La Tahzan, Miss Lemot
selalu diam tak mengeluarkan suara. Terkadang, gadis itu juga terlihat sedang melamun.
tanya Fernan, tetapi
gi banyak hutang, terus belom
ak tangan Ines dengan cukup kuat, membuat gadis itu ter
" tanya Ines
gu lo ngelamun. Terus selama itu juga, lo nggak ada ke rumah gue, lo makan di mana?"
pa kok, fine-fine aja. Dan kenapa Ines nggak ke rumah Fernan selama dua minggu? K
ari makan?
anyaan bodoh dari Fernan. "Ya, hasil ke
ja di mana? Emang usulan Papa gue n
Rafa tuh baik, kalau usulan Fernan baru nggak baik.
ma dua minggu ini lo selalu ngelamun, dan nggak ada numpang maka
kan privasi, nggak boleh ada yang
s Fernan, "gue tanya lo kenapa? Dan jawab yang bener, ng
jam ke arahnya. Gadis itu masih bungkam, tak berani m
ndam sendiri, tapi nanti kalau udah nggak kuat, Ines janji bakal ceritai
h sandaran, maka ada pundak gue. Lo butuh temen buat curhat, gue siap dengerin. Jangan begini, Nes. G
untuk ditenangkan. Maka dari itu, di saat-saat seperti inilah yang membuat Fernan merasa bersalah pada akhirnya, karena telah mem
s nggak mau cerita itu karena banyak alasan. Yang pertama, kalau Ines cerita nanti Fernan marah,
gue
sai Ines bakal cerita. Janji." Ines menjulurkan jari kelingkingnya ke hadapan Fernan yang langsung disambut oleh ja
*
a diketuk begitu kuat oleh seseorang. Dia yang tengah berb
n?" tanya Ines d
i ruang keluarga, c
. "Iya, Bun. Ines ganti baju dulu, tadi
i dengan apa yang gadis itu katakan, membuat Ines menatap
engerin sedikit pun." Ines mengembuskan napasnya dengan
aranya saja tidak sudi, membuat Ines melupakan perintah bundanya itu. Gadis itu
ang gadis yang sudah I
sahut Ines sambil tersenyum lembut ke
n Arka. Dia anak bungsu dari Di
seloroh Crystal, "buat sampein kalau besok malam, grandma ngadai
kamu nggak usah ikut. Karena kamu bukan berasal dari keluarga
iingatkan kembali akan posisinya di keluarga Erick. Iya, Ines sudah tahu mengapa keluarga besar ayah dan bundanya sangat membenci bahkan t
ritakan segalanya dengan penuh emosi. Hingga ayahnya
hu kok," balas Ines denga
p dari pria di samping Crystal, dia a
datang, nanti malah merusak suasana. Eh,
senyum tulusnya walau mat
an Erick berdiri dari duduknya, lalu menghampiri Maya
, Bang, jaga kesayangannya Bunda dan keluar
. Apa katanya tadi? Kesayangan? Ya Allah, rasanya
yak orang yang seakan tersakiti,
kan Ines yang ma
an lirih. Yang mungkin tida