The Sweetest Escape
k bisa kembali ke sana karena terlalu kesal menghadapi Kiara. Setelah aku meneriakinya, Monic menarikku keluar dari kamar, tepat sebelum
luar sesaat setelah Monic membunyikan klakson. Dia bergegas memba
ak tangga bersamaan dengan Justin yang m
dikunci," katany
menggerutu karena tas kecil milik Monic berkali-kali jatuh ke lantai. "Kamu bawa apa aja sih sayan
ku sudah lebih dulu tergugu saat melihat seorang wanita mu
is yang sama yang mendekati Ray tadi siang saat di kantin. Wanita si rambut mera
ang sama Ray,
enakan celana boxer sambil menguap. Lalu dia menepuk punggung
Ray, dia mendaratkan ciuman di leher
kata Ray deng
melepaskan pelukannya pada Ra
sebagai playboy brengsek yang gemar memainkan wanita seperti lo." Monic menoleh ke arah Justin
ar tasnya yang tergeletak di lantai di dekat sofa panjang sebel
dengan santai seolah se
ke arahku atau Ray. Justin mencolek lenganku dan meberi kode kalau dia meninggalkan
ah aku gila karena setuju untuk datang. Aku tahu reputasi Ray buruk terhadap seoran
tasi ruang tivi dan ruang makan, dia menyilang
sen
Muka lo keli
o
, sambil mendengus . "Ng
?" Dia t
use someone like that,
r? She offered her
dengannya, tetapi kamu tidak menjalin hubungan dengannya. Atau setidaknya ter
kar nomor, aku nggak akan menghubunginya dan ng
meniduri dia kalau ngg
gak menjalin hubungan pada siapapun. Dia datang mengikutiku
seorang, Ray. Bagaimana kalau nanti ada sese
a dalamnya untuk beberapa bajingan yang bar
kamu seorang bajingan, kamu mengatakan bahwa karena dia
i, dia mengerti dan setuju. Dia wanita dewasa Bell.
gak begitu menger
la mereka. Dia nggak bilang sama aku kalau dia mengharapkan sebuah hubungan, dan aku men
gen banget mangg
gan santai. "Aku pernah
k karuan karena baru saja digunakan. Aku menggelengkan kepala saa
idur di sofa in
" tanya
nya terlihat bingung. "Aku nggak akan tidur d
rjalan mengambil koperku dan membawanya. "Kamu
fa ini. aku yakin ranjangmu lebih beranta
been anyone in
r mataku.
sofa, aku nggak pernah membiarkan satu or
izinkan masuk dan t
ntuk seringai nakal. "Apakah kamu berenc
ikir ak
mandi air panas, dan kemudian kit
emudian dengan enggan melaku
utuh
usung gaya vintage, kamar mandi yang luasnya hampir sama dengan kamar yang aku huni. Meski tirai yang membatasi antara bathup dengan wastafel juga toilet ter
di kamar mandi pribadi. Nggak ada lagi sandal jepit yang bertebaran, nggak ada tas perlengkapan
udian pintu kamar m
rbiasa berbagi kamar mandi dengan penghuni asrama aku jadi lupa mengun
bagian yang tidak ingin dia lihat. Meski kami
akukan disini? K
akaianmu, dan sikat gigimu, dan krim
barang-barangku
ku mendengar keran menyala dan su
lastik, dan menempelkannya
up busa dari pasta giginya. "Aku nggak
mpah akan mencongkel matamu. Lagian memangnya
kamu udah satu jam di kamar
oba mendengar pergerakan Ray dari balik tirai. Dia mulai berkumur, membuangny
aus dan celana pendekku, memakai kacamataku, dan menyisir rambutku dengan sisir. Pelemb
et, so
lagi."Ayo dong Bel
up pintu dan tertawa sendiri sepanjang perjalanan ke kamarnya. Aku menyikat
dalam kamar. Bagaimana dia tahu k
ght
u, sebelum akhirnya me
nggak perlu k
intu. Berbeda dengan dinding di ruang tamu dan ruang tivi, dinding kamarnya kosong. Tidak ada lukis
-abu, semua yang ada di ruangan itu
ng bagus,"
irt bertuliskan nama kampus. Dia duduk di tempat tidurnya dan mene
t tidur dan menjatuhkan buku catatan matematika bis
nakas di samping temp
sil, dan mangkuk kaca bening yang penuh dengan paket kondom dari berbagai mere
rtanya, membalik
merampok klin
, kena
sa menahan ekspresi muak dari waja
man daripada
itu kepadaku, menyoroti poin-poin utama sementara dia mengajukan pertanyaan kepadaku dan dengan sabar menj
ipkan mataku yang mulai lelah. "Aku capek, kayakn
m, menutup b
lorong, menggumamkan sesuatu ke kamar Justin sebelum menyalakan shower. Aku membalik selimut dan kemud
iki tato di salah satu dadanya, dan juga tato lain yang aku nggak mengerti artinya berada di masih-masing bahu. Di lengan kanannya, tato tribal me
tuk memakai celana boxer. Lalu mematikan lamp
ini?" tanyaku, berba
ap, tapi aku masih mampu
mpat ti
...." aku berhenti
anku adalah sofabe
mu nggak percaya sama aku? Aku janji nggak akan
laku di atas bantal, menyelipkan selimut di belakangku sehi
bisa merasakan napas mintnya di pipiku, memb
nggak perlu melihat pipiku yang ak