icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

La Tahzan, Miss Lemot

Bab 4 Chapter 4 Singgah untuk Makan

Jumlah Kata:1084    |    Dirilis Pada: 12/04/2022

harus mengetuk pintu tersebut atau kembali pulang ke rumahnya dengan menahan lapar. Gadis itu sangat malu karena harus datang ke rumah ini setiap hari ha

ya? Tapi kalau nggak diketuk, nant

umah Fernan hanya untuk sebuah makanan. Malu? Sebenarnya dia malu, tetapi mau bagaimana lagi? Gadis itu tidak punya pilihan lain, daripada terserang maag a

n harga dirinya seakan hilang saat itu juga. Saat di mana Fernan se

ng banget. Ketuk jang

sar seperti orang yang baru saja bisa bernapas. Mengetuk pintu saja rasanya sangat berat seperti sedang berhadapan dengan dosen killer. T

ain aja. Apa mereka lagi makan? Masa sih? Biasanya mereka belom makan, karena Ta

nan. Dan bagaimana mungkin orang di dalam rumah akan membukakan pintu untuknya? Bayangkan saja. Suara pintu yang menurutnya kencang, tetapi tidak

pintunya, apa kurang ke

u ke rumah dia itu harus ketuk pintu sambil ucap salam tiga kali. Karena k

lamu'alaikum, Tante. Ines datang lagi, nih, mau bantuin Tante buat bikin makan malam, tapi Ines juga sekalian numpang ya, Tan.

yang terus berbicara sendiri di depan pintu rumahnya. Hingga tiba-tiba sang

gadis mama, cepet," titah mama

s sakit. "Ma, lepasin dong. Iya, Fernan

ak orang gila. Anak orang kasihan itu nanti lumutan," ce

t," titah Vi

a mau ke buka

bukanya dan menyuruh tuan putri masuk. Fernan terkadang kesal pada mamanya, kenapa dia

ta makan, kayak orang susah aja. Oh iya, dia kan emang su

lo ke sini?" tanya Ferna

*

anya Ines ingin mendobraknya. Namun, kalau didobrak? Apa om dan tante tidak aka

. Fernan nggak sayang Ines, ya?"

ti dibukain pintunya. Tapi ... kok sampai sekarang pintunya belum juga dibukain. F

ini?" tanya Fernan, membuat Ines

lisnya. "Kenapa lo senyum-

yum dibilang anemia? Ada juga orang suk

pingsan disebut anemia terus? Siapa tahu dia l

ira yang punya anemia muntah paku, baut, d

mah, gue harus stok

makanan

nget! Gue pusing den

erfaedah. Ujung-ujungnya malah berdebat tidak karuan. Jangan salahkan Fernan, salahkan Ines.

s minta maaf, deh." In

"Iya, ini udah. Lo mau apa ke s

asil, jadi lebih baik dia mengubah nada bicaranya menjadi lembut. An

a. "Hm ... I-nes boleh nggak numpang lagi di sini?

ya Fernan dengan p

es bilang yang sebenernya. Soalnya Ines juga terpak

s pelan, lalu mengan

an, ya. Tadi mau maka

tahu segalanya tentang Ines, tetapi dia sering mengejek dan menghinanya itu hanya sebatas candaan.

ka. "Gue bakal buat lo menderita, seperti apa yang Bunda lo lakuin sa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka