The Sweetest Escape
ar dari hidungnya, sebelum menghisap kembali rokoknya. Dia sedang bercerita ten
untuk membelikan lo minum, kalau nggak mau berakhir di atas tempat t
gue nggak punya duit. Dan gue baru aja
gagumi kesalahannya, lalu feli menyenggol pinggangku de
eli sambil mengedi
la. Ray menggantung kuncinya di hadapanku
kataku, menyeringai padany
malam ini?" tanyanya, wajahn
ngan kalimatnya yang mengatakan pulang ke r
ar nyaman, d
mau ambil bebera
ang
salah satuny
rasakan sesuatu menusuk-nusuk kulitku, kayaknya itu
a yang mendelik karena terkejut, lalu bergeser
gan cepat, "Aku memang tidur di kamarnya, han
Feli dengan senyum sama
ke asrama. Saat aku sampai di gedung asra
ah. Aku hany
ta kalau kita sudah berhubungan. D
i dengan apa yang
. Dan mulai memasukan barang-barang yang aku perlukan ke dalam tas kecil, lalu kembali kelua
"Kok ketawa sih Ray? Nggak ada yang lucu kali. Apa memang kamu maunya sat
egitu. Dan kalaupun ada, mungkin mereka berharap kalau aku ngg
terbuka untukku, dan setelah berjala
a, saat tubuh
, dan kamu nggak ada malunya sama sekali malah menambahkan? With your lifestyle.... Aku sekarang pasti terlihat me
lagi deh. Harusnya kita menjauh untuk sementara waktu, setidaknya sampai goss
lau kita telah menjalin hubungan. Kamu nggak perlu khawatir, and stop calli
engan menggunakan tas jinjing. Aku terus berusaha menarik kembali tasku s
mu pernah memberi tumpangan pada seorang wanita dari rumah sampai ke kampus dan begitupun sebaliknya? Apakah kamu menghabiskan ma
begitu, karena aku," katanya dengan ekspresi merasa bersalah. ada kilatan aneh yang melintasi matanya entah apa, belum sempat aku art
ke bagian belakang motor gede miliknya. "Oke, kalau begitu ayo pergi ke club ma
dapat menyelesaikan masalah? Ketika orang-orang melihat kita
Aku, mabuk, di ruangan yang penuh dengan wanita berpakaian minim? Tidak
seorang pria yang mabuk pulang dari Bar
r mataku dengan malas sebelum duduk di belakangnya. "Beberapa gadis acak akan
lagi cemburu
ang mungkin aja punya penyakit seksual yang menular, d
u rumah dengan kecepatan dua kali lipat dari yang aku ingat, membuatk
un dari motornya sambil memukul bahunya
erat dari belakang." Seringai datang dengan pemikiran berikutnya. "A
e something w
mpat membukanya. "Aku dan Justin punya renca
Kita akan mampir ke tempat sushi
!" dia berlari ke kamar Justin sambil
Ray dengan tidak sabar berdiri di dekat pintu ketika aku kelu
at setelah melihat
da Monic untuk menyamarkan rasa malu, sebelum mera
pisau cuk
s to a beaut
um yang belakangan menghanga