icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Please, Jangan Panggil Ibu

Bab 6 Ada Getaran

Jumlah Kata:1405    |    Dirilis Pada: 10/05/2022

da Al

gitu saya tidu

ru bermata indah itu. Bu Tanika benar-benar

kataku kali ini enggak ngejailin dia. Sudah cukup, aku

" tanyanya me

Bu. Biar saya ya

cem-macem, kan?" Bu

tapi kalau Ibu enggak mau saya enggak akan

ik Bu Tanika

t juga dia kembali menyentilku. Sumpah demi apapun, sentilan tangan Bu

aya tidur d

. "Maaf, Bu," ucapku, "saya enggak akan macem-macem,

u Tanika men

Ibu tidur di kamar, yuk!

a ke kamar yang enggak terlalu bagus. Hanya ada ranjang dengan kasu

a!" ucapku setelah Bu

celinguk, mungkin me

g." Aku ikut duduk di sampingnya, memastikan Bu Tanika enggak masala

ar kamu rapi, bersih juga." D

tu seperti menyetrum bagian sesuatu di da

h sa

r titah tegas itu. Aku pun l

kalau berani masuk kamar!" ancamnya, k

aku pun mengangguk d

*

at pagi. Itu sudah menjadi rutinitasku. Setelah b

segera berkutat dengan alat-alat dapur. Yap, aku memang memasak

wang merah yang sudah kuiris dan dimasukan ke wajan, ar

ng itu ke wadah kecil berisi telur. Setelah

h sepi. Nasi yang tadi kumasak tampaknya sudah matang.

membuatku kaget, lekas kulir

bu udah bangun?" tan

ya udah lengket nih." Bu Tan

dulu." Aku mematikan kompor terlebih dahulu

aru yang belum dipakai sama sekali. H

nya di situ, Bu." Aku men

u Tanika meraih handuk dan melang

enang. Setelahnya langsung mengulek cabe rawit, tomat, dan terasi. Cer

u Tanika membuatku r

!" Aku juga bert

i deh, in

tuk apa? Gila, otaku mulai meng

?" tanyaku

ang aja, saya m

dibaju. Aku pikir dia ingin aku melihatnya te

ang kebingungan sambil memegang tali timbaan. Oh, ya. Matanya

" desahnya tapi m

Lekas saja aku

u terlalu dekat dengannya. Hingga saat Bu Tan

ini," gerutunya s

ahinya. Tapi, aku merasa kasihan melihat Bu Tanika yang m

timbaan itu. "Sini, Bu bia

ami saling bersitatap. Aku mendadak terpaku, mata berkornea cokelat itu se

napa dengan dia? Yang jelas di sini, di d

tunggu," deham Bu Tanika

a suara Bu Tanika, segera m

u yang hanya bis

ir dari sumur. Sementara,

ang dia rasakan? Kenapa d

kataku sele

ik badan, "kalau gitu ka

kalau enggak bisa nimba,

a, saya suka nimba. Cuma timbaan di rumah kamu

andi saya mau l

kan masak. Hingga, beberapa menit kemudian masa

aneh, kenapa Bu Tanika enggak keluar kamar juga. Den

gilku di b

t Bu Tanika a

a masuk?" Aku masih diam dan tentuny

kok. Ma

a ini sontak sedikit terbelalak saa

nyaku khawatir,

kok dingin banget sih?" Bu Ta

apur lalu menyeduh teh hangat. Setelah jadi, aku

lu!" pintaku menyo

l meraih teh itu. Bu Tanika memin

Dia menatapku de

ng manis

ya." Bu Tanika tampak kes

Setelah itu kita makan baru deh ke sekolah.

n dua tangannya, lalu menatapku serius.

kenapa

atan Kakek kamu, kam

pa alasan Tuhan mempertemukanku dengan guru ini? Di

uatu dari tasnya kemudian menyodorkan uang seratus ribu. "Ini saya ganti,

in. Itu buat Ibu." Aku menolak keras. Tentu saja, karena it

lu kembali menatapku, "gini aja deh, anggap aja

ma jangan? Aku emang butuh uang

ngkapnya lagi membuatku mau t

sih." Kuambil uang itu

ah," tolak

a buat nafkahin Ibu, bukan m

kamu. Tapi inget, enggak wajib, karena di kesepakatan

n? Kasih sayang dari saya, gitu?" godaku membuat dua

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka