Hingga Menjadi Kita
dan mundur pelan-pelan. Katanya mencintaiku, tetapi
nar lari sore. Terlalu sakit untuk per
idak ada hubungan apa-apa. Namun, aku kembali merana, semuany
but panjang yang dimiliki selalu dikepang, dan itu menamb
tengah jam, kok, sudah pulang?" tanya
, Li. Kayaknya
Ia mendekat, lalu menyentuh dahiku
agi nggak enak," katak
ke nakas dan mengambil segelas air putih. Ku
lau bukan bad
kahkan kaki menaiki anak tangga. S
pa rasanya sesak di dada? Seperti ada batu bes
a barusan, Ilyas? B
ya sendiri, apalagi sampai cemburu. Eh, cemburu? N
kan api cemburu yang menggerogoti. Apa, perasaan itu lagi? Sudah kubilan
bat. Kuputuskan membersihkan diri, la
*
ng tidak asing. Ia membantu nenek-nenek menyeberang, membawakan
a, berjalan, dan ... rambutnya, Nisa. Iya, itu pasti Nisa, teta
aku menyukai carany
gat, Yas, pantang bagi
n mengatakan cinta, tetapi nyatanya ia sendiri yang
yang mulai melaju. Teringat ada kelas pada jam awal, kuta
anan, tepat pukul 06.30,
Suara i
masa nggak paham? Udah gitu, nggak mau boncengin. Emang ya, susah kalo cari perhatian sama gu
hu kalau kamu b
odoh, nggak peka jadi kaum laki
salah
*
kali. Padahal, di jadwalnya hanya dua kali. Apa hanya perasaanku saja? Ini semu
'kan?" tanya Bu Wina, saat ak
Bu. Ad
anggilkan
ngan cepat kuambil kembali. Memasang tu
el, beda kalau sama kamu. Makasih, ya, sudah ma
baca novel. Kalau kalem seperti ini, dia tambah cantik
u setelah menge
-buru menghampiriku. "Bapak ke
menarik bibir mem
PD sekali saya ada kangen sama
ti, lh
oleh. "
kasus senjata
rharap aku memba
k segan mendoakanku tentang keburukan. Banyak kasus senjata ma
dalam sehari ia memanggilku lebih dari
pa menoleh sembari memu
bareng
eranjat.
Nisa boleh, ya, nebeng Pak Ilyas?" pintanya
ni? Kalau tiba-tiba macet di jalan, tidak mungkin ia mau membantu mendo
h, ya
mang mau, dibonceng pake
ankan bonceng motor, tinggal gas langsung nyampek rumah.
katakan? Kecil-k
angi bil
Maksudnya, jalan ke pelami
Anak zaman now memang terlewat berani. Apalagi kalau sama guru
-siap melajukannya. Namun, terasa berat, seperti tidak hanya aku yang menaiki. Saa
pu
et-deketan," ledek salah satu s
n ghosting, ya, Nis," kata temann
sting? Aku buk
DKT, nih," sindir siswa
iledek gitu?" ujar Nisa, membuatku geram
gas. Keluar gerbang sekolah, l
it, ternyata mendung. Ditambah angin kencang yang mengibarkan poster-po
diam seribu bahasa. Tidak sepert