icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Please, Jangan Panggil Ibu

Bab 5 Untung Rugi Pernikahan

Jumlah Kata:1195    |    Dirilis Pada: 10/05/2022

ntak fisik laya

idak diwajibkan

ak boleh mencampuri urus

ak diperbolehkan m

a usianya, maka pihak suami ha

pun suami punya ka

artemen sampai olimpiade sains selesai. Sete

pakat merahasiakan stat

a terlihat sudah beres duluan. Aku menyerahkan kertas

tegas menatap Fa

menyahut b

si kesepakatan Faris. Mataku melotot

katan anak

ang mencampuri urusa

rima nafkah lahir batin s

ang mengekang suami

ma-sama belajar menjadi

coba yang dia tulis itu? Maksudku di poin dua dan empat?

sedikit memiringkan kertas. D

titahku menur

losnya itu aku akui emang ganteng sih, tapi

erekah, namun bukan senyum manis. In

kalau aku sudah memasan

memasang wajah ketakutan. Dia bahka

mengambil kesempatan saat dia su

rdengar saat jari ini berh

, "apa-apaan sih, Bu? Baru aja n

mku kesal, "udah disen

as Faris. "Pihak istri harus menerima nafkah lahir batin se

kerja juga. Jadi, Ibu harus ngertiin saya buat masalah nafkah," jela

pkan tangan, heran juga aku dengan anak ini. "Kamu lihat ka

ran padaku. "Lho, kok gitu Bu? kan itu

rmal, kita kan nikah juga g

aku belum kerja kok. Tapi, nanti aku b

, Faris memang sosok murid yang bertanggung jawab. Tapi untuk pernikahan ini ... ah,

melihat Faris me

poin pertama ini bikin saya rugi, Bu."

ar protes Faris. Poin pertama itu menyangkut harga diriku, dan ya ..

Bu. Saya enggak dapat keuntungan dong dari pernikahan ini, saya ka

las enggak ada untung ruginya." Aku berusaha membela d

emeluk diri sendiri. "Kamu, awas ya! jangan macem macem. Saya ini guru kam

stri." Faris, dia benar-benar menyebalkan malah menatapku dengan genit sepe

gigit, kok," godanya sa

gitu kamu!" Jantung ini berdebar, tapi aku masih berusaha mel

ahun. Dia remaja laki-laki, yang normal. Dia bisa melakukan hubungan layaknya su

aya saya normal? Ibu boleh c

u berhasil menyentil lagi dahi ana

menutup wajah dengan HVS. Malu jujur, Faris pasti menyadari

, Bu. Saya cu

k lucu," ketusku tak

hening

panggi

gak malas. Masi

imana, Bu? Saya kan harus jaga dia." Suara Faris yang melemah,

saya yang urus. Lagian dari awal saya sudah berniat ingin bantu kamu, saya kasihan liat Ka

si rumah, kehidupan, dan cerita Faris membuatku iba padanya. Aku p

anget." Mata Faris tampak berbinar de

ngnya balik sopan lagi," gerutuku m

u. Abis saya k

aksud kamu?" tanyaku her

ya deket sama ibu. Jadi, ngerasa saya n

elasan Faris. Apa maksud an

enyentuh hatiku. Kalau ditanya, apa aku nyaman bersama Far

berbakti pada orang tuanya. Itu cukup unt

a pikiranku semakin melayang atau bahkan sem

setuju sama kesepa

mau kemana?" tanya Fari

ris yang masih menatapku. "Ibu nginep di

ian udah malem juga."

r dimana?" tanyaku

mar sa

hi. "Maksud kamu, ti

mau sih, eng

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka