Please, Jangan Panggil Ibu
tahun yang lalu. Kisahk
enggak membuat orang di dalam sad
u akhirnya sembari membu
rdengar jawaban sere
k guru kayanya," pi
r menyuruh masuk. Aku pun memberanikan
Ibu aja, Ris," pinta Bu
, merasa agak canggung juga saat tahu di Ruang
henti saat suara Pak kepala
kepala sekolah terkenal sebagai guru killer dan dia itu irit
dengan tatapan itu. Yang udah lah .
par karena telat masuk minggu lalu. Ta
dengan hati hati sesam
an," pintanya masih dengan wajah dingin, dan seakan e
kolah menunjuk Guru Biologiku. "Aj
k," jawab
emandangku yang sedang bingung plus shock, kaget dengan apa yang dia perintahkan. Bagaimana tidak kaget aku disuruh ikut
g menyadarkanku dari lam
, kita belajar mulai hari ini," pinta B
harus bilang apa. Aku benar benar ti
asnya sembari melewatiku
lfarisi, seorang murid kelas XI d
menjadi lebih rumit dari itu. Padahal aku tidak bisa ikut belajar dengan Bu Ta
g memintaku. Lagian kenapa juga Anatasya? Diakan sudah
a di kelas, tapi ini bukan waktu yang te
mencoba berpikir bagaimana cara aku mengatakan pada Bu Tanika yan
langsung memilih buku-buku di rak. Sementa
ingga dia pun duduk di hadapanku, me
a ... itu belum kita pelajari. Jadi, kamu baca dulu buku ini, nanti tanya saya kal
k mau membuka tas nya. Aku pikir
am? kok enggak baca?" t
i ... saya mau tanya kenapa
di rumah sakit. Kemarin waktu dia izin pulang
Bu?" Aku kaget langsung
tiin dia," jawabnya santa
ak bisa, Bu" u
u enggak mau banggain sekolah kita?" tanyan
t, Bu. Jadi, saya harus rawat dia." Aku menghela n
g jaga" Bu Tanika begitu en
" Aku agak tersinggung dengan tanggapan Bu Tanika, tapi aku berusaha makl
s kakek kamu sakit apa, parah banget?" Kini Bu Tanika memasang wajah khawatir yang im
adi aku harus rawat dia." Aku menatap Bu Tanika den
amu, tapi juga Pak Kepala sekolah nyuruh kamu yang ganti." Wajah
buat ganti aja orangnya jangan kamu. Kamu tunggu di sini, okey?"
a di telpon dan wajah yang awalnya ceria itu langsung beruba
wajah kecewa. Dia duduk d
ya kamu enggak bisa diganti. Soalnya kata Pak Kepala sekol
lesu dan mengh
ke rumah kamu, nanti ibu ajarin kamu setelah kamu udah ngerawat
mau mengajariku. Aku sebenarnya enggak habis pikir tapi
enggak bagus, Bu. Saya malu kalau ibu
enggak punya pilihan lain. Olimpiadenya satu bulan lagi, jadi kita harus ngejar
esulitan karena banyaknya buku yang dibawa. Aku p
unya," pintaku sembari berdiri
aku, lalu menyodorkan b
ngnya naik mobil saya," perintah Bu Tani
h merasa tak enak den
isa tahu rumah kamu dimana," sela Bu Ta
enaiki mobil sedan miliknya. Aku duduk di
na mungkin aku naik mobil bagus untuk biaya kakek berobat saja aku tidak punya.
il itu, meski jalan kerumah mema
nnya jelek lagi," keluh Bu Tanika yang mulai kesal karena
un Bu, jadi masih lumaya
anya enggak ada angkot," tanya Bu Tanika
, Bu, atau jalan kaki
u. "Jangan gila kamu jalan kaki, sejauh
Lagi-lagi aku menjawab dengan cengengesan. Lucu juga guru satu i
amu buat belajar juga bagus. Kamu bahkan sampai rela jalan di j
kan cuman masih muda dan cantik, beliau juga sudah jadi guru
tepat disamping rumahku. Rumah itu memang sangat sederhana dan juga kebetulan di R
yang memandangiku turun dari mobil mewah itu. Apalagi ibu-ib
ya Bu Tanika sambil m
ku ikut memandang rumah yang hanya ter
atin minum sekalian," pintaku se
ahu pasti dia sangat heran dengan rumahku, dan pasti lebih heran lagi karena aku bisa masu
di sofa saat sudah masuk. Sofa itu tampak sudah pu
duk lalu ter
h buku-buku di meja samping sofa, lalu pergi ke
ku yang sederhana itu. Hanya ada satu sofa usang, televisi, beberap
l menaruh air putih di hadapan B
ih aja," Aku agak malu dan rag
ta dia mala
ya." Bu Tanika mengambil lalu
belum pernah pulang?" tanya Bu Tanika, sepert
an," jawabku lalu meminum air p
mu udah tahu kon
uang lebih buat berobat kakek," sa
u mengusap-ngusapnya dengan lembut. Aku jadi merasa terharu, pe
amu pasti nanti bakal sukses." Bu Tanika
au langsung bersihin kakek, kasihan soalnya dari pagi s
elukis untuk, dia lalu melihat jam t
a, ini udah jam dua siang
g sekolah jadi telat, aku langsung panik
inkan dia. "Akan
nyuapi beliau makan. Kemudian aku beres beres rumah, mengambil jemuran, mencuci piring juga memasak. Aku
m menunjukan pukul 15.00 tepat, membuatku b
Tanika. Sungguh, aku kaget melihat Bu Tanika sudah tertidur lelap
tidurnya. Kutaruh bantal di sisi sofa, mencoba menidurkan kepa
juga tasnya. Sepertinya Bu Tanika sangat lelah, bahk
ata ini menatap keluar jendela, nampak hujan begit
menginap di sini? Tapi aku tidak punya kamar lagi,
tak punya kamar lagi, karena di rumah ini
au asam, dan saat kucium
Bu Tanika, kan? Nanti saja kalau aku sudah mandi," gumamku kemudian memilih mele
°
ah baca. Salam hangat dan se