icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Cinta Tak Memilihku

Bab 7 Kakak Dan Suamiku

Jumlah Kata:1149    |    Dirilis Pada: 04/06/2022

anakku semalam ke sini? Ngap

ama makan," Jawabku. Ia

dengar suara mas tirta berbicara den

an jalan-jalan lagi .... " Suara Mas Tirta terpot

kami. Aku dan Mas Catra saling berpandangan. Pasti saat ini, pikiran

i sini," Suaranya mendadak kikuk. Memang siapa yang ta

eramat sangat pada adik iparnya. Entah ada apa diantara mereka, a

agi sambil melangkah ke dekat kami. Kal

teh hangat sebenarnya, karena baru saja tertuang dari termos. Asap pun masi

gan ke arah istrinya ini. Ia mengerling manja, sambil menyentuh bahuk

a itu yang membuatku selalu tak bisa menolak permintaan apapun darinya.

sertai anggukan kepala. Aku langsung bangkit, menuju tempat m

Sepertinya lelaki itu tengah bertukar pesan dengan seseorang, yang aku tak pernah ta

Ah, itu tidak mungkin. Aku selalu menepis jika ada pikiran buruk datang mengganggu. Seperti beberapa hari ini, meski sering m

duduk berhadapan di meja makan. Mereka saling sibuk, tak ada suara terdengar. Suamiku tetap

mendekatkan tempat nasi ke depan kakak iparnya.

di sini? Masih pagi lagi? Ada ap

lihat mereka berdua, aku jadi menahan nafas. Akhir-akhir ini sering

umah adikku sendiri?" Mas Catra ber

nyolot," Suamiku terkekeh. Sementara Mas Catr

n pagi-pagi di sini. Apa di rumah nggak ada makanan, atau nggak dimasakin sama Mbak

a penuh kebencian. Lalu, kakak kandungku itu mengacungkan te

kami. Orangtuaku, juga orangtua istrimu. Jadi, aku masih berhak menyambang

tiba-tiba mengungkit sesuatu yang s

kan? Silahkan saja datang ke sini, sesukamu. Silahkan!" Mas Tirta bersuara tinggi, mem

apan. Seperti dia orang lak

ranya tertahan. Kali ini, kuhempaskan sayuran ke atas meja, memilih u

g. Wajahnya menatap kepadaku yang sudah berada di sebe

membenciku tanpa sebab, dan sekarang malah menuduh

g tercinta yang sedang berseteru. Sangat mem

i Mega nyariin Bapaknya," Pintaku pada Mas Catra. Setelahnya, ia men

a sifat Mas Catra. Ia adalah orang yang tidak gegabah dalam mengambi

tuduhan tadi? Yang mengatakan bahwa s

i dekat telinga ini, kedua tangan

ucapan kakakmu tadi?" Mas Tirta bertanya dengan suara berb

rcaya pada siapa. Aku menahan nafas, Mas T

ak pernah, kan? Lihat aku dekat dengan perempuan lain? Kamu percaya kan, sama aku?" Tanpa sa

usai makan tadi, tak terlihat lagi di mana Mas Tirta berada. Mungkin tidur

utin yang wajib ia lakukan selama di rumah. Sikap sosialnya

in sama Ayah," Tiba-tiba Bagas meren

t, sayang. Main sama Ibuk, ya?" Bujukku. Ia m

ngga balita itu benar-benar tertidur. Karena mungkin rasa kantuknya sudah

Rupanya sayur tinggal sedikit, lebih baik mencari sayuran di kebun b

is duduk berdekatan di bawah pohon. Dari punggung itu,

Tir

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka