icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ketika Cinta Tak Memilihku

Bab 3 Sama Siapa

Jumlah Kata:1168    |    Dirilis Pada: 03/06/2022

menerima telepon di si

sebelum menutup sambungan telepon. Hanya

am kamar. Berusaha menguasai diri untuk bersikap biasa saja, seperti t

sebelumnya. Aku menyambut, meski benak mulai bertanya. Apa penye

ebih dahulu. Semakin menguatkan pikiran negatif ini, sejak ka

ai yang sejak sore tadi tergeletak begitu saja di atas meja. Menggu

di bawah foto profil itu tertera tulisan, online. Apa? Aku mendelik,

n WhatsAppnya? Pertanyaan ini, menggiringku untuk membuka akun lain. Mbak Kirana, wanita

andi tebuka, dan Mas Tirta keluar dengan wajah lebih segar. Ia mendekat

badan kami. Netra ini menatap awas pada wajah berbias bahagia itu, membuat

ng mancung itu menyentuh lembut kening ini. Aku terkes

as membawa bahu yang masih bersandar d

ke atas yang tak terlihat jelas karena lampu tidur redup kebiruan. Mas Tirta sebenarnya m

ningku. Semakin lama, deru nafas itu semakin berge

*

kamar, menatap penuh tanya pada Mas Tirta yang sudah rap

Mau kemana?" Tan

dadak," Jawabnya sambil merangkul pundak i

epan meja makan. Wajahnya berbinar memandangi tiga piring nasi goreng yang masih diselimuti asap. Sengaja pagi

Mas Tirta sambil menarik kur

m aku berbalik arah untuk melangkah, sempat terlihat tan

a tahun itu masih meringkuk memeluk guling dengan botol susu memenuhi mulut mungilny

lu menciumi keningnya. Bocah polos itu hanya menggel

ngnya. "Aku dimasakin apa?" Tanya Bagas tak jelas karena mulutnya mas

kaan Bagas. Tuh, Ayah u

tas kasurnya. Lalu duduk dengan cepat, "Ayah?" Ia berseru, seperti b

eloncat, berlari keluar kamar menuju dapur. "Ayah!" Ma

letakkan gawai di atas meja, ketika ak

n mata ini melihat pemandangan langka yang tersaji di pagi hari. Jika saja pemandangan indah

u membuka mulutnya lebar-lebar ketika sendok di tangan Mas Tirta mendekatinya. Namun, bert

ulang lagi. Ia berteriak kencang akibat dikerjai Bapaknya,

melihat kedua jagoan terpenting dalam hidup itu. Pagi ini, kami hanyut o

n. Usai meminum air putih, nampaknya bocah itu baru

Tanya Bagas denga

s pengen dibelikan apa?" Mas Tirta membujuk. Setelah agak tertegun karena mendengar b

ru sambil mengacungkan te

lnya, lalu mencolek hidung bangir m

umbo. Tapi Bagas harus di

rseru dengan berhormat,

dulu,

i Mas Tirta yang ada di atas meja meraung keras. Ia menoleh

n. Tak terdengar suara apapun, meski telinga ini berusaha

hkan gawai dari telinganya. Lalu kembali

k menjawab ucapan dari bapaknya. Mas Tirta berjalan men

Lalu bergerak keluar pekarangan rumah. Ketika kami hendak berbal

baru datang itu. Ia membawa wajah se

ama sekali di wajah teduh dan penyabar itu. Aku yang semula mendelik dengan pertan

" Jawabku enteng. Namun, wajah Mas Catra nampak semakin tak

siap

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka