Ketika Cinta Tak Memilihku
anakku semalam ke sini? Ngap
ama makan," Jawabku. Ia
dengar suara mas tirta berbicara den
an jalan-jalan lagi .... " Suara Mas Tirta terpot
kami. Aku dan Mas Catra saling berpandangan. Pasti saat ini, pikiran
i sini," Suaranya mendadak kikuk. Memang siapa yang ta
eramat sangat pada adik iparnya. Entah ada apa diantara mereka, a
agi sambil melangkah ke dekat kami. Kal
teh hangat sebenarnya, karena baru saja tertuang dari termos. Asap pun masi
gan ke arah istrinya ini. Ia mengerling manja, sambil menyentuh bahuk
a itu yang membuatku selalu tak bisa menolak permintaan apapun darinya.
sertai anggukan kepala. Aku langsung bangkit, menuju tempat m
Sepertinya lelaki itu tengah bertukar pesan dengan seseorang, yang aku tak pernah ta
Ah, itu tidak mungkin. Aku selalu menepis jika ada pikiran buruk datang mengganggu. Seperti beberapa hari ini, meski sering m
duduk berhadapan di meja makan. Mereka saling sibuk, tak ada suara terdengar. Suamiku tetap
mendekatkan tempat nasi ke depan kakak iparnya.
di sini? Masih pagi lagi? Ada ap
lihat mereka berdua, aku jadi menahan nafas. Akhir-akhir ini sering
umah adikku sendiri?" Mas Catra ber
nyolot," Suamiku terkekeh. Sementara Mas Catr
n pagi-pagi di sini. Apa di rumah nggak ada makanan, atau nggak dimasakin sama Mbak
a penuh kebencian. Lalu, kakak kandungku itu mengacungkan te
kami. Orangtuaku, juga orangtua istrimu. Jadi, aku masih berhak menyambang
tiba-tiba mengungkit sesuatu yang s
kan? Silahkan saja datang ke sini, sesukamu. Silahkan!" Mas Tirta bersuara tinggi, mem
apan. Seperti dia orang lak
ranya tertahan. Kali ini, kuhempaskan sayuran ke atas meja, memilih u
g. Wajahnya menatap kepadaku yang sudah berada di sebe
membenciku tanpa sebab, dan sekarang malah menuduh
g tercinta yang sedang berseteru. Sangat mem
i Mega nyariin Bapaknya," Pintaku pada Mas Catra. Setelahnya, ia men
a sifat Mas Catra. Ia adalah orang yang tidak gegabah dalam mengambi
tuduhan tadi? Yang mengatakan bahwa s
i dekat telinga ini, kedua tangan
ucapan kakakmu tadi?" Mas Tirta bertanya dengan suara berb
rcaya pada siapa. Aku menahan nafas, Mas T
ak pernah, kan? Lihat aku dekat dengan perempuan lain? Kamu percaya kan, sama aku?" Tanpa sa
usai makan tadi, tak terlihat lagi di mana Mas Tirta berada. Mungkin tidur
utin yang wajib ia lakukan selama di rumah. Sikap sosialnya
in sama Ayah," Tiba-tiba Bagas meren
t, sayang. Main sama Ibuk, ya?" Bujukku. Ia m
ngga balita itu benar-benar tertidur. Karena mungkin rasa kantuknya sudah
Rupanya sayur tinggal sedikit, lebih baik mencari sayuran di kebun b
is duduk berdekatan di bawah pohon. Dari punggung itu,
Tir
*