icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mantan Jadi Bos

Bab 3 Part 3

Jumlah Kata:1541    |    Dirilis Pada: 12/04/2022

nih

aja sama si empunya motor. Kalau aja aku yang

rah, Alena pun meng

dan ... ya ampuun ... kok ada

na i

ukan cuma orang yang kemarin aja, tentu ada banya

ang pasti, untuk menghindari sesuatu yang nggak diinginka

ht berubah jadi warna hijau, dan Alena p

il itu berjalan mendahului mot

ku mengelus dada, lega. Kead

nggak biasanya?" tanya Alena dengan sua

l. Nggak mungkin dong, mau kasih tahu ke Alena tentang apa ya

i pendiem? Sampai kiamat gue ngg

===Aufa=

i samping telingaku, sontak membuatku kaget. Aku yang tadinya masih t

" kataku kesal. Gimana nggak kesal coba, orang

elum bangun, mana ini hari pertama lo masuk kerja, kalau sampai telat, bisa-bisa lo dicancel jadi karyawan di kantor gu

o ada yang bangunin. Coba kalau lo kekeuh di kost-a

nggan, aku bangkit dari kasur. Berjalan dengan

===Auf

pa ya?" tanyaku pada Alena, ket

? Ya mana gue tau lah. Emangnya lo

ga siapa

Angga itu ketua HRD di kantor i

ngangguk paham. "Gue nggak dik

lo nggak ta

ya. Saking senengnya gue bisa diterima ker

asar. "Dasar pe'a! Harusnya lo tany

ga lupa," ujark

di sini aja dulu, nanti lo tanya sama m

karyawan yang sama di divisi lo. Jad

O. Jadi, mungkin aja lo diterima jadi sekretaris CEO, mengingat

kin bakal jadi sekretaris CEO, te

mbak Nela udah ada, lo tanya aja ke dia," saran A

==Aufa=

ng menempati meja resepsionis tempatnya bertugas. Sepertinya dia t

a resepsionis. Tentu tujuanku bertanya pada

sapaku dengan nada seramah

t berkenalan seusai aku diinterview di ruang ketua HRD, maka dari itu

sal aja bikin surat lamaran kerja tanpa mencantumkan posisi yang mau aku

ngguk. "Ya udah, ayo aku anterin

==Aufa=

al bagian apa aku ditempatkan di kantor

i jelas membuatku senang, karena itu berarti aku bisa lebih cepat beradapt

begitu masuk di ruang divisi market

erentak. Kulihat mereka sedang memperhatikanku dari kubikel

kalian di divisi ini," terang pak Angga yang membuat orang-orang di ruangan ini semakin memperhat

alkan diri," perinta

semua, perkenalka

==Aufa

orang-orang di sini. Bukan saja karena Alena yang sudah lama kukenal, tetapi karena k

ngalor ngidul tentu saja terjadi di antara kami. Seperti halnya saat ini aku yang

a temanku ini biasanya makan siang di restoran yang letaknya berada di seberang

a-ketiwi ngobrolin yang nggak jelas. "Jangan-jangan karena lo k

etularan Alula," protes Alena.

kami tertawa. Siapa yang akan per

ri," kata Gio di sela tawanya. Tent

ah akur mulu," ucap Tere menengahi, sedang aku masih sediki

rtinya ada sesuatu. Kayaknya aku

==Aufa=

ang spontan membuat Alena menghentikan kegiata

dan hanya kami berdua saja yang ada di sini, j

gkat, namun aku menangkap ada ya

a Alena lekat, mencar

nya berat, seperti ada se

sahabat, aku wajib tahu dong tentang keduanya,

e kerja di sini," ungkap Alena yang seketika membuatku membel

. "Sabar ... kalau jodoh pasti nggak aka

=Aufa

h si ketua divisi--bu Indira, yang konon katanya masih jomblo di umurnya yang sudah menginjak ke

berkas yang lumayan tebal, dan cukup berat dibawa olehku

baiki, akhirnya dengan sangat terpaksa aku harus bawa berkas-berkas ini ke lapak fotokopi yang

ntor, niatnya sih, pengin minta bantuan sama mbak Nela buat bantu bawain, eh, malah or

bawa dengan susah payah ini, takutnya ada yang terbang kebawa angin. Kan berabe kala

ak ada, pak satpam juga entah di mana rimbanya. Padahal kan pengin mint

tiba

k .

semua gara-gara nggak

ya pake mata

e co

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka