icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Ketika Cinta Tak Memilihku

Ketika Cinta Tak Memilihku

icon

Bab 1 Menyambut Kepulangannya

Jumlah Kata:1226    |    Dirilis Pada: 03/06/2022

lakiku yang masih berusia tiga tahun. Sudah sejak semalam anak itu terus menerus mer

n keluarga kecil kami ini. Sejak Bagas baru berusia satu tahun, anak kecil itu harus

saat selalu merengek. Bertanya kapan bapaknya akan tiba di rumah. Puncaknya

ekerja di Ibu kota. Entah karena apa, sebelum ia pergi ke sana, yang kutau sesekali terdengar pertengkaran antara mbak Kirana da

nnya sebagai tukang kayu sering kali membuatnya kewalahan. A

uk menjemput pasangan kami yang baru pulang dari perantauan. Kami meminta ban

cardigan dengan terburu-buru. Lalu segera menyusul boc

ang belum?" Tany

epan." Tunjuknya ke arah luar, ketika tangan mungil

ng hanya berselisih satu tahun saja. Sejak kecil mereka ter

onjak kegirangan. Berebut masuk mobil

emani dua bocah balita ketika aku sedang repot, atau pergi ke pasar. Begitu juga

k kami saling menyayangi satu sama la

a ketika kami sudah berada di dalam mobil yang melaju

katanya sekitar jam tiga sore nyampai terminal," Jawabnya langsung menunduk. Aneh sekali, istri pulang kok wajahnya dit

memenuhi layar. Sebelum menekan tombol hijau, terlebih dahulu kuarahkan layar

u pada suami di s

a udah di Terminal ini," Suara Mas Tirta ti

abku menenangkan Mas Tirta yang sepertinya sudah lelah. Perjalan

k tungg

ngan telepon itu terputus. Lalu menengok ke a

gat. Jadi tak sabar ingin segera bertemu denga

t duduknya, mengintip keadaan luar melalui kaca jendela mobil. Begitu semangatnya mereka menyebutkan satu persatu

dan berteriak memanggil orang terkasih. Pak Anding membuka pintu mobil, mereka langsung mel

apa kali. Lantas menatap ke arahku, ketika aku berjalan mende

nya pada hidung dan kening ini. Tak ada kata terucap, hanya memperlama mengg

ng selalu membuat hati ini kian meleleh, enggan melirik yang lain. Ah, mungkin kedengarannya lebay. Tapi ini

ngin dan datar. Namun, aku selalu luluh dengan rayuan maut keti

Mas Tirta dengan suaranya

dengar Mas pulang," Sahutku tak kalah dramatis. Ia

gsung pulang, Mas?" Tanya

tuh segera istirahat," Jawab Mas Catra

mobil. Pak Anding membawa kami melaju dengan kecepatan sedang. Selama di perjalanan pulang menuju rumah ini,

ebenarnya ada yang sedikit mengusik kepala ini. Sejak tadi, Mas Tirta dan Mbak Kirana sesekali

ya? Ah, entahlah. Aku menggelengkan kepala dengan cepat, berusaha

aku saja merasa aneh. Lagipula tak ada salahnya, jika kepada

as istrinya pulang ke rumah yang terletak hanya dua ratus meter dari sini. Jarak luma

a. Setelah membedah semua oleh-oleh yang dibawa Mas Tirta, kami s

t manja di leher Bapaknya. Meski telah beberapa kali aku membujuk untuk me

ot barunya ini," Bujuk ku dengan menyodorkan robot baru dari Bapaknya. Akh

yar itu, bernama Kiran. Mas Tirta langsung menyambar gawai itu dan meminta ijin ke depan. Menimbul

nya sekedar bertanya kabar, bukankah dari jakarta mereka sudah satu kendaraan? K

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka