icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hingga Menjadi Kita

Bab 5 Disturbing Dialogue

Jumlah Kata:1052    |    Dirilis Pada: 22/06/2022

u gitu, sa

an wanita itu terjengkang ke lantai. Aku dan Bu Wina menahan t

kaligus

ng yang suka caper.

I B. Memantapkan diri untuk bertemu gadis itu. Bukan apa, masal

i melangkah. Para siswa yang tadinya bergem

nak!" sapaku yang lang

ng, maka saya yang akan menggantika

k!" Kompak me

ak bisa Bah

ilik suara. Tanpa melihat pu

adu dialog

ntusias, menyetu

u, N

. Kalahin k

Tunjukkan

empat menciut. Namun, buru-buru kuyakinkan diri. Mas

re you?" Nisa m

rapakah

than 23

etapi aku harus waspada kalau nanti ada p

favorite foo

dan minuman k

fried rice and

nasi goreng d

ak SD kalau itu. Sem

is your s

jawab, "I'm an In

u Bahasa

ing to be my

sedia menjadi pas

ind of quest

anyaan mac

. mela

nswer when you're ready," lanjut ga

b sekarang, boleh jawa

etelah dibawa terbang, dihempas begitu saja. Awas kalau ul

question, right now." Kutarik napas sedalam mungkin. "T

anak! Saya akan menjawab per

g hidup ketika masih masi

rsorak-sorai, seakan-akan meng

apa, gur

an terkait materi yang diberi Bu Wina. Bukan hal sulit karena di kampus terbia

*

tinya, siang ini terasa sangat lelah. Untuk berjalan ke

di ketula

suara, telah berdiri gadis berpipi

ngalihkan pandangan dari ta

marin semobil sama

Apa urusan dia menanyakan itu? Atau jangan-jangan mereka saling k

jak. Hobi sekali

uan itu

saya." Aku

emburu? Sedalam apa cintanya padaku kalau sampai cemburu? Harusnya seorang

atanya, menampi

lasku sambil

sih mani

i depanku malah tertawa puas sambil memegang perutnya. Aku berusaha te

ndiri untuk bangkit. Tak ada yang mendampingi, eh, mak

tar motor ke arah jalan keluar. Menaikinya per

nti, memandangk

dulu menancapkan gas motor sebelum ia protes. Sebelum belok, aku sempat meliri

ah siapa kepo den

*

ng menari di awang-awang, juga angin yang berembus menenangkan. Halaman kompleks ini sepi, tetapi penataan y

menyalakan musik, aku mulai menstater mobil menuju alun-alun. Untuk apa l

ternyata penjual cilok yang kemarin kubeli. M

kenapa

, lalu menyodorkan uang lima

a dengan halus. "

tu, Mas. Saya j

kpapa. Buat

terlukis senyum di waja

Mas. Semoga cepat

u, siapa lagi kalau bukan Nisa. Aku, kan, memesona. Tidak bisa dipungkiri ketampananny

h berpindah di tanganku, lalu mulai memakannya satu per satu. Setelah merasa cukup, aku berg

engaja menangkap sosok gadis di bawah pohon rindang yang berada di tengah-tengah

u mendekatinya melalui sisi samping. Makin dekat, detak jantungku mak

rlihat jelas bahwa yang duduk di sana a

ang duduk di sebelahnya tanpa memberi ampun. Berani-be

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka