MEMBALAS HINAAN BAPAK
liva melihat sate-sate yang sudah berserak di tanah dan bercampur debu itu. Hanya sesak dan mengurut dada. Hendak marah pun percuma. Jika
nan yang dibawa calonnya Intan, pastinya tak boleh disentuh oleh Bapak. Akhirnya uang dua puluh lima ribunya sia-sia, sate itu hanya dimakan kuci
embali ceria atau mungkin hanya pikiran Sumi saja yang kata Bapak selalu iri. Ya, memang benar terkadang Sumi iri. Ingi
sms itu. Ponselnya masih jadul, baru rencana akan
. Aku kan belum ada bekal! Nanti saja kita
seniornya sudah membookingnya, akan tetapi pastinya dia belum bisa membawa pemain lainnya. Biasanya untuk kedi yang masih training ha
rumah disibukkan dengan persiapan lamaran dan pernikah
minggu depan untuk masak dan buat kue! Atau kalau kamu bisa bolos sehari sih
waban paling cepat agar tak lagi-lagi sakit h
pada Sumi yang baru sel
ke rumah Bi Emah!
sehari doang! Acara adek kamu loh! Pa
lau di lapang golf beda, Pak! Kalau tanggal merah justr
sial lagi juga kayak dulu! Nanti malah gaga
Bapak dan mencium punggung tangannya, dia pun mencari Ibu dan melakukan hal yang sama. Bagaimanapun me
alaikum!"
awab Ibu. Bapak tak
m. Sumi pun tak banyak bertanya juga, tak enak kalau mencampuri urusan orang. Meskipun dia dekat de
elajar lagi memandu pemain. Para kedi master dan beberapa kedi senior yang menja
a yang membawa bekal makanan seperti Sumi. Jadi cukup dengan ditambah membeli mie rebus satu porsi berdua dengan
si dengan Zaki, Tita dan Suvia. Sejauh ini belum banyak nomor yang disimpa
e, hari ini kita akan belajar mengendarai ezgo!" tukas Maida---
rgegas memakai topi dan berjala
car sudah terparkir di lapangan. Maida sudah berdiri di sana
anan itu untuk gas, nah yang sebelah kiri itu untuk rem! Kalau ya
al, akhirnya ezgo berputar-putar saja dan gak mau maju. Ada juga yang hanya bisa lurus dan gak bisa belok. Semua tawa dan keseruan menghiasi hari Sumi siang itu. Bahkan dia sampai meneteskan air mata ketika melihat kelucuan-k
, dia lebih tampak pendiam. Sejak pagi, rasanya ada yang kurang. Ya, tanpa celoteh
eda motor itu. Namun Zaki hanya menggum
u!" Zaki me
m menatap Zaki yang turu
elapak tangan Sumi. Dikepalkannya uang seratus
a motor Zaki menderu. Tubuh lelaki jangkung beral
sambil menatap uang yang dike
rumah tampak ada Intan yang tengah saling bersender mesra
kenapa adiknya yang lembut itu jadi berubah menyebalkan. Sindiran yang menyebutnya perawan tua dan gak laku. Namun Sumi memilih abai, pikirannya malah masih bertali pada
ri WA Sumi chan tapi tak ada. Bisa
tetapi sudah mengajaknya ketemuan. Ada apa kira-kira? Sumi hanya takut jika Y