icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Sweetest Escape

Bab 6 ENAM

Jumlah Kata:1134    |    Dirilis Pada: 06/06/2022

tiga meja yang di rapatkan dan di jadikan satu. Aku duduk di anntara Monic dan Feli, Justin duduk di samping Monic ber

rlihat energik, meski cuaca hari ini

amanya adalah Bagas. Sambil meletakan piring berisi siomay dan

tnya yang berwarna kuning langsat, dan mata yang berwarna cokelat membuat dirinya nampak menawan, menggunakan topi bertuli

h lo nyuk." Katanya menggerutu tapi masih menampilkan seriangaian. "Sorry, gue udah kirim pesan ke grup kalau nggak bisa datang,

di kursi

akangnya, dan kemudian beralih menatapku, terk

kataku sambil me

harap. Bagas mengangkat bahu dan kemudian

saat dia duduk di kur

pan berisi kotak atau plasticware berisi beraneka ragam makanan, dengan

"Para wanita di kafetaria membuatku takut. Aku tidak

ekspresi penuh harap saat mereka menatap Ray. Aku berusaha menahan senyum gel

a kuliah Matematika Bisnis," kat

belajar?"

iskan waktu untuk meyakinkan Justin kalao lo

an saat mereka menundukan kepala, atau sebagian di anataranya melirik ke arahku dengan penuh minat, saat yang sama aku tahu kalau me

bal kemasan ke arah sepupunya. Justin tidak menjawab juga tak mengelak. Tapi cukup me

n, "Dia hanya khawatir, butuh waktu baginya untuk per

untuk merayu Bella." Ray mendengus, tampak t

Gue sudah bilang. Lo

kin untuk mencari tahu apa yang aku katakan adalah benar. A

elajar Bell?

u belajar sekalipun aku nggak akan menger

rdiri.

ema

nmu. Aku akan mem

y..

imu, aku janji kamu akan mendap

panjang Monic sebagai salam perpis

jaga kursi tepat di samping gue untuk lo Bell. Gue

kampus, nggak perlu mengendarai mobil atau motor. Kami hanya perlu berjala

Dia menanyakan soal padaku tanpa henti, dan kemudian mengklarifikasi beberapa hal yang aku tidak m

an untukku. Meski untuk beberapa saat aku sempat mera

rtas. "Bell, fokus. Sampai sini kamu ngerti atau

t dia mengajariku. Kelas matematika akan dimulai dalam sepuluh menit lagi mungkin. Jadi aku kembali mer

rmu ke kelas. Samb

ami. "Kamu tidak akan marah jika

i, kalau bisa satu hari sebelum kuis." dia mengantarku sampai ke depan k

engerjakan pekerjaan rumahmu, belaj

Adam cukup meneleponku satu jam sebelum pertandingan

depannya untuk mengajukan pertanyaan berikutnya. Kami hampir menyel

m, menyerahkan catatan da

i,

ia jangkung, agak kurus tersenyum pa

Ray mengang

a dia melihat ke arahku, da

hu namaku. Aku pernah melihatnya di k

bercanda dengan seseorang yang dudu

gnya tampak sedikit menengang.

EM?" Aku ber

mu nggak tahu?" aku menggelengkan kepala, ini dia hal la

mbutku, "Sana masuk, jangan keluar kalau belum dapat nilai bagus." Aku berd

gi menhentikan langkahku untu

you very

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka