icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikahlah Denganku, Pak!

Bab 3 Yang Tersembunyi

Jumlah Kata:1084    |    Dirilis Pada: 04/07/2022

ng melaju menghalangi jalan Saka. Itu adalah salah satu dari dua supir pribadi yang dimiliki oleh ibuny

kemudi terbuka perlahan dengan begitu halus menampakkan soso

mohon terima saja tawarannya, sebab nyonya mengancam akan menggantiku dengan o

na tujuannya pergi setelah dari sini, tetapi mendengar apa yang terjadi, membuat Saka harus mengalah

anmu kali ini." , balas Saka, tak

jah pria muda dengan setelan kemeja hitam itu berseri, "Terima

k perlu. Sa

i dosen juga membuatnya sibuk untuk mendampingi beberapa mahasiswa dalam menyusun skripsi. Kesibukan dari tiap mahasiswa yang b

atian untuk membuat dan merevisi skripsi mereka. Tidak seperti beberapa dosen lainnya yang menanggapi mahasiswanya den

uk di kursi penumpang di belakangnya melalui spion yang tepat berada di atas dashboard mobi

ini, ya?" , tanya supir itu mencoba

Saka mendengarkan sepenuhnya pertanyaan yang supir itu lontarkan mesk

i mulai menyelidik saat melihat kilau cahaya yang t

ar. Wawancara spontan yang tidak ada kesepakatan sebelumnya, ditambah lagi semua

yum kecil,

kira itu ci

ya untuk melihat cincin yang dimaksudkan oleh sang supir, "Tidak. Ini cincin p

ntian bus dengan alasan ada tempat yang harus ia kunjungi. Pada awalnya sang supir agak memaksa untuk mengantar

beberapa orang lainnya. Sepanjang perjalanan di dalam bus, Saka dengan sengaja menyumpal telinganya dengan headset yang ia bawa dan leb

henti saat melihat toko bunga. Ia melepas headsetnya dan memutuskan untuk masuk ke dalam. Suara lonceng klasik terdengar saat Saka mendorong pintu kaca tersebut dan tak berselang

sakit yang sudah sangat familiar baginya sejak setahun yang lalu. Sampai-sampai p

t yang bertugas di meja administrasi dengan ramah. Ia menjadi

harap yang satu ini tidak akan membuatny

"Tentu saja. Memangnya

mbuat Saka salut dari perawat tadi adalah sikapnya yang begitu ramah dan hangat, membuat siapapun merasa nyaman dan senan

dengan suara kecil. Badannya kurus kecil sehingga membuatnya tenggelam dalam baju rumah sakit. Kepalanya mengenakan topi beanie untuk

ah dan mendapatkan sambutan se

uah pelukan dan Saka langsung menyambutnya dengan senang hati. Ia memeluk kekasi

wanita dengan tak sabar menanti cerita menyenangk

ng ia beli saat di perjalanan tadi dan menarik tempat duduk

gi hari ini?" , tanya Saka lebih ingin mengetahui keadaan kekasihnya itu. Lebih

erusaha keras untuk tersenyum, meskipun hatinya terluka melihat kondisi kekasihnya yang tengah berjuang keras melawan kanker kelenjar getah bening. Ia mendapatkan penyakit ganas it

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Lamaran !2 Bab 2 Memaksa Atau Memohon 3 Bab 3 Yang Tersembunyi 4 Bab 4 Janji5 Bab 5 Keluarga Hanifa 6 Bab 6 Pertimbangan 7 Bab 7 Kesepakatan 8 Bab 8 Dua Belas Aturan 9 Bab 9 Bertentangan 10 Bab 10 Skenario Tak Terduga11 Bab 11 Bubar12 Bab 12 Keputusan13 Bab 13 Akhirnya Bertemu14 Bab 14 Kekesalan Saka 15 Bab 15 Tangga Darurat 16 Bab 16 Kebohongan Putih17 Bab 17 Pelukan Pertama18 Bab 18 Pencapaian Baru Vina19 Bab 19 Yang Mengerti Saka20 Bab 20 Sandiwara Untuk Vina21 Bab 21 Masa Lalu Yang Kembali22 Bab 22 Singa Betina23 Bab 23 Perdebatan Ibu Dan Anak24 Bab 24 Dua Garis 25 Bab 25 Keputusan Ayah Saka26 Bab 26 Konflik Pagi27 Bab 27 Kecerobohan Hanifa28 Bab 28 Wanita Tak Terduga29 Bab 29 Kelas Saka30 Bab 30 Skenario Gila Lainnya31 Bab 31 Antagonis Atau Protagonis 32 Bab 32 Kunjungan Pertama Untuk Menemuinya33 Bab 33 Beruang Kutubnya Memudar34 Bab 34 Keluhan Sang Lumba-lumba35 Bab 35 Hanifa Terancam36 Bab 36 Petarung Kecil37 Bab 37 Pengakuan Saka38 Bab 38 Cerita Malam39 Bab 39 Dansa Terakhir40 Bab 40 Pagi41 Bab 41 Mahasiswa Aneh42 Bab 42 Alasan Vina43 Bab 43 Lamaran44 Bab 44 Di Balkon45 Bab 45 Masa Kritis46 Bab 46 Tempat Penyebrangan47 Bab 47 Menyebrang48 Bab 48 H-249 Bab 49 Tuxedo Saka50 Bab 50 Malaikat 51 Bab 51 H-152 Bab 52 Perasaan Baru53 Bab 53 Siapa Memasuki Hubungan Siapa54 Bab 54 Gagalnya Rencana Saka55 Bab 55 Sebuah Foto56 Bab 56 Rumah Mertua57 Bab 57 Balada Pinjam Baju58 Bab 58 Malam Pertama59 Bab 59 Masa Lalu Kedua Orangtua60 Bab 60 Dansa Pagi61 Bab 61 Hari Murung Hanifa62 Bab 62 Apartemen 70363 Bab 63 Pindah 64 Bab 64 Mendadak Mual65 Bab 65 Hantu Iseng66 Bab 66 Sosok Sang Hantu67 Bab 67 Pesan Anonim68 Bab 68 Tawar Menawar69 Bab 69 Angin Besar70 Bab 70 Awal Kesalahpahaman 71 Bab 71 Meregang 72 Bab 72 Perang Dingin73 Bab 73 Keributan Di Lorong74 Bab 74 Alkohol Pertama Hanifa75 Bab 75 Menginap76 Bab 76 Mati Lampu77 Bab 77 Ingatan Yang Kembali78 Bab 78 Kejutan Lainnya79 Bab 79 Kunjungan Mertua 80 Bab 80 Chemistri Baru81 Bab 81 Masakan Maut 82 Bab 82 Perasaan Baru 83 Bab 83 Rutinitas Malam84 Bab 84 Hadiah Bulan Madu85 Bab 85 Dia Lagi86 Bab 86 Di Balkon Kantin87 Bab 87 Perintah Kakak Ipar88 Bab 88 Pencarian Johan89 Bab 89 Rencana Licik Untuk Saka90 Bab 90 Akhirnya Bertemu 91 Bab 91 Konser Masa Lalu92 Bab 92 Makan Malam Tim93 Bab 93 Tawaran Menggiurkan94 Bab 94 Permainan Raja 95 Bab 95 Permainan Pencipta Hubungan Baru96 Bab 96 Kecupan Untuk Menutupi Kecupan 97 Bab 97 Mabuk Lagi98 Bab 98 Keanehan Saka99 Bab 99 Malam Biru100 Bab 100 Pagi Setelah Badai