Suara Desahan Di Kamar Maduku
sabar dan terus m
ap mbak Nur sembari menye
nakan kunci cadangan dan seketika mataku mem
ah kertas dan ia yang memakai pakaian kurang bahan membuat dahiku mengernyit dan sej
dak suka dan dari nada bicaranya juga ia sangat ketus. Mendadak aku merasa sedikit bersalah karena sudah berpikiran jauh sekali. Namun, aku sang
ukain pintu? Memangnya telingamu tuli? Terus tadi kata Mbak Nur kamu lagi keluar
lum pulang juga Mbak Nur yang gak tahu kemana," ucap Maya lagi sembari menunjuk ke arah atas kasurnya yang memang kulihat
sampah di ujung jalan sana. Nah di tengah jalan saya ketemu sama Lia jadi kami salin
a curiga yang besar terhadap Maya juga Nur. Akan aku cari tahu aa yang
a lagi apa sih? Terus itu k
mau ujian akhir semester dan dosennya memberi tugas seperti ini, yang aku pegang ini
ikan di universitas khususnya jurusan bahasa dan sastra. Katanya dia juga ingin selaras denganku yang lulusan sarjana biar gak malu-maluin sebagai istri dari mas Satria. Meski umurnya sudah sedikit terlamb
ng aku yang terlalu
baca drama gitu?" Maya mengangg
ng ada musiknya biar bisa menghayati makanya ak
rlah kali ini aku mengalah terlebih dahulu tapi tetap aku akan menyelidi
dengan kunci yang selalu kubawa. Aku memang sengaja selalu mengunci pintu kamarku sebab a
nkan semuanya sesuai kewajibanku sebagai seorang istri. Mencoba mempertahankan hak yang seharusnya menjadi milikku. Tidak mau melepas mas Satria karena selain cinta aku juga tak mau rugi. Ru
a ini sampai maut menjemput. Tapi jika mas Satria mulai berubah aku pasti
ku meski hingga titik darah penghabisan. Mungkin bagi sebagian orang harta bisa dicari. Memang benar adanya, tapi tetap daripada aku yang sakit sendiri lebih baik kita sakit
rena entah kenapa belakangan hari tubuhku rasanya pegal-pegal juga sakit-sakit
*
kan. Mbak Nur sudah memasak menu sederhana seperti ayam goreng dan s
umahku jadi sudah sewajarnya aku lah yang menentukan bukan dia. Kalau di rumahnya sendiri sih bodo amat dia mau makan apa juga.
au Maya berada di sini dan menunjukkan kemesraan mereka di depanki. Ah, aku tidak sekuat itu guys. Aku masa bodoh kalau mere
Maya padaku saat ia baru s
Maya. Namun, dahiku mengerut seketika saat aku me
kenapa? Kok merah-mera