La Tahzan, Miss Lemot
jelas, dia hanya mengulas senyum manisnya. Senyum manis yang selalu terukir di bibirnya setiap hari,
tu kepada wanita paruh baya yang
at beberapa makanan. Hati rasa ingin mencicipi,
Setelah mencium punggung tangan bundanya, Ines langsung
rang. Dia juga selalu membuat orang tertawa sekaligus kesal dalam waktu yang bersamaan, karena
IB orang yang ditunggu tak kunjung datang, padahal hari ini ia ada kelas pagi. Dia kemudian mengambil ponsel di saku celana
tengnya tiada tara," ucap Ines
gan suara serak khas bangun
Fer. Kaki Ines kesemutan, bahkan
mau ke mana?" ta
Fernan!" tegas Ines samb
bangun tidur, N
ngampus, Fer?" Bukannya menjawab pertanyaan dari Fe
hari minggu, ya? Kok bisa ada jadwal kampus, sih? Atau gue yang salah? Gue
Ayo, buruan jemput Ines. Na
Nes! Lo ganggu mimpi indah gue yang lagi kencan sama Lisa blackpin
alakan ponselnya, l
h, anak. Orang di kalender Ines aja sekarang
dang menunggu bus yang lewat, tiba-tiba sebuah mobil mewah berwarna hitam ber
ndangan Ines. Gadis itu berjalan mendekati
g mobilnya jangan menghalangi pemandangan
pria dengan setelan kantor lengkap dan kac
annya, lalu berkata, "Hal
t f
?" tanya pria di dalam mobil itu sambil
, Bang Arka," jawab I
lotot. Dia atau gadis di hadapannya ini yang bodoh? Pasalnya, tadi
a 'kan?" tanya Ark
ggukkan kep
api nggak begini juga, Nes." Mendengar ucapan abangnya, Ines han
ku sehat
k oon," g
Mau mejeng dengan Pak Kobet? Ya, kali, Dek.
kamis, Bang,"
hat pons
tu langsung menghidupkan ponsel adiknya. Dia mengecek
lannya. Dasar ogeb!" Arka menoyor kepala In
masuk ke mobilnya. "Masuk, Aba
*
, gadis itu mengira bahwa Arka akan membawanya ke suatu tempat yang indah. Ternyata ke perusahaan? Tempat membosanka
h, ke sini?"
arah adiknya.
tanya, Bang, perusahaan jualan paku? Dikira matrial
kali, Nes. Masa abang yang gantengnya miri
"kalau Bang Sean sama Bang Erick bene
biar ganteng! Ini kegantengan alami yang diturun
a bangga," gumam Ines yang
pinter banget. Saking pinternya,
mau jadi pacar Abang, ogah. Mending Ines
kalau ngomong. Mending suaranya bagus, kayak kalen
tadi jitakin kepala I
gan lumayan keras, membuat s
e, baru namanya kdrt. Lo kapan pinternya, Nes?" pungkas
!" teriak Ines sambil ber
suki gedung, tiba-tiba sebuah
natap ke asal suara. Arka menaikkan sebelah alisnya, seda