Please, Jangan Panggil Ibu
da Al
hala yang berlipat," jelas Pak Yusuf, lalu beliau melihat ke arah Banu
nu tidak punya pacar. Jangankan pacar, dia selalu
anu dia tampak tersipu. N
menjawab pelan, tapi
i jomblo, kan?" tekan Pak Yusuf yang masy
ombloan Banu benar-benar diumbar ke publik. Aku saja sampai te
ah Pak Yusuf berangsur mem
ak pacaran. Pacaran itu ya, saya pertegas cuma nambah dosa aja. Jangankan pegang, l
dosa. Kalau udah nikah pegangan tangan dengan suami atau istr
diri juga ikut tersenyum mendengarnya, malah sampai ingat Bu Ta
an, maaf ya, hubungan badan. Itu para malaikat banyak yang doain mereka, tentuya doa yang baik buat mereka. Kebaya
? Aku jadi teringat
es pukul 9.00 pagi. Semua murid kembali ke kelas masi
ilet, sekalian aku juga ingin ke toilet. Tanpa aku duga, sepulang dari toilet Banu teru
Itu pegangan tangan aja udah luntur dosa. Mana kalau pegang yang mulus e
h punya calonnya gitu?" ta
pa, ya?" Banu terkekeh karen
a enggak ada cewe yang mau." PD-nya Banu
a karena toilet memang agak jauh dari kelas, letaknya d
? Btw, gue enggak pernah tahu tuh?" tan
rti apa yang dia suka, meski kita memang cukup dekat. Banu tak pernah membahas
u karena dia en
u membuka mulut mengatakan nam
cewek yang disuka Banu B
berhenti lalu memegang kedua bahu Ban
saran, menatapnya lekat. Entah kenapa hatiku s
alah memukul tanganku yan
umpatnya membuat
telunjuknya agar aku melihat ke arah depan. "Ada Bu Tanika kesini, ma
tajam seperti menyelidik. Aku terpaku melihat langkahnya
apain diem di t
u," jawab
lukan?" Pertanyaan Bu Tanika membuatku sadar tela
edua tanganku. "Homo
tu dari dua tanganku yang di pukul
ar aneh!" Banu tampa
mit Banu pergi duluan dan meninggalkanku yang beg
lihat dia melirikku. "Kamu kenapa enggak masu
menatap dengan tatapan se
pet tua, lho," godaku sembari s
unya karena suasana di sana sudah sepi. Para muri
ah, pasti dia menahan malu. Yap, sekalipun dia m
Tanika kalau dekat denganku. Yang jelas, a
elas dulu, ya?" Sembari melangkah aku menyempatkan membisik
pat, karena tak mau ke
rahnya wajah Bu Tanika mendengar ucapanku
*
suk saat tahu ada mobil Bu Tanika di depan minimarket itu. Sepanjang perjalanan
pelajaran hanya ada satu, setelah acara pengajian. Kemudian setelahnya para murid dan guru pulan
Baru aku sadari semua pakaianku sepertinya sudah dipindahkan ke rumah ini o
Bu Tanika sedang memasak sesuatu di dapur. Tak ada Bu
anika yang sibuk menggoreng sesuatu,
B
masih fokus den
baju aku yang dirumah
ang kini sedang menyimpa
ma buat tadi pagi maaf juga, Bu." Aku cen
sai memasukkan semua potongan ayam goreng ke
f, Bu," guma
telat lagi." Bu Tanika menata
kah menuju kulkas dan meng
assalamualaikum," pamitku berla
*
erlihat Bu Tanika sedang duduk santai
um," salamku b
makan dulu, yuk!" ajak Bu Tanika ters
nya. Kemudian duduk dan meli
?" tanyanya sam
ngangg
am goreng kecap, dia menaruh itu di depanku. Kemu
tuknya sendiri. Pikirku mulai tersadar lagi, entah kenap
ta Bu Tanika mem
ngangkuk.
mulut. Kami saling diam tanpa berkata apa-apa saat maka
menoleh dan menatap Bu Tani
keheningan, "Bu Hemi ke
, katanya ada tamu penting," jaw
u, tanpa menghentikan tangan
atiku dan mencuci tanganny
" ucapku ter
ka sembari mengelap t
. Saya bakal kerja, Bu. Saya bakal nafkahin Ibu lahi
n dahi, seakan tak per
k usah mikir sejauh itu, pernikahan kita sementara kok, kamu enggak
ika Bu Tanika berjalan menjauh, mata ini terus menatapnya.
ggep aku suaminya, ya atau Bu Tanika anggep ak
ar-benar ingin mengakhiri hubungan kita sesegera mungk