icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Please, Jangan Panggil Ibu

Bab 2 Lima Tahun Yang Lalu

Jumlah Kata:2194    |    Dirilis Pada: 10/05/2022

tahun yang lalu. Kisahk

enggak membuat orang di dalam sad

u akhirnya sembari membu

rdengar jawaban sere

k guru kayanya," pi

r menyuruh masuk. Aku pun memberanikan

Ibu aja, Ris," pinta Bu

, merasa agak canggung juga saat tahu di Ruang

henti saat suara Pak kepala

kepala sekolah terkenal sebagai guru killer dan dia itu irit

dengan tatapan itu. Yang udah lah .

par karena telat masuk minggu lalu. Ta

dengan hati hati sesam

an," pintanya masih dengan wajah dingin, dan seakan e

kolah menunjuk Guru Biologiku. "Aj

k," jawab

emandangku yang sedang bingung plus shock, kaget dengan apa yang dia perintahkan. Bagaimana tidak kaget aku disuruh ikut

g menyadarkanku dari lam

, kita belajar mulai hari ini," pinta B

harus bilang apa. Aku benar benar ti

asnya sembari melewatiku

lfarisi, seorang murid kelas XI d

menjadi lebih rumit dari itu. Padahal aku tidak bisa ikut belajar dengan Bu Ta

g memintaku. Lagian kenapa juga Anatasya? Diakan sudah

a di kelas, tapi ini bukan waktu yang te

mencoba berpikir bagaimana cara aku mengatakan pada Bu Tanika yan

langsung memilih buku-buku di rak. Sementa

ingga dia pun duduk di hadapanku, me

a ... itu belum kita pelajari. Jadi, kamu baca dulu buku ini, nanti tanya saya kal

k mau membuka tas nya. Aku pikir

am? kok enggak baca?" t

i ... saya mau tanya kenapa

di rumah sakit. Kemarin waktu dia izin pulang

Bu?" Aku kaget langsung

tiin dia," jawabnya santa

ak bisa, Bu" u

u enggak mau banggain sekolah kita?" tanyan

t, Bu. Jadi, saya harus rawat dia." Aku menghela n

g jaga" Bu Tanika begitu en

" Aku agak tersinggung dengan tanggapan Bu Tanika, tapi aku berusaha makl

s kakek kamu sakit apa, parah banget?" Kini Bu Tanika memasang wajah khawatir yang im

adi aku harus rawat dia." Aku menatap Bu Tanika den

amu, tapi juga Pak Kepala sekolah nyuruh kamu yang ganti." Wajah

buat ganti aja orangnya jangan kamu. Kamu tunggu di sini, okey?"

a di telpon dan wajah yang awalnya ceria itu langsung beruba

wajah kecewa. Dia duduk d

ya kamu enggak bisa diganti. Soalnya kata Pak Kepala sekol

lesu dan mengh

ke rumah kamu, nanti ibu ajarin kamu setelah kamu udah ngerawat

mau mengajariku. Aku sebenarnya enggak habis pikir tapi

enggak bagus, Bu. Saya malu kalau ibu

enggak punya pilihan lain. Olimpiadenya satu bulan lagi, jadi kita harus ngejar

esulitan karena banyaknya buku yang dibawa. Aku p

unya," pintaku sembari berdiri

aku, lalu menyodorkan b

ngnya naik mobil saya," perintah Bu Tani

h merasa tak enak den

isa tahu rumah kamu dimana," sela Bu Ta

enaiki mobil sedan miliknya. Aku duduk di

na mungkin aku naik mobil bagus untuk biaya kakek berobat saja aku tidak punya.

il itu, meski jalan kerumah mema

nnya jelek lagi," keluh Bu Tanika yang mulai kesal karena

un Bu, jadi masih lumaya

anya enggak ada angkot," tanya Bu Tanika

, Bu, atau jalan kaki

u. "Jangan gila kamu jalan kaki, sejauh

Lagi-lagi aku menjawab dengan cengengesan. Lucu juga guru satu i

amu buat belajar juga bagus. Kamu bahkan sampai rela jalan di j

kan cuman masih muda dan cantik, beliau juga sudah jadi guru

tepat disamping rumahku. Rumah itu memang sangat sederhana dan juga kebetulan di R

yang memandangiku turun dari mobil mewah itu. Apalagi ibu-ib

ya Bu Tanika sambil m

ku ikut memandang rumah yang hanya ter

atin minum sekalian," pintaku se

ahu pasti dia sangat heran dengan rumahku, dan pasti lebih heran lagi karena aku bisa masu

di sofa saat sudah masuk. Sofa itu tampak sudah pu

duk lalu ter

h buku-buku di meja samping sofa, lalu pergi ke

ku yang sederhana itu. Hanya ada satu sofa usang, televisi, beberap

l menaruh air putih di hadapan B

ih aja," Aku agak malu dan rag

ta dia mala

ya." Bu Tanika mengambil lalu

belum pernah pulang?" tanya Bu Tanika, sepert

an," jawabku lalu meminum air p

mu udah tahu kon

uang lebih buat berobat kakek," sa

u mengusap-ngusapnya dengan lembut. Aku jadi merasa terharu, pe

amu pasti nanti bakal sukses." Bu Tanika

au langsung bersihin kakek, kasihan soalnya dari pagi s

elukis untuk, dia lalu melihat jam t

a, ini udah jam dua siang

g sekolah jadi telat, aku langsung panik

inkan dia. "Akan

nyuapi beliau makan. Kemudian aku beres beres rumah, mengambil jemuran, mencuci piring juga memasak. Aku

m menunjukan pukul 15.00 tepat, membuatku b

Tanika. Sungguh, aku kaget melihat Bu Tanika sudah tertidur lelap

tidurnya. Kutaruh bantal di sisi sofa, mencoba menidurkan kepa

juga tasnya. Sepertinya Bu Tanika sangat lelah, bahk

ata ini menatap keluar jendela, nampak hujan begit

menginap di sini? Tapi aku tidak punya kamar lagi,

tak punya kamar lagi, karena di rumah ini

au asam, dan saat kucium

Bu Tanika, kan? Nanti saja kalau aku sudah mandi," gumamku kemudian memilih mele

°

ah baca. Salam hangat dan se

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka