. Meski tidak begitu menyuka
sih,
easure
rbicara karena itulah peraturan yang dibuat oleh ayah mertuany
selesai disantap, hanya tersisa makan penutup
, lancar-lancar aja kan
ah, aku dan Alvaro menjalan
dah tidak sabar melihat perpaduan wajahmu dan Alvaro,
dangkan Luna mengig
mereka akan memberi kita keturunan setelah mereka usai dari kesibukannya, lagi pula,
ah penyelamatnya malam ini.
al apa yang harus Luna kat