icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Sweetest Escape

Bab 3 TIGA

Jumlah Kata:1199    |    Dirilis Pada: 06/06/2022

kelas soreku. Aku melirik jam di pergelangan tanganku, sudah jam tiga, dan sinar m

utusan untuk pindah menyusul Monic adalah keputusan yang tepat. Kali pertama untukku berjalan ke suatu tempat ta

gi rumor yang berdesis, nggak ada lagi rasa belas kasihan terhad

geluarkan laptop dari dalamnya. Saat

irim aja ke email gue kan?" katanya santai sambil mengigiti p

t dan menatapnya dengan sebal tentu, "Gue i

ini bukan berarti gue nggak bisa duduk di dalam kelas ini," katanya sambil menga

an email apapun dari gue," kataku s

i aku dapat merasakan hembusan napasnya di pipiku. "Maaf, apa gue pernah menyinggung lo? Ata

pa lo mengh

ur lo, berhenti merayu gue. percuma. Gue nggak tertar

rang wanita tidur di atas tempat tidur gue. Dan gue nggak berniat me

baru aja lewat. Dengar Ray. Gue nggak tahu niat dan tujuan lo ikut kelas ini dan mengambil tempat duduk di samp

yang memenuhi tangan dan dada lo. Jadi apapun yang sedang lo lakukan sekarang berhenti untuk mencoba menarik gue ti

sambil mengangkat ked

s ke

asa gue janji nggak akan menyeret lo ke kamar untuk tidur bersama." Di

tanyaku sambil menunjuk tangann

leng tanpa berusaha melepaskan tangannya dari bah

apas lelah. Lelah terhadap diriku sen

sudah tak lagi tersampir di bahu gue. Seulas senyum masih menghiasi wajahnya, membuat lesung pipitnya semakin dalam. Sem

anya sepanjang kela berlangsung aku nggak pernah kehilangan fokus, tapi kali i

, apa yang menjadi penyebab orang-orang ma

" bisik Ray. "Gue tahu siapa,

setiap kata yang Bu Erni

nku untuk melihat monitorku. Aku berusaha berkonsentrasi untuk mengabaikannya, tetapi kedekatannya dan otot-otot yang menonjol dari lengann

a aku merasa yakin bahwa aku berhasil membuat jarak dan mel

rtanya, sambil mengen

hnya berbinar dengan mata terbelalak dan penuh harapan. "Hei, Ray."

pernah mendengarnya berbicara dengan nada normal di area umum Kampus. Nada suaranya terdengar jauh l

di tangannya. Aku melirik ke belakang untuk memastikan kalau wanita tad

gis. "gim

ain ke ru

e sekarang?" tanyaku, dengan langkah yang kembali ter

ir dan mempertimbangkan sesuatu. Lalu nta

itu Gue ak

anyanya se

"Malam ini. Gue ak

langkahnya kembali terhenti, dan kembali berbalik. "Sampai ketemu nanti

mb

bersama Feli sedang berdiri di luar perpustakan. Feli adalah teman

apan lo mulai bermain dengan api?" kata

ang terdekat dengan kami. "Semakin lo nolak Ray, dia akan semakin menjadi.

bahu. "Paling nggak lo nggak akan membuang waktu lebih kan?" gue men

g malam ini ke rumahnya." Gue melirik Mon

au gue bilang ya. Dan gue akan pergi ke sana bare

nya masih nampak terkejut.

janjinya untuk berhenti mencoba merayuku. Dia tidak sulit untuk ditebak, aku tahu dia melihatku sebagai tantang

keduanya mengganggu p

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka