icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikahlah Denganku, Pak!

Bab 10 Skenario Tak Terduga

Jumlah Kata:956    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

h 40 menit naik mobil dari rumahnya. Sesuai perkataannya pada sang ibu, ia datang untuk makan pasta buatan bibinya. Menurut Hanifa, pasta bu

ngandung 5 bulan keluar dari kamar mandi. Hanifa

segini cukup?" , tanya bibinya sambil menyodorkan

sudah aku bilang, temanku membutuhkannya untuk tugas penelitiannya. Aku juga ti

sekarang." , komentar bibi Rena be

kut menimpali. Padahal dalam hatinya Hanifa be

painya di rumah, ia langsung mengeluarkan benda yang ia sembunyikan di salah satu saku jaket yang

enghubungi Saka. Setelah dering ketig

edang dalam perjalanan menuju kelas." , ujar

an hal itu, karena bukan itu y

pak sudah me

Kena

malam itu, ya. Harus!" , ujar

untuk makan malam di luar. Akan tetapi karena ia sudah sampai di depan ruang ke

memutuskan panggilan tersebut dan membuk

a ini benar-benar menyebalkan!" , gerutunya sambil menata

i rencananya dan langsung melupakan begitu

*

dari rencananya. Ia dan ibunya adalah pihak yang datang lebih dulu, lalu disusul oleh ayah Saka 15 menit kemudian. Akan tetapi ayah Saka hanya datang se

i baik ibunda Hanifa maupun ayah Saka sama-sama belum bicara apapun mengenai hubungan m

rkali-kali mengirim pesan dan menelpon Saka, akan tetapi hasilnya nihil. Ti

denganku rupanya.' , gumam Ha

engacaukan rencananya. Ia tidak tahu apa yang mungkin akan ia lakukan saa

ari kaca besar. Saka datang dengan setelan jas rapi tanpa dasi. Rambutnya sedikit acak-acakan, namun terlihat seksi di mata Hanifa. Ta

i persimpangan jalan tadi." , ungkap Saka dengan sopan da

erseri-seri dan tampak lucu di matanya,

tidak menunggu lama, kok." , uj

ingin kami beritahukan pada kalian." , kata ib

tanya Saka

ng ayah sambil menatap i

berlari tadi semakin bingung dengan situasi saat i

hat sedang menarik napasnya beraturan, mempersiapk

ingin kami beritahukan pada ka

ulan dari ucapan singkat tentang kata 'kami' dalam kalimat ibunda Hanifa, kini ia masih harus menghadapi en

ganti ibunya

ihat meyakinkan sedang menyembunyikan sesuatu d

hal itu langsung terdiam seketika. Kalimat singkat itu membuat raut wajah ketigany

ham

amkan mata, "Aku khilaf melakukan ha

membuat Saka gelagapan, tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia tidak tahu skenario macam apa yang sebenarnya Hanifa l

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Lamaran !2 Bab 2 Memaksa Atau Memohon 3 Bab 3 Yang Tersembunyi 4 Bab 4 Janji5 Bab 5 Keluarga Hanifa 6 Bab 6 Pertimbangan 7 Bab 7 Kesepakatan 8 Bab 8 Dua Belas Aturan 9 Bab 9 Bertentangan 10 Bab 10 Skenario Tak Terduga11 Bab 11 Bubar12 Bab 12 Keputusan13 Bab 13 Akhirnya Bertemu14 Bab 14 Kekesalan Saka 15 Bab 15 Tangga Darurat 16 Bab 16 Kebohongan Putih17 Bab 17 Pelukan Pertama18 Bab 18 Pencapaian Baru Vina19 Bab 19 Yang Mengerti Saka20 Bab 20 Sandiwara Untuk Vina21 Bab 21 Masa Lalu Yang Kembali22 Bab 22 Singa Betina23 Bab 23 Perdebatan Ibu Dan Anak24 Bab 24 Dua Garis 25 Bab 25 Keputusan Ayah Saka26 Bab 26 Konflik Pagi27 Bab 27 Kecerobohan Hanifa28 Bab 28 Wanita Tak Terduga29 Bab 29 Kelas Saka30 Bab 30 Skenario Gila Lainnya31 Bab 31 Antagonis Atau Protagonis 32 Bab 32 Kunjungan Pertama Untuk Menemuinya33 Bab 33 Beruang Kutubnya Memudar34 Bab 34 Keluhan Sang Lumba-lumba35 Bab 35 Hanifa Terancam36 Bab 36 Petarung Kecil37 Bab 37 Pengakuan Saka38 Bab 38 Cerita Malam39 Bab 39 Dansa Terakhir40 Bab 40 Pagi41 Bab 41 Mahasiswa Aneh42 Bab 42 Alasan Vina43 Bab 43 Lamaran44 Bab 44 Di Balkon45 Bab 45 Masa Kritis46 Bab 46 Tempat Penyebrangan47 Bab 47 Menyebrang48 Bab 48 H-249 Bab 49 Tuxedo Saka50 Bab 50 Malaikat 51 Bab 51 H-152 Bab 52 Perasaan Baru53 Bab 53 Siapa Memasuki Hubungan Siapa54 Bab 54 Gagalnya Rencana Saka55 Bab 55 Sebuah Foto56 Bab 56 Rumah Mertua57 Bab 57 Balada Pinjam Baju58 Bab 58 Malam Pertama59 Bab 59 Masa Lalu Kedua Orangtua60 Bab 60 Dansa Pagi61 Bab 61 Hari Murung Hanifa62 Bab 62 Apartemen 70363 Bab 63 Pindah 64 Bab 64 Mendadak Mual65 Bab 65 Hantu Iseng66 Bab 66 Sosok Sang Hantu67 Bab 67 Pesan Anonim68 Bab 68 Tawar Menawar69 Bab 69 Angin Besar70 Bab 70 Awal Kesalahpahaman 71 Bab 71 Meregang 72 Bab 72 Perang Dingin73 Bab 73 Keributan Di Lorong74 Bab 74 Alkohol Pertama Hanifa75 Bab 75 Menginap76 Bab 76 Mati Lampu77 Bab 77 Ingatan Yang Kembali78 Bab 78 Kejutan Lainnya79 Bab 79 Kunjungan Mertua 80 Bab 80 Chemistri Baru81 Bab 81 Masakan Maut 82 Bab 82 Perasaan Baru 83 Bab 83 Rutinitas Malam84 Bab 84 Hadiah Bulan Madu85 Bab 85 Dia Lagi86 Bab 86 Di Balkon Kantin87 Bab 87 Perintah Kakak Ipar88 Bab 88 Pencarian Johan89 Bab 89 Rencana Licik Untuk Saka90 Bab 90 Akhirnya Bertemu 91 Bab 91 Konser Masa Lalu92 Bab 92 Makan Malam Tim93 Bab 93 Tawaran Menggiurkan94 Bab 94 Permainan Raja 95 Bab 95 Permainan Pencipta Hubungan Baru96 Bab 96 Kecupan Untuk Menutupi Kecupan 97 Bab 97 Mabuk Lagi98 Bab 98 Keanehan Saka99 Bab 99 Malam Biru100 Bab 100 Pagi Setelah Badai