icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Into Your Arms

Into Your Arms

Penulis: vanisa_28
icon

Bab 1 day one

Jumlah Kata:1000    |    Dirilis Pada: 07/07/2022

t indah, namun

di seorang istri atas bocah tengil yang

alam tidurnya di sofa. Sengaja, karena Luna belum

kan pendingin ruangan. Udara pagi ini memang sedang mendung, rasany

idak boleh membiarkan Alvaro

sih memejamkan matanya itu. Sedikit iba ketika melihat kaki

, kemudian kembali menghadapka

!" tegas Luna sambil menggunca

mentara kan?" pada akhirnya Alvaro bangun. Suara lelaki itu yang ser

ibur-libur ya, Varo. Aku harus masuk, kala

is bertubuh mungil di depannya. "Nggak nyangka, akhirnya bisa manggil Luna sayang dengan bebas, nggak harus manggil Mbak Luna lagi, iy

ngan!" desis Lu

ro itu jahil dan juga nakal. Nakal menurut Luna karena lelaki itu terlibat dalam geng-g

dari

ya. Sejak kecil hingga besar, tidak berhenti lelaki itu membuntu

gen banget nikah sama kamu. Untungnya orang tua ak

ya, mengedepankan ego sampai menjual anaknya sendiri. Mungki

ja tidak. Luna sudah melalui berbagai macam rintangan un

i, nggak usah

k pinggang di hadapan Luna. "Hari

a matanya kesal. "Jang

nya. Entah makan apa, tubuh Alvaro jauh lebih tinggi dan besar ketimbang dirinya.

gan suara mengejek. Hal itu membuat Luna se

menyerah. Dia berbalik badan dan melanjutkan langkahnya menu

gar teriakan Alvaro yang berlari memasuki kam

menikah denga

mun, umur Alvaro kan suda

masak untuk meng

ar. Sedikit beruntung memiliki calon mertua yang mapan, karena set

mbuat Luna sedikit heran sih, bagaimana bisa Alvaro membeli rumah sebesar i

ini realistis. Hidup itu perlu makan, dan makan itu perlu

di luar sana itu mata duitan. Mereka

udah ada di belakangnya saja. Luna bahkan tidak sadar jik

untuk dicampur menjadi satu. Kemudian, Luna juga menambah

Lelaki itu senang dengan ma

ena sejak tadi hanya menatap masakan Luna dengan dia

ebentar l

i dulu itu pengen punya istri yang bi

berbicara gue-lo dengannya. Tidak sop

kamu di sini," decak Luna sambil menunjuk

aro menurutinya demi

engepul itu di atas meja makan. Perut Luna sudah berbunyi sejak tadi,

ap, Alvaro hanya bergeming dalam diam. Matanya menatap lurus ke arah Lu

yang menggambarkan k

Entah sudah berapa banyak

air mineral dan memberikannya kepada

lengan Alvaro yang masih

ihat piring Alvaro masih penuh. Sedangka

makan Luna dan menyuapkan makanannya dengan nikmat. Hal i

bekas kamu, ada campura

ah tingkah! Tidak-tidak, Alvaro tidak boleh memperdayanya da

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka