icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Sweetest Escape

Bab 5 LIMA

Jumlah Kata:1560    |    Dirilis Pada: 06/06/2022

engong?"

motor gede. Aku hanya mampu berkedip saat melihat Ray berdecak tak sa

akan menggunakan motor itu dengan penampilanku sekarang. Aku yaki

k menjemputku yang nggak kunjung bergerak. Lalu kembali mengernyitkan dah

terbaca itu Ray menjelaskan tanpa diminta. "Harley night Rod is a queen. She's my queen. Kesa

ai sanda

erti. "Aku pakai sepatu, terus kenapa? Kamu mau pakai sepatuku?"

sendiri. Aku hampir terlonjak saat Ray menyalakan motor dan

egangan yang biasanya terpasang di bagian belakang motor. Lalu Ray meraih kedua tanganku dan menariknya hing

unyikan wajahku di bahunya karena kecepatan yang dia tempuh nggak bisa di bilang pelan sama sekali. Bahkan hampir

restaurant Italy. Tanpa membuang waktu, sesaat setelah dia memarkirkan motor

! Kamu bilang ng

anya dia membantuku untuk membuka tali pengait pada helm. Merapihkan helaian rambut

embiarkan rambutku jatuh tergerai. Ray menatapku yang sedang sibuk merapikan rambut, tangannya terjulur dan membantuku mer

miliknya. Aroma pizza yang sedang di panggang menguar menusuk hidungku,

eluarga yang mengambil meja di tengah restaurant juga beberapa mahasiswa di

itam dengan nama restaurant di dada kirinya dan celana denim. Aku menelan ludah, dan merapikan helaian rambutku ke belakang

ni?" tanyaku, meng

ku dalam, mengunci tatapanku. Sial jantungku belum cukup tenang setelah di bawa nge

pa kamu selalu terlihat menghindari laki

s just you,"

a pertama yang merasa jijik saat melihatku. Kamu nggak berusaha merayu dan nggak terpengaruh sama rayuanku. Aku bahkan ta

ck, Aku hanya ti

ya itu h

ada di sini jika kam

gak menyukaimu sebagai teman. Aku hanya sedang menjelaskan padamu kalau aku bukan

bahak. "Astaga Bell. You killed me. Oke kalau gitu. Kita haru

ti kamu harus mencoba untuk membuatku melemparkan d

, I got it." Aku mencoba unt

ataku. Aku nggak akan merayumu untuk melepaskan pak

ng kepalaku seperti yang dia lakukan "Dan itu

saat dia membungkuk sedikit lebih

ean ray si petarung handal yang di takuti. Atau kamu baru mencobanya saa

tarungan gelap itu setel

ku. "Kamu terlihat nggak mau member

ingin kamu

, apa cita-citamu. Kenapa bisa sampai merantau be

buku sudah lama meninggal. Ayahku sudah berhenti menjadi pemabuk dia nggak lagi tempramental. Saudara laki-lakiku juga sudah berubah." Lalu d

di hadapanya dan aku. Dia sedikit menolehkan kepala dan melirik dari balik bahunya. Rahangnya sedikit menegang saat

Kota ini," kataku mencoba

ahku, rahangnya yang mengeras kini

engambil kelas ekstra di manajemen bisnis?" kedua a

menutupi lengannya. "I

milihkan jurusa

k sesaat aku menye

a aku masih kecil," ka

taku sambil meng

asalah. Aku nggak mengingatnya. Aku bar

audara? Jadi dari sana

Randi, lalu ada si kembar... Raffi dan Raahil, lalu adikku Rajit . Aku sering menjadi korban dari si kembar. Dari merekalah aku belajar bertarung, sebagian trik yang kugu

engang memikirkan lima orang Ray

ka semua mem

Randi. Dia seorang ekse

hmu? Dim

ngeras, kali ini wajahnya bertambah kesal. Bersamaan

berbagi. Aku menyilangkan tangan dan dan bersidekap menatap Ray, sama kesalnya dengan dirinya, sebagian karena diri

a harus mengajakmu makan mal

rkedip bingung denga

nertawakanmu yang terlihat bersamaku dengan pakaian seperti

aku sedang duduk bersa

tanyaku, menahan panas ya

sama kamu di kelas seja

g aneh. "Karena aku mengambil ju

n kamu yang cerita. Jadi

ng, "Aku dar

di sana lebih baik? semua orang bere

ku, dan menenggakny

ri

ngtu

rang tua juga?" aku kembali menggelengkan kepala

esarkanku. Aku tumbuh besar bersama Monic. Sebenarnya, alasan lain

guk. "Jadi, kenapa

ensus. Kayaknya cocok buatmu." Aku melengos, lalu me

erukir di wajahnya, Senyuman yang terlihat aneh da

at nggak nya

ang

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka