icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Menikahlah Denganku, Pak!

Menikahlah Denganku, Pak!

Penulis: Kenzie
icon

Bab 1 Lamaran !

Jumlah Kata:1256    |    Dirilis Pada: 03/07/2022

ak lambat mengiringi gumaman otaknya saat membaca tiap kata dan angka-angka yang sudah familiar namun tak kunjung juga ia pahami. Seakan gerakan matanya

ria di sebelahnya yang sejak tadi menatap gemas ingin mendar

aja ia jelaskan untuk kedua kalinya lima menit yang lalu. Ini adalah pertama kalinya ia menghadapi murid yang langsu

g mendapatkan balasan dari pertanyaan sebelumnya, sem

nya yang sudah terlihat geram menunggu, "Aku hanya akan menanyakan tentang variabel x ku

mm

beberapa detik. Ia menurunkan bahunya dan menggeser selembar kertas it

maka harus disederhanakan dengan sistem eliminasi. Lalu x kua

tikan garis wajah gadis di hadapannya dengan tatapan datar, berusaha menutupi keinginannya untuk membuka kepala isi kepala gadis itu deng

urut

, kata gad

getukkan pensil tersebut pada dahi gadis itu pelan, "Itu kau sudah tahu. Apa kau tah

u, "Aku hanya begitu dalam matematika saja." , katanya samb

ih

kan berlapis emas ataupun permata, dari bentuk dan warnanya saja sudah bisa terlihat bahwa itu semua bukan barang murahan dan mudah didapatkan. Namun interior

ah hampir habis tetapi Hanifa masih juga belum kunjung selesai mengerjakan sepuluh soal dengan jenis so

dah sel

fa tidak mengalihkan pandangannya dan juga gerak ta

langsung meletakan kertas di tangannya t

wajah Hanifa, "Ingat, kau sudah berjanji akan membe

sih mau memeras orang kecil sepertiku." ,

k." , kata Hanifa ganti

maksu

i jam tangan yang bapak pakai. Itu jam limited edition bu

edikit membentuk sebuah senyum

kut tinggal bersama dengan ibunya. Tidak seperti penampilannya yang sederhana dan terlihat kikuk, tutornya itu adalah seor

Saka sepakat untuk menjadi tutor Hanifa, Saka mengajukan persyaratan untuk tidak memberitahukan di

gen jenius dari keluarganya, tetapi yang dilakukan Hanifa adalah prestasi terburuk yang pernah tercatat dalam sejarah keluarga

semua cemoohan itu hanya masuk melalui telinga kanannya dan kembali keluar dari telinga kanannya, tidak keluar da

masih aktif mengurus perusahaan kosmetiknya tanpa bantuan suami karena sudah bercerai sejak Hanifa masih duduk di sekolah menengah pertama tahun akhir. D

ikukuh ingin Hanifa masuk jurusan akuntansi sebelum benar-benar berkecimpung dalam dunia bisnis yang sesungguhnya. Namun, visi dan realita yang terjadi sedikit berten

bagi. Performanya sedikit menurun meskipun pada akhirnya Hanifa tetap bisa menyelesaikan semua soal-soal latihan yang diberikan oleh Saka. Sam

lupa semuanya, hm?" , komentar Saka mengalihkan perhatiannya dari kertas setelah menorehkan nilai A da

, balas Hanifa tidak

mu akhir-akhir ini?" , tanya Saka menyatukan kedu

, "Apa bapak mau membantu menyingkirkan

aku bisa, maka aku

yang bisa membantuku." , katanya setelah berdeba

dan satu alisnya terangkat naik,"Bagaimana bisa

nar-benar kaku dan terlihat membosankan baginya itu,

nya itu, Saka memutuskan untuk tinggal beberapa menit lag

rsandar pada punggung kursi yang ia

Hanifa pun mengubah posisinya dengan menurunk

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Lamaran !2 Bab 2 Memaksa Atau Memohon 3 Bab 3 Yang Tersembunyi 4 Bab 4 Janji5 Bab 5 Keluarga Hanifa 6 Bab 6 Pertimbangan 7 Bab 7 Kesepakatan 8 Bab 8 Dua Belas Aturan 9 Bab 9 Bertentangan 10 Bab 10 Skenario Tak Terduga11 Bab 11 Bubar12 Bab 12 Keputusan13 Bab 13 Akhirnya Bertemu14 Bab 14 Kekesalan Saka 15 Bab 15 Tangga Darurat 16 Bab 16 Kebohongan Putih17 Bab 17 Pelukan Pertama18 Bab 18 Pencapaian Baru Vina19 Bab 19 Yang Mengerti Saka20 Bab 20 Sandiwara Untuk Vina21 Bab 21 Masa Lalu Yang Kembali22 Bab 22 Singa Betina23 Bab 23 Perdebatan Ibu Dan Anak24 Bab 24 Dua Garis 25 Bab 25 Keputusan Ayah Saka26 Bab 26 Konflik Pagi27 Bab 27 Kecerobohan Hanifa28 Bab 28 Wanita Tak Terduga29 Bab 29 Kelas Saka30 Bab 30 Skenario Gila Lainnya31 Bab 31 Antagonis Atau Protagonis 32 Bab 32 Kunjungan Pertama Untuk Menemuinya33 Bab 33 Beruang Kutubnya Memudar34 Bab 34 Keluhan Sang Lumba-lumba35 Bab 35 Hanifa Terancam36 Bab 36 Petarung Kecil37 Bab 37 Pengakuan Saka38 Bab 38 Cerita Malam39 Bab 39 Dansa Terakhir40 Bab 40 Pagi41 Bab 41 Mahasiswa Aneh42 Bab 42 Alasan Vina43 Bab 43 Lamaran44 Bab 44 Di Balkon45 Bab 45 Masa Kritis46 Bab 46 Tempat Penyebrangan47 Bab 47 Menyebrang48 Bab 48 H-249 Bab 49 Tuxedo Saka50 Bab 50 Malaikat 51 Bab 51 H-152 Bab 52 Perasaan Baru53 Bab 53 Siapa Memasuki Hubungan Siapa54 Bab 54 Gagalnya Rencana Saka55 Bab 55 Sebuah Foto56 Bab 56 Rumah Mertua57 Bab 57 Balada Pinjam Baju58 Bab 58 Malam Pertama59 Bab 59 Masa Lalu Kedua Orangtua60 Bab 60 Dansa Pagi61 Bab 61 Hari Murung Hanifa62 Bab 62 Apartemen 70363 Bab 63 Pindah 64 Bab 64 Mendadak Mual65 Bab 65 Hantu Iseng66 Bab 66 Sosok Sang Hantu67 Bab 67 Pesan Anonim68 Bab 68 Tawar Menawar69 Bab 69 Angin Besar70 Bab 70 Awal Kesalahpahaman 71 Bab 71 Meregang 72 Bab 72 Perang Dingin73 Bab 73 Keributan Di Lorong74 Bab 74 Alkohol Pertama Hanifa75 Bab 75 Menginap76 Bab 76 Mati Lampu77 Bab 77 Ingatan Yang Kembali78 Bab 78 Kejutan Lainnya79 Bab 79 Kunjungan Mertua 80 Bab 80 Chemistri Baru81 Bab 81 Masakan Maut 82 Bab 82 Perasaan Baru 83 Bab 83 Rutinitas Malam84 Bab 84 Hadiah Bulan Madu85 Bab 85 Dia Lagi86 Bab 86 Di Balkon Kantin87 Bab 87 Perintah Kakak Ipar88 Bab 88 Pencarian Johan89 Bab 89 Rencana Licik Untuk Saka90 Bab 90 Akhirnya Bertemu 91 Bab 91 Konser Masa Lalu92 Bab 92 Makan Malam Tim93 Bab 93 Tawaran Menggiurkan94 Bab 94 Permainan Raja 95 Bab 95 Permainan Pencipta Hubungan Baru96 Bab 96 Kecupan Untuk Menutupi Kecupan 97 Bab 97 Mabuk Lagi98 Bab 98 Keanehan Saka99 Bab 99 Malam Biru100 Bab 100 Pagi Setelah Badai