Kehadiran Orang Ketiga
cerita apa sama kamu
Adiva, alasanku ingin
a, Bu?" ta
kalian bicarakan be
tentang teman sekolah. Juga seri
cerita tentang
rna
ita
g suka ma
er
k ada waktu untuk kami lagi.
rang seperti itu, ya
kita makan diluar. Jarang ngobrol juga.
gomongnya k
emang seperti
ungan Ayah dan
ekali dimarahi oleh Ayah. Padahal hanya masalah s
rasakan perubahan pada Mas Fahm
nah membuat masalah yang besar. Nilai-nilai mereka juga memuaskan. Tapi aku tidak pernah memasang target, bahwa anak-anak harus jadi ranking ke
luarga, Mas Fahmi sudah mulai menjadi asing bagi kami. Bukan lagi seba
ng nantinya kami mampu berjalan diatas kerikil itu,
lu serius berpikirnya, Bu. Nanti malah kambuh vertigo
karang sudah mulai dewasa. Nanti kalau sudah kuliah, ruma
dekat dan
hati kami tetap bersama Ibu. Atau nant
u inginkan. Walaupun kalian mati jauh
mulai remaja dan ternyata bisa berpikir
egala?" celetuk Arya yan
suka baperan, hih
Semoga kalian nanti sukses dengan kehidupan ka
esan pada kami nantinya. Arya juga bangga me
ak bangga ya memilik
ya sambil pura-pura mau
Kak Arya nakal,"
ya? Sampai dewasa nanti, meskipun A
erti ini sih? Arya j
a mengingatkan, bahwa kalian itu bersaudara
a,
masuk ke halaman rumah
au menemui Ayah dulu," uc
nar dugaanku, Mas Fahmi baru pulang da
, Mas?" tanya
masuk ke kamar. Segera aku buatkan te
taku pada Mas Fahmi di kamar. Ma
as Fahmi sambil melangkah masuk ke kamar mandi. Kebetu
t..
bunyi, sebuah panggila
gucapkan salam ketika mene
panggilan di hpnya. Aku mau menerima panggi
Fahmi. Pak Fahminya a
g mandi, baru pu
a Pak Fahmi sudah pul
Mas Fahmi pulang jam dua, setidaknya jam setengah tiga atau jam tiga sudah sampai di rumah. Lha ini sampai di rumah
rjaan diluar yang h
anti Pak Fahmi suruh
Nanti say
r menutup
" tanya Mas Fahmi yang ba
Mas disuruh men
ku mau pakai
i kok Mas Fahmi semakin mencurigakan. Atau aku yang terlalu berlebihan, terl
a yang sesungguhnya terjadi, kamu pasti
*
arnya masing-masing. Kulihat Mas Fahmi duduk di ruang keluarga dan sangat a
ku sengaj
nya tampak pucat seperti
tahu kalau aku ada di depan mata,"
Mas Fahmi menutupi kegugupan
di hp itu?"
uriga sih? Apa kamu pikir aku selingkuh, g
embentak. Ya Allah, aku kan hanya bertanya saja. Kok dia s
ta ia tidak ada dikamarnya. Aku menuju ke kamar Arya. Kulihat pintu kamar
u masuk?"
ng, Bu,"
, Dek? Sudah belajar
gas. Bosan di kamar. Mau gangguin Kak Ar
ng menjawil
i kamu, Dek," kata
wil-jawil pipiku. Nanti p
ebay," ci
Ayah mereka mengabaikan ku. Semoga aku selalu sehat, b
kelihatannya se
u melihat ulah kalian. Sering bercanda membu
Tapi lebih baik kalian tidak tahu dan aku pun tid
wa dan bercanda bersama mereka m
sudah mengantuk," p
pi tidak segera pergi. Aku berus
g melihat Ibu termenung. Sepertinya Ibu sedang banyak masalah. Walaupun Ibu berusaha me
kantor atau masalah lain. Kita doakan saja semoga Ibu selalu sehat
up-sayup aku dengar Mas Fahmi sedang berbicara di depan rumah. Aku mengintip dari balik
mkan mata, tapi masih terngiang-ngiang ucapan anak-anak. Ternyata mereka suda
-pura tidur. Mas Fahmi merebahkan tubuhnya di sebelahku. Kemudian mem
Memang benar kalau aku terlalu bucin pada Mas Fahmi. Aku benar-benar takut kehilang
ng sangat nyaman. Sepertinya ia terti