icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kehadiran Orang Ketiga

Bab 8 Berbohong

Jumlah Kata:1474    |    Dirilis Pada: 23/05/2022

kesal dengan Mas Fahmi. Apa maksudnya dia seperti itu? Aku

masih bersama dengan Mas Efran ya? Soalnya

ini nggak pergi kemana-mana, Mbak. A

emoga lekas sembu

asih untu

a-sa

adi kemana saja Mas Fahmi pe

pat tidur, kubiarkan saja. Kemudian ia masuk ke kamar, aku m

pergi dari jam setengah satu siang," tanya

hmi dengan cueknya m

nggak marah kalau Mas pergi de

ya dengan suaminya. Jadi nggak perna

ingkan ku dengan

ru pulang, sudah ditanya-

gajak kami makan ke rumah Ibu, tapi nyatanya Mas malah pergi sendirian. Kami dari

ana Ibu

u nggak bisa datang karena sedang sakit. Berarti Mas mendoa

sudah bersiap-siap dari tadi, ternyata malah nggak jadi. Apa sih maksudnya Mas

g kalau aku perg

man

Bu. Bukan u

ngan urusan Mas. Tapi aku ini istrimu Mas? Setidaknya

dengan suami. Kalau suami ngomong jangan ikut ca

istri dibohongi suami har

hong. Pasti ada yang mengirim berita nggak ben

n. Sekali berbohong, akan diikuti dengan kebohongan lainnya. Lama-lama hidup penuh dengan kebohongan, sampai tidak tahu lagi kebenaran yang sesu

ud Ib

Mas itu pergi kemana dan deng

n kemudian bersama Efra

narnya yang Mas S

yang dise

" tanya

Aku ngga

upnya akan menderita, karena sudah sering m

t?" tantang

lau Mas pergi bersa

enuduh se

hidup Mas akan menderita. Apalag

ahmi

an yang paling kecil sedang demam, jadi dia

ng pucat pasi me

ra matang. Jadi nggak ketahuan. Kalau kayak gini, malu kan? Sudah

ng, Mas. Kalau Mas sudah bosan denganku, ingin mencari yang baru yang lebih fresh, aku akan berusaha ikhlas. Tapi

, sih. Jangan-jangan Ibu yan

atau Mas? Aku tetap berusaha menjadi istri yang baik. Kalau ada kesalahan yang aku lakukan, dan it

mi hany

gecewakan anak-anak. Mereka tadi sangat antusias mau ke rumah Ibu, ternyata malah ayahnya nggak pulang-pulang. Entah sibuk dengan sia

merebahkan tubuhku dan berusaha untuk tidur. Ma

*

pertinya anak-anak juga sangat kesal dengan ayahnya. Aku tetap menyiapkan sarapan untuk

a makan. Aku sudah tidak mempedulikan Mas

gat pucat wajahnya. Mungkin ia kuran

using?" tanya

, hanya le

ahat saja. Nggak usah ban

diva yang kemudian

tanyaku pada Arya yang m

yaknya memang sedan

ali. Atau ia sedang ada masalah, ya? Adiva ngga

Hanya mengelu

kamar, tidak ada jawaban, akhirnya kubuka pintunya. Tampak Adiva dudu

in pendiam terus. Apa yang kamu pikirkan? Kala

usaha bersikap wajar. Aku

ya pusing

m obat?" ta

tidur, pasti sembuh," jawabnya ser

tinya ia pusing karena suatu masalah. Bukan pusin

h di sekolah," t

enggelengk

h denga

gelengkan

Ibu? Atau

diam

ma Ibu atau Ayah, ga

ngung bagaimana cara me

maksa kamu bicara sekarang. Ibu minta, kamu pikirkan apa yang kamu rasakan. Nanti bisa

apa, kok Bu. Hany

hilang. Dan Adiva anak Ibu yang bias

a di ruang keluarga, menonton televisi terapi mata tetap fokus pada hp. Aku seg

kum, Bu?" sap

anum. Lagi pada ng

santai

Bapak besok berencana mengajakmu menemui K

ti kepastiannya

ke

g seperti ini orangnya, to the point. Kalau ada pe

ngirim pesan

allah besok Hanum dan Bapak mau bertemu denga

abar baik. Oh, bisa. Besok jam b

am sepuluh

ke

Aku sangat penasaran dengan fakta yang sebe

ak masuk akal kalau ia sampai berselingkuh dan melakukan KDRT, seperti yang diceritakan Mbak Hani. Tapi, entahlah. Ke

u Mas Kevin dan Nadya datang ke rumah Bapak. Sepertinya sudah putus komunikasi Mbak Han

Memberitahu kalau Mas Kevin

nggaku sedang bermasalah juga. Tapi aku tidak berani memberitahu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mengancam2 Bab 2 Vertigo 3 Bab 3 Curiga 4 Bab 4 Bucin5 Bab 5 Sebuah Rencana 6 Bab 6 Puber Kedua 7 Bab 7 Berdebat8 Bab 8 Berbohong 9 Bab 9 Fakta Yang Mengejutkan 10 Bab 10 Sakit11 Bab 11 Sidang Keluarga 12 Bab 12 Fakta Baru 13 Bab 13 Terungkap 14 Bab 14 Nasihat Mertua 15 Bab 15 Khilaf 16 Bab 16 Paranoid 17 Bab 17 Kurang Bersyukur 18 Bab 18 Keributan 19 Bab 19 Diusir20 Bab 20 Jujur21 Bab 21 Shock22 Bab 22 Pertengkaran 23 Bab 23 Fahmi Sakit24 Bab 24 Di Rumah Sakit25 Bab 25 Masih Di Rumah Sakit 26 Bab 26 Sebuah Pengakuan27 Bab 27 Pulang 28 Bab 28 Bertengkar Hebat29 Bab 29 Ibu Mertua30 Bab 30 Bimbang 31 Bab 31 Hamil 32 Bab 32 Keputusan 33 Bab 33 Beradaptasi 34 Bab 34 Tidak Bahagia 35 Bab 35 Kebahagiaan Arya36 Bab 36 Keguguran 37 Bab 37 Klarifikasi 38 Bab 38 Di Restoran 39 Bab 39 Konsultasi 40 Bab 40 Depresi41 Bab 41 Karma 42 Bab 42 Sebuah Rencana43 Bab 43 Jatuh Cinta 44 Bab 44 Video Viral45 Bab 45 Semakin Seru46 Bab 46 Bertemu Dinda47 Bab 47 Kedatangan Fahmi48 Bab 48 Surat Panggilan 49 Bab 49 Bertemu Ray50 Bab 50 Bersama Ray51 Bab 51 Sadar Diri 52 Bab 52 Kondangan53 Bab 53 Arya Berkelahi 54 Bab 54 Menemui Duta55 Bab 55 Fahmi Mengamuk56 Bab 56 Status Baru 57 Bab 57 Teman Baik58 Bab 58 Melaporkan Ke Polisi 59 Bab 59 Resiko Menjadi Janda 60 Bab 60 Bukan Urusanku61 Bab 61 Orang Tua Dinda62 Bab 62 Ikatan Batin 63 Bab 63 Sengaja Menghindar64 Bab 64 Buktikan!65 Bab 65 Puber 66 Bab 66 Bertengkar 67 Bab 67 Berdebat Lagi68 Bab 68 Kejutan69 Bab 69 Masa Lalu Ray70 Bab 70 Memantapkan Hati71 Bab 71 Menemui Camer72 Bab 72 Luka Lama73 Bab 73 Beban Pikiran 74 Bab 74 Setuju75 Bab 75 Lea Kabur76 Bab 76 Hal Penting 77 Bab 77 Separuh Jiwa78 Bab 78 Minta Restu79 Bab 79 Move On80 Bab 80 Cemburu 81 Bab 81 Minta Maaf 82 Bab 82 Ada Yang Cemburu 83 Bab 83 Melakukan Berbagai Cara 84 Bab 84 Sidang RT85 Bab 85 One Step Closer86 Bab 86 Panggil Mama87 Bab 87 Menantu Kesayangan 88 Bab 88 Bersama Mama89 Bab 89 Saling Memaafkan 90 Bab 90 Saling Menggoda91 Bab 91 Drama Jessica 92 Bab 92 H-193 Bab 93 Sah94 Bab 94 Melakukan Sesuatu 95 Bab 95 Manipulatif96 Bab 96 Ke Rumah Sakit 97 Bab 97 Pernah Membencinya98 Bab 98 Tidak Mau Membebani99 Bab 99 Survivor Kanker 100 Bab 100 Butuh Waktu