La Tahzan, Miss Lemot
an soal bisnis saja, tetapi keharmonisan keluarga pun menjadi topik yang paling asyik untuk diperbincangkan. Bahkan, sesekali
anya wanita paruh baya bernama Kinar Anindya Eric
ipula untuk apa mengajaknya? Dia bukan keluarga Er
a ada di sini, mami dan semuanya bisa nyuruh-nyuruh dia. Kan kal
ntara dan suami Kinar,
ak bawa gadis itu," bela Dirgantara, me
dia kan berguna, walau aku
ntara, membuat Crystal
terus," gerutu Crystal yang dibalas tatapan ta
elain dia. Padahal dia bukan
a terhadap Ines. Bukan hanya keduanya, tetapi ada satu orang lagi yang tidak pernah menyukai apa yang mereka lakuk
lahir dari rahim Bunda. Dia adik Arka," sel
yak juga, ya. Pake jampi-jampi ap
baik. Tidak seperti kalian," celetu
k suka dengan sikap keluarga besarnya yang semena-mena pada Ines. Dia tidak mendukung atau berpihak pada gadis it
t benci dia. Asal-usulnya aja nggak baik, past
puan lagi. Dosa numpuk, malaikat mungkin udah capek nyatat keburuka
miring. "Itu ma
ran kalian, gara-gara Si Lemot sih, j
undangannya, walaupun Arka datang ke sini dengan setengah hati, karena paksaan dari Bunda. Lain kali, ak
rnya! Apalagi kalian berempat terus puji dia, aku nggak terima!" teriak Maya
Arka, bagian dari ke
sing! Dia bukan keturunan Erick, ngerti nggak k
Arka! Bahkan Sean yang bukan keturunan Erick pun, dianggap kelua
ak-" timpal Crystal dengan berteriak marah pada Arka, membuat
, Ardi, dan Sean. Sebelum ga
is itu melupakan fakta jika tidak ada yang boleh menceritakan masa kelam itu di depan Mayang,
eranjak menghampiri Mayang
lam. Berlama-lama di sana hanya membuat keduanya naik darah,
araannya sendiri, tetapi sang bunda meminta ia untuk pulang bersama. Ucapan lir
obil, Arka berkata, "A
, membuat Argi dan Arka sontak menatap ke arah
unda bisa tahu
n perlahan. "Bunda kunciin dia di
riak kedua
*
hbac
utan umum? Bagaimana mungkin? Uang saja dia tidak punya. Jika punya uang pun, mungkin sudah ia belikan makanan sedari tadi dan tidak perlu repot-repot datang ke rumah Fernan untuk menumpang makan.
h dalam keadaan sepi, pasti semua orang sudah tertidur. Setelah mengunci pintu utama, Ines kembali melanjutk
i mana?" tanya
al suara. Di sana Elma, kakak dari sang bunda sekaligus tan
Mau jadi apa pulang malem
rumah Fernan, Ta
, kamu pikir saya an
yang yang tiba-tiba sudah be
u, pulang malem-malem begini, abis ngapain c
" bentak Ines yang tidak taha
l
an tersebut. Mayang tanpa aba-aba berjalan cepat k
Kakak saya, siapa kamu di sini?! Ap
gan air mata yang suda
nggi-tinggi, tapi kamu malah begini, nggak hor
menjunjung tinggi etika, kamu cuma anak hasil perkosaan,
k itu langsung mengangkat
bajingan yang udah memperkosa adik saya. Seharusnya kamu itu ikut dia ke pe
mengingat kejadian kelam yang menimpa dirinya. K
Bun?" tanya In
tak membuat Mayang menatap gadis itu. Wanita itu langsung mengham
ahim saya! Seharusnya kamu mati waktu itu, saya nggak sudi! Saya nggak mau punya anak haram! Kamu lebih baik mati, atau masuk penjara sama ayah kamu yang brengsek itu!" Mayang berteriak dan terus memukul-mukul tubuh Ines dengan kuat, se
yan
un
mengamuk. Argi menarik Mayang untuk masuk ke kamar
ampai Bunda kambuh lagi, kamu bakal tahu akibatnya. Abang nggak akan segan-segan buat ki
alkan Ines untuk me
hbac
g baru saja membuka pintu kam