icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Menikahlah Denganku, Pak!

Bab 7 Kesepakatan

Jumlah Kata:1123    |    Dirilis Pada: 08/07/2022

a hanya penasaran saja dan tidak be

menikah denganku.” , kata Hanifa menegaskan da

rdebat dengan hati kecilnya. Keputusan apapun yang akan ia pilih, a

ena sudah mau berjanji dengan Vina untuknya menikah dengan orang lain sepeninggal Vina. Menyadari itu adalah pertama kali dan juga satu-satunya permintaan yang pernah

u adalah Hanifa. Melihat usia dan sosoknya, ada begitu banyak batu halangan untuknya meskipun ia menerima tawarannya. Namun, jika ia m

denganmu.” , ujar Saka d

salah mendengar. Matanya menatap lurus pada p

ka lagi menekankan, “U

ung tertarik ke atas, senang. Pondasi awal untuk renc

k menikah denganku? Apa a

n alasannya, apa ka

nyandarkan punggungnya pada sanda

pada ibuku bahwa bapak datang untuk mengajariku agar bapak tetap mendapatkan baya

os. Setelah kau selesai, aku akan di sini lebi

nanya untuk membolos hari ini gagal. Kakinya menghentak seba

keluh Hanifa, “Apa bapak tahu kalau b

Benarkah? Tetapi rasanya kau

, kau b

*

n posisi wanita berada di atas pria yang terlihat lebih tua dibandingkan dirinya. Di kamar dengan luas 52 meter persegi itu men

ang wanita yang sudah berkeringat duduk di antara

udah masuk sepenuhnya di dalam milik wanita. Gerakan naik turun yang keduanya lakukan membuat milik mereka semakin menginginkan yang le

g lalu. Pelepasan itu akhirnya mereka dapatkan dan membuat keduanya terengah-engah. Sang wanita pun merebahkan dirinya di atas tubuh pria t

ta membaringkan kepalanya terjepit di antara lengan sang pria yang memejamkan matanya dengan tenang. Setelah ber

Tentang rencana pernikahan kita?” , t

ak makan malam 3 bulan yang lalu.” , balas s

ak menel

kukannya tanpa bertatap muka.” , kata sang pria, “Bukannya kau yang lebih s

u mengatakan bahwa aku akan menjadi ibu tirinya semen

ika kita makan malam bersama akhir pekan ini? Apa kau ada waktu? Ajak juga putrimu, sudah

nuh kembali ia langsung bangkit dan menatap wajah pria di sampingnya berseri-

” , kata sang pria tersenyum sambil m

ponsel pintar itu menyala dan menampilkan wallpaper yang menggunakan foto Saka tersenyum cerah d

*

gah mereka sudah rapi tanpa ada lembaran-lembaran kertas seperti sebelumnya. Wa

ya ingin menikah denganmu. Hanya saja aku perlu untuk menikah

a tiba-

pandangannya, sebagai tanda penola

ar, “Baiklah, aku akan menerima apapun alasa

h perhatiannya pada Hanifa didorong oleh rasa penasara

sendiri.” , kata Hanifa

mantulkan kembali perlakukan yang ia dapatkan, “Ya s

pa

alan selamanya.” , kata Saka berhenti sebentar untuk

Ia hanya diam menatap Saka sel

menginginkannya. Aku membutuhkannya dan jika kutebak begitu juga halnya denganmu, bukan? Kau tidak menginginkan untu

kita memiliki dasar yang sama.” , kome

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Lamaran !2 Bab 2 Memaksa Atau Memohon 3 Bab 3 Yang Tersembunyi 4 Bab 4 Janji5 Bab 5 Keluarga Hanifa 6 Bab 6 Pertimbangan 7 Bab 7 Kesepakatan 8 Bab 8 Dua Belas Aturan 9 Bab 9 Bertentangan 10 Bab 10 Skenario Tak Terduga11 Bab 11 Bubar12 Bab 12 Keputusan13 Bab 13 Akhirnya Bertemu14 Bab 14 Kekesalan Saka 15 Bab 15 Tangga Darurat 16 Bab 16 Kebohongan Putih17 Bab 17 Pelukan Pertama18 Bab 18 Pencapaian Baru Vina19 Bab 19 Yang Mengerti Saka20 Bab 20 Sandiwara Untuk Vina21 Bab 21 Masa Lalu Yang Kembali22 Bab 22 Singa Betina23 Bab 23 Perdebatan Ibu Dan Anak24 Bab 24 Dua Garis 25 Bab 25 Keputusan Ayah Saka26 Bab 26 Konflik Pagi27 Bab 27 Kecerobohan Hanifa28 Bab 28 Wanita Tak Terduga29 Bab 29 Kelas Saka30 Bab 30 Skenario Gila Lainnya31 Bab 31 Antagonis Atau Protagonis 32 Bab 32 Kunjungan Pertama Untuk Menemuinya33 Bab 33 Beruang Kutubnya Memudar34 Bab 34 Keluhan Sang Lumba-lumba35 Bab 35 Hanifa Terancam36 Bab 36 Petarung Kecil37 Bab 37 Pengakuan Saka38 Bab 38 Cerita Malam39 Bab 39 Dansa Terakhir40 Bab 40 Pagi41 Bab 41 Mahasiswa Aneh42 Bab 42 Alasan Vina43 Bab 43 Lamaran44 Bab 44 Di Balkon45 Bab 45 Masa Kritis46 Bab 46 Tempat Penyebrangan47 Bab 47 Menyebrang48 Bab 48 H-249 Bab 49 Tuxedo Saka50 Bab 50 Malaikat 51 Bab 51 H-152 Bab 52 Perasaan Baru53 Bab 53 Siapa Memasuki Hubungan Siapa54 Bab 54 Gagalnya Rencana Saka55 Bab 55 Sebuah Foto56 Bab 56 Rumah Mertua57 Bab 57 Balada Pinjam Baju58 Bab 58 Malam Pertama59 Bab 59 Masa Lalu Kedua Orangtua60 Bab 60 Dansa Pagi61 Bab 61 Hari Murung Hanifa62 Bab 62 Apartemen 70363 Bab 63 Pindah 64 Bab 64 Mendadak Mual65 Bab 65 Hantu Iseng66 Bab 66 Sosok Sang Hantu67 Bab 67 Pesan Anonim68 Bab 68 Tawar Menawar69 Bab 69 Angin Besar70 Bab 70 Awal Kesalahpahaman 71 Bab 71 Meregang 72 Bab 72 Perang Dingin73 Bab 73 Keributan Di Lorong74 Bab 74 Alkohol Pertama Hanifa75 Bab 75 Menginap76 Bab 76 Mati Lampu77 Bab 77 Ingatan Yang Kembali78 Bab 78 Kejutan Lainnya79 Bab 79 Kunjungan Mertua 80 Bab 80 Chemistri Baru81 Bab 81 Masakan Maut 82 Bab 82 Perasaan Baru 83 Bab 83 Rutinitas Malam84 Bab 84 Hadiah Bulan Madu85 Bab 85 Dia Lagi86 Bab 86 Di Balkon Kantin87 Bab 87 Perintah Kakak Ipar88 Bab 88 Pencarian Johan89 Bab 89 Rencana Licik Untuk Saka90 Bab 90 Akhirnya Bertemu 91 Bab 91 Konser Masa Lalu92 Bab 92 Makan Malam Tim93 Bab 93 Tawaran Menggiurkan94 Bab 94 Permainan Raja 95 Bab 95 Permainan Pencipta Hubungan Baru96 Bab 96 Kecupan Untuk Menutupi Kecupan 97 Bab 97 Mabuk Lagi98 Bab 98 Keanehan Saka99 Bab 99 Malam Biru100 Bab 100 Pagi Setelah Badai