The Sweetest Escape
engong?"
motor gede. Aku hanya mampu berkedip saat melihat Ray berdecak tak sa
akan menggunakan motor itu dengan penampilanku sekarang. Aku yaki
k menjemputku yang nggak kunjung bergerak. Lalu kembali mengernyitkan dah
terbaca itu Ray menjelaskan tanpa diminta. "Harley night Rod is a queen. She's my queen. Kesa
ai sanda
erti. "Aku pakai sepatu, terus kenapa? Kamu mau pakai sepatuku?"
sendiri. Aku hampir terlonjak saat Ray menyalakan motor dan
egangan yang biasanya terpasang di bagian belakang motor. Lalu Ray meraih kedua tanganku dan menariknya hing
unyikan wajahku di bahunya karena kecepatan yang dia tempuh nggak bisa di bilang pelan sama sekali. Bahkan hampir
restaurant Italy. Tanpa membuang waktu, sesaat setelah dia memarkirkan motor
! Kamu bilang ng
anya dia membantuku untuk membuka tali pengait pada helm. Merapihkan helaian rambut
embiarkan rambutku jatuh tergerai. Ray menatapku yang sedang sibuk merapikan rambut, tangannya terjulur dan membantuku mer
miliknya. Aroma pizza yang sedang di panggang menguar menusuk hidungku,
eluarga yang mengambil meja di tengah restaurant juga beberapa mahasiswa di
itam dengan nama restaurant di dada kirinya dan celana denim. Aku menelan ludah, dan merapikan helaian rambutku ke belakang
ni?" tanyaku, meng
ku dalam, mengunci tatapanku. Sial jantungku belum cukup tenang setelah di bawa nge
pa kamu selalu terlihat menghindari laki
s just you,"
a pertama yang merasa jijik saat melihatku. Kamu nggak berusaha merayu dan nggak terpengaruh sama rayuanku. Aku bahkan ta
ck, Aku hanya ti
ya itu h
ada di sini jika kam
gak menyukaimu sebagai teman. Aku hanya sedang menjelaskan padamu kalau aku bukan
bahak. "Astaga Bell. You killed me. Oke kalau gitu. Kita haru
ti kamu harus mencoba untuk membuatku melemparkan d
, I got it." Aku mencoba unt
ataku. Aku nggak akan merayumu untuk melepaskan pak
ng kepalaku seperti yang dia lakukan "Dan itu
saat dia membungkuk sedikit lebih
ean ray si petarung handal yang di takuti. Atau kamu baru mencobanya saa
tarungan gelap itu setel
ku. "Kamu terlihat nggak mau member
ingin kamu
, apa cita-citamu. Kenapa bisa sampai merantau be
buku sudah lama meninggal. Ayahku sudah berhenti menjadi pemabuk dia nggak lagi tempramental. Saudara laki-lakiku juga sudah berubah." Lalu d
di hadapanya dan aku. Dia sedikit menolehkan kepala dan melirik dari balik bahunya. Rahangnya sedikit menegang saat
Kota ini," kataku mencoba
ahku, rahangnya yang mengeras kini
engambil kelas ekstra di manajemen bisnis?" kedua a
menutupi lengannya. "I
milihkan jurusa
k sesaat aku menye
a aku masih kecil," ka
taku sambil meng
asalah. Aku nggak mengingatnya. Aku bar
audara? Jadi dari sana
Randi, lalu ada si kembar... Raffi dan Raahil, lalu adikku Rajit . Aku sering menjadi korban dari si kembar. Dari merekalah aku belajar bertarung, sebagian trik yang kugu
engang memikirkan lima orang Ray
ka semua mem
Randi. Dia seorang ekse
hmu? Dim
ngeras, kali ini wajahnya bertambah kesal. Bersamaan
berbagi. Aku menyilangkan tangan dan dan bersidekap menatap Ray, sama kesalnya dengan dirinya, sebagian karena diri
a harus mengajakmu makan mal
rkedip bingung denga
nertawakanmu yang terlihat bersamaku dengan pakaian seperti
aku sedang duduk bersa
tanyaku, menahan panas ya
sama kamu di kelas seja
g aneh. "Karena aku mengambil ju
n kamu yang cerita. Jadi
ng, "Aku dar
di sana lebih baik? semua orang bere
ku, dan menenggakny
ri
ngtu
rang tua juga?" aku kembali menggelengkan kepala
esarkanku. Aku tumbuh besar bersama Monic. Sebenarnya, alasan lain
guk. "Jadi, kenapa
ensus. Kayaknya cocok buatmu." Aku melengos, lalu me
erukir di wajahnya, Senyuman yang terlihat aneh da
at nggak nya
ang