Titik Noda
or
olah langsung ke rum
kami nginap lagi malam ini, menghindari rumah tentunya. Sebenarnya bisa nginap di rumah saudara, tapi keputusan menikahkan Mas Danang mengundang banyak tanya,
ada tugas kelompok juga
jakan aja dulu. N
dengar suara vacum comedo y
i akan menyedot bagian dagu. "ini mama
tau tadi
i aja, minta anter tantemu,
pori-poriku di sela aku bicara." Apa pun yang kulakukan kalau anak butuh bicara p
yusul ke situ ya, mo creambat, bentar habi
m di dinding. "Cepetan gi
nte Laras juga, ya. T
ng, nanti m
ng di belakang. Itu
y aja yang bayar, pokokny
up kapas dingin segar, lalu masker collagen yang seperti gel mulai
wok di sekolahnya tadi, belum dibuka nunggu aku baca bareng. Bibirku refleks terseny
k bisa dihindari. Biasanya aku tiga bulan sekali facial, lebih se
. Yang ngurus ya orang salon yang dadakan juga kupesan. Untuk makanan ada tetangga yang kupercayak
an segalanya untukku. Ya, kemarin. Karena keputusan bertahan setelah sempat terpik
u rumahku bersih tanpa bekas. Mengawali hidup baru meski kucoba sangkal akan tetap sam
terlalu mudah begitu, pikiran Mas Danang terlanjur rusak. Biarpun kuusir April menjauh tetap lelakiku me
il ke rumah, setelah Magrib. Ia melihat apa yang sudah kupersiapka
tara Mas Danang menyapa mereka, tapi senyumnya yang terlempar terlihat kaku. Apalagi saat salamnya masuk ta
termanis. Maklum tingkat kepedeanku setelah perawatan full tadi jadi na
u teman gaulku mengiringi langkah kami. Aku memberi kode tempel telunjuk di bibir t
ak itu orang k
habis bantu aku
ku terg
i dua suamiku ini terlihat tegang. Hati-hati loh jantungnya, k
ah siap nanti di depan penghulu." Kutunjuk selembar kertas dengan
bukan begi
u menghindar ..." Mata ini terasa panas. Melihat wajah yang dulu suka kurangkum untuk mengecup kelopak matanya, d
k, kita terbuka saja pada siapa pun, dan anak-anak akan paham kalau hubungan Mas dengan perempuan itu halal, sah, dan aku menerimany
akhir terjadi di antara kita, janga
nya ia memikirkan j
aru bisa datang. Siap
arik senyum, aku harus tegar. Tarikan napas ini cukup melegakan, aku keluar men
erani membisiki itu di telinga, beberapa lain mengiyakan. Sungguh, sisi hati jahatku mengiya
rkan lagi. Mumpung
Danang sudah menikahinya diam-diam. Ak
ok suami poligami, a
ya. Kelihatan sekali
si April kan gak ada apa-apanya, modal badan doa
t pro dan kontra. Aku
ersikukuh memilih tidak ingin melihat ini. Aku paham, asa
ata sah dari pernikahan terpaut usia 26 tahun itu terucap. Gengga
keluarga meminta maaf yang sebesar-besarnya," tandas pama
Sementara ibunya April tak menampakkan batang hidung sama sekali, sudah pasti malu, merasa bers
alu sulit untuk banyak bersandiwara, berpura
h bisa langsung ke rumahku,
Jangan simpan sendiri masalah, nanti jadi penyaki
at diabaikan, ia terus tertunduk, sebab tak ada yang mendekat barang mengucapkan selamat padanya. Mas Da
kulepaskan jua. Ada saja hal lucu yang jadi topik pembicaraan mereka, termasuk si Sri, tatangga yang melorot kemben
an baik, mereka mendukungku meski
gkam, merasa sendiri di antara keramaian gegas masuk kamar, dan mun
anak. Jangan bawa istrimu ke sini." Aku men
mu, kamu butuh waktu. Semoga dua
berharap, ingat, aku lakuka
enapa b
Danang itu harus mulai dari nol. Ah ya, Almira sedang butuh biaya
ak pernah seperti ini. Yah, mungkin a
ya sekolah. Kemarin lunasin rumah itu juga kepake asuransi p
bertindak ses
ta orang-orang? Sedangkan kita sudah membangga-banggakan ana
merasa orang yang mampu dalam segala hal. Mungkin juga berhasil mendapatkan istri muda nan cantik termasuk ke
gerie, warna cream yang atasnya dilapisi dengan jaket jeans. Bagian dada berenda bentuk V itu sangat rendah, dan oh, astagfirullah ... bah
ihatnya tanpa kedip. Aku yang syok segera tersadar melihat senyum tipis Apr
hebat, tapi ini menurutku sangat memalukan. Menji
upa, nikmat ini hanya sesaat, sebentar lagi ha