Menikahlah Denganku, Pak!
k Saka yang begitu tegang. Kini ia merasa leb
au akan memiliki catatan telah bercerai dan statusmu menjadi janda. Apa kau tidak masalah dengan itu? Kau tahu
tu. Lagipula aku tidak memiliki keinginan untuk menikah dan membangun rumah tangga
birnya, "Terlihat jela
urasi waktunya sudah cukup untuk seseorang menikah
" , ujar Saka, "Tetapi bagaimana jika salah satu dari kita sudah tidak ta
an untuk bapak sampai tidak
au pasti akan bertemu dan jatuh cinta dengan orang yang kau temui di sana. Jujur saja, aku tidak ingin membeb
nta dengan siapapun." , tegas H
akin belum sampai 2 bulan kau masuk universitas, kau pasti su
. Yang kalah harus mewujudkan permintaan pihak yang menang, apapun permintaannya." , k
apapun permintaannya meskipun itu hal yang memalukan." , bal
cepat, tanda bahwa dirinya sa
aku yang ia tunjukan saat ini pada Hanifa bukanlah seperti dirinya yang sekarang. Pembawaannya yang biasanya kaku dan tegas, kini mulai m
i duduknya dan mencoba mengembalikan pembawaannya seperti semula. Saka menyadari bahwa din
a lagi. Artinya bisa selesai meskipun itu keputusan sepihak. Tetapi jika itu terjadi dalam kurun wakt
a pihak yang dirugikan, ak
sik jika tidak terpa
campur urusan
u sampai kau berhasi
ersenyum senang. Ia tidak pernah menyangka aka
terpisah." , k
ingung, "Mereka akan curiga jik
1 gedung dengan bapak. Memangnya bapak mau tingga
kesehariannya jika tinggal bersama dengan Hanifa, "Kau
a memintanya pada ibuku." , uj
yak
tidak perlu khawatir, aku tidak ak
inkan ibumu? Aku yakin ibumu tidak akan langsung setuju.
h mempersiapkannya. Aku hanya membutuhkanmu untuk m
r-benar berbeda. Tidak seperti dirimu." , komentar Saka, "
ketentuannya di atas kertas? Yah, untuk berjaga-jaga ji
kau sebutkan saja apa-apa yang ingin
iskusikan kembali persyaratan satu sama lain hingga pada akhirnya ada 12 aturan yang tertulis di atas masing-masing kertas. T
as, tidak mengungkapkan status pernikahan mereka di lingkungan universitas, tidak boleh memiliki hubungan dengan orang lain tanpa sepengetahuan pihak lain, tempat tinggal terpisah, tidak ada kewajiban tugas rumah tangga untuk Hani
tas, Hanifa tersenyum bangga dan mengulurkan tangann
ikit keraguan dalam hatinya meskipun semua persyaratan dan kejelasan pernikahan palsu ini sudah begitu jelas dibicarakan. Saka tahu jika
ampuri urusan satu sama lain, statusnya yang akan tercatat dalam dokumen negara sebagai suami H