Ayahmu Tidak Setuju Karena Aku Miskin
ungilnya dia terus mendaki setiap inci undakan anak tangga. Hingga tiba di depan ruangan bernuansa putih gadis itu berjalan mendekati pintu meraih handel pintu kemudian m
dan pulang dari rumah sampai rumah sakit setiap hari, sebenarnya Aisyah ingin menyewa rumah yang dekat dengan rumah sakit te
jam istirahat makan siang. Aisyah menutup berkas-berkas yang ada di atas meja kemudian menyim
! kaka
. Widia yang berbeda di samping Aisyah langs
ku berada di sini," ucap Widia santai sambil mengam
us,
um, b
syah, mengambil kembali minuman y
get, sih!"
rang main comot a
ikit ken
iri, kenapa harus minum mi
kalau ga gan
punya salah a
p Widia. Kembali mengambil jus dari t
aluan ka
ma temen pelit," uc
in bange
a. "Tiba-tiba pergi tanpa kabar, hila
, soal
a jelasin?"
an telah di buka pendaftaran calon Dokter dengan jalur beasiswa." teran
amu pergi
"Aku buru-buru, jadi ga sempat
*
kursi memandangi gadis cantik yang berada tak jauh dari hadapannya. Krisna melangkah menghampiri
terus menghinda
ghindari, Kakak,
wajahnya dengan wajah Aisyah. Aisyah menelan ludah saat menatap manik mata elang milik Krisn
alu menunggu kehadi
ena
, telah menga
e
ncium lembut bibir Aisyah, Krisna tersenyum m
" Krisna mengusap bibir ranum
mungkin, Kak,
lak aku termasuk, kamu," K
Kak, aku
" ucap Krisna menarik tangan
h menuju mobil SUV putih milik Krisna, Krisna memb
al di mana?"
" jawab Ais
tinggal di daerah ma
yah. Sejenak Krisna terdiam kemudian menyalakan me
sudut matanya kemudian tersenyum, pandangan matanya masih fokus menatap jalanan ya
rgi lagi dariku?" tanya Kr
rjanji, Kak," balas
ena
isa jelaskan,"
memutar kepala menatap Aisyah seben
ida
La
aku gak
ena
tes buat, Kaka
udian berhenti, Krisna menatap dalam Aisya
ang katakan tentang kita," ucap Krisn
ntuk bersama," kata Aisyah menat
ng di berikan Tuhan untuk aku," ucap Krisna menangk
*
tang bertaburan di langit malam dengan indah, sinar rembulan menerangi m
terurai menggantung dengan indahnya, Aisyah menatap dirinya dari
ah bila mengingat kejadian itu sungguh Krisna telah merebut ciuman pertamanya, walaupun mereka pernah berpacaran tetapi mereka tidak pernah melakukannya. Ternyata cantik saja tidak cukup untuk memikat hati pria kalau harta benda tak punya, begitupun dengan pria percuma tampan kalau tak punya harta bagaikan sayur tanpa garam alias