icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Kehadiran Orang Ketiga

Bab 3 Curiga

Jumlah Kata:1481    |    Dirilis Pada: 23/05/2022

ampai menjelang zuhur ,aku sengaja tidak tidur. Padahal aku mengantuk se

ebentar saja," kata Mas Fahmi

a?" tanyaku

usan se

san

an ka

ngurusin urusan kantor? Apa tidak ada orang lain yang

ntar

u i

an masi

uin aku di rumah. Tahu istrinya

yuran, tapi

u Mas pergi, a

gutak-atik hpnya. Aku tahu kalau ia sebenarnya ingin marah d

atannya gelisah terus. Seperti ng

gak ikhlas, ak

gerjakannya. Kulihat kok akhir-akhir ini Mas agak berbeda. Tidak lagi perhatian denganku, apalagi dengan anak

iburan di hp, nonton video dan

aku pingsan tadi nggak

n cuma

ah lagi, aku laporkan k

lau dipecat nanti dapat uang

nikah lagi ya?" tanyaku s

g kalau dipecat dapat uangnya dari

gas kita membesarkan anak dan mendam

mau menikah lagi?

itu Mas, yang punya

itu ya?" sa

nyata ketahuan istri tuanya. Apalagi istri mudanya itu sering upload foto-foto mereka berdua. Mengambil suami ora

tri tuanya ya?"

stri tua, aku akan me

dan gugup. Aku

yang sama keluarga." Aku berusaha memuji dia. Padahal, kepercayaanku pad

kamar. Aku tetap di ruang keluarga

ar. Kulihat mas Fahmi tertidur dengan hp masih di tangannya. Aku ti

ihat sebuah panggi

ualaikum

anum, kamu dimana

Mbak. Ada a

ja?" tanya

. Sedang ngga

udah ke

di diantar

ia nggak ker

di sudah izin de

ja ya? Biar c

, Mb

a? Assala

aikum

n anak bungsu. Kakak pertamaku, Mas Hanif, tinggal di kecamatan sebelah

." Seseorang men

ternyata aku t

m." Suara Arya

pulang, Ar

a pulang, ibu tidur

an membuka pintu. Kemudian

amunya?"

langsung mas

Mbak Han

g masuk ke ruang keluarga bersama Mbak

. Tadi sudah

Adiva sambil salim p

u pulang?" tany

ami pulang," jawab Adiva. Adiva segera masuk ke da

Adiva yang masuk ke ruangan

a kasih ya?" j

eli tadi, tolong ambil dan bawa

sambil berjalan menuj

u?" kat

il saja," tawarku pada Adiva. Adi

dur, Dek?" tan

pergi," j

?" tany

Cuma bilang mau

tadi tertidur. Pasti Mas Fahmi sedang bertemu dengan seseoran

, Bu? Nanti Hani jemput

ana?" ta

" jawab Mbak Hani. Ke

-benar mau berpisah? Aku kok kasihan dengan Nadya, pasti ia

uga pusing memikirkan Hani. Ib

apa?" tanya

Kevin dan Nadya, sepertinya ia enggan menjawabnya. Bukannya Ibu nggak suka ia tinggal di rumah. Maksud Ibu, selesaikan dulu masalah mereka. Setiap Ibu minta Hani untuk me

larut. Tapi penilaian Hani terhadap Bapak dan Ibu lain. Bingung Ibu. Bapakmu jug

Kevin. Menanyakan apa yang terjadi atau meminta Mas

kok Hani lama di rumah tapi tidak bersama suami dan anaknya. Kamu tahu s

engan

at sama kamu, padahal kamu s

utuh teman untuk berbicara, ingat ya Bu

ya? Semoga kamu

mi

api aku tidak berani menceritakan tentang

i datang, kemudian

barengan

terus suamimu juga pu

ma disini?" ta

sama Hani. Ayo Han, kita pulang. Kasihan bapakmu

a,

kerja dulu kalau belum sehat

engan

Bude mau pulang," seru

i kamarnya dan mereka sal

Nadya kalau sampai orang tuanya bercerai," kat

udah-mudahan mereka tid

rumahnya? Apa nggak kasihan sam

dang ada masalah. Mereka berpisah

nggak ikut tingga

a kan haru

iya,

Mas Fahmi dari ta

*

tanyaku, ketika aku dan

" jawab Mas Fahmi, "

engalihkan

kurang, urusan a

elum sehat, besok nggak usah kerja

unyikan Mas Fahmi. Aku masih penasaran dengan apa yang terjadi antara Arya dan Mas Fahmi. Susah sekali mengorek informasi d

nyum-senyum sendir

a-apa, kok

aku akan mencari

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Mengancam2 Bab 2 Vertigo 3 Bab 3 Curiga 4 Bab 4 Bucin5 Bab 5 Sebuah Rencana 6 Bab 6 Puber Kedua 7 Bab 7 Berdebat8 Bab 8 Berbohong 9 Bab 9 Fakta Yang Mengejutkan 10 Bab 10 Sakit11 Bab 11 Sidang Keluarga 12 Bab 12 Fakta Baru 13 Bab 13 Terungkap 14 Bab 14 Nasihat Mertua 15 Bab 15 Khilaf 16 Bab 16 Paranoid 17 Bab 17 Kurang Bersyukur 18 Bab 18 Keributan 19 Bab 19 Diusir20 Bab 20 Jujur21 Bab 21 Shock22 Bab 22 Pertengkaran 23 Bab 23 Fahmi Sakit24 Bab 24 Di Rumah Sakit25 Bab 25 Masih Di Rumah Sakit 26 Bab 26 Sebuah Pengakuan27 Bab 27 Pulang 28 Bab 28 Bertengkar Hebat29 Bab 29 Ibu Mertua30 Bab 30 Bimbang 31 Bab 31 Hamil 32 Bab 32 Keputusan 33 Bab 33 Beradaptasi 34 Bab 34 Tidak Bahagia 35 Bab 35 Kebahagiaan Arya36 Bab 36 Keguguran 37 Bab 37 Klarifikasi 38 Bab 38 Di Restoran 39 Bab 39 Konsultasi 40 Bab 40 Depresi41 Bab 41 Karma 42 Bab 42 Sebuah Rencana43 Bab 43 Jatuh Cinta 44 Bab 44 Video Viral45 Bab 45 Semakin Seru46 Bab 46 Bertemu Dinda47 Bab 47 Kedatangan Fahmi48 Bab 48 Surat Panggilan 49 Bab 49 Bertemu Ray50 Bab 50 Bersama Ray51 Bab 51 Sadar Diri 52 Bab 52 Kondangan53 Bab 53 Arya Berkelahi 54 Bab 54 Menemui Duta55 Bab 55 Fahmi Mengamuk56 Bab 56 Status Baru 57 Bab 57 Teman Baik58 Bab 58 Melaporkan Ke Polisi 59 Bab 59 Resiko Menjadi Janda 60 Bab 60 Bukan Urusanku61 Bab 61 Orang Tua Dinda62 Bab 62 Ikatan Batin 63 Bab 63 Sengaja Menghindar64 Bab 64 Buktikan!65 Bab 65 Puber 66 Bab 66 Bertengkar 67 Bab 67 Berdebat Lagi68 Bab 68 Kejutan69 Bab 69 Masa Lalu Ray70 Bab 70 Memantapkan Hati71 Bab 71 Menemui Camer72 Bab 72 Luka Lama73 Bab 73 Beban Pikiran 74 Bab 74 Setuju75 Bab 75 Lea Kabur76 Bab 76 Hal Penting 77 Bab 77 Separuh Jiwa78 Bab 78 Minta Restu79 Bab 79 Move On80 Bab 80 Cemburu 81 Bab 81 Minta Maaf 82 Bab 82 Ada Yang Cemburu 83 Bab 83 Melakukan Berbagai Cara 84 Bab 84 Sidang RT85 Bab 85 One Step Closer86 Bab 86 Panggil Mama87 Bab 87 Menantu Kesayangan 88 Bab 88 Bersama Mama89 Bab 89 Saling Memaafkan 90 Bab 90 Saling Menggoda91 Bab 91 Drama Jessica 92 Bab 92 H-193 Bab 93 Sah94 Bab 94 Melakukan Sesuatu 95 Bab 95 Manipulatif96 Bab 96 Ke Rumah Sakit 97 Bab 97 Pernah Membencinya98 Bab 98 Tidak Mau Membebani99 Bab 99 Survivor Kanker 100 Bab 100 Butuh Waktu