icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mantan Jadi Bos

Bab 5 Part 5

Jumlah Kata:1577    |    Dirilis Pada: 12/04/2022

menghadapi si CEO, yang mungkin saja lebih garang dari bu Ind

nasibku se

uan, aku, dan Alena melangkah memasuki ruang divis

ft

an sih, masa iya seorang yang punya jabatan tertinggi di perusahaan ini langsung turun tangan memberi arahan

i tidak tembus pandang ini, lalu d

dirian, sedangkan Alena ma

diri itu menoleh ke arahku, d

a?

a dia

pa dia d

jangan

embari menatapku dengan tatapan el

dari tadi diam. Sedang aku? Aku sudah tak mampu la

erja di sini?" tanya

jawab Alena yang kuras

at seperti ini?

idak,

a Alena. "Dan kamu." Dia beralih kembali me

jawabku datar, meski se

ah terlambat?" sarkasnya. "He

r belum pernah dibentak di depan umum seperti ini. Waktu di kantor yang du

Eh, apa-apaan ini? Kok rasanya jadi kurang nyamb

kepala, apalagi sampai bersuara. Tapi, aku merasa kalau

ra." pan

" sahut b

s pada karyawan yang terlambat ini, ang

k, P

u." Aku mengangkat waj

ak," sa

bil berlalu meninggalkan ruangan ini. "Oh, ya, kalau nanti kamu t

==Aufa=

bawah tekanannya. Apa kata dunia jika mereka tahu bahwa kini aku merasa ketakutan oleh sosok yang dinamakan mantan, padahal

CEO. Ragu-ragu aku mengetuk pintu ruangannya in

lam yang menyuruhku masuk, aku p

nggigil. Bukan karena dinginnya AC di ruangan ini, tapi karena rasa takut yang seda

etik," ucapnya yang m

asalahkan, bagaimana kalau se

tadi dia duduk di kursi kebesarannya itu sambil membelakangi. Apa dia mas

luh menit, jadi nggak papa, dong," ujarku

ga kini dia bisa menatapku dengan mata tajamnya. Tangannya dia silangkan di

a aku harus menurunkan ego, bersikap pasrah di depan mantan yang dulu

ak,

, sampai kapan kamu m

nya aku har

nyuruh saya duduk,"

lakan duduk." Gi

di kursi yang tepat berada di hadapannya,

nyuruh kamu du

?" Tanganku menunjuk pada sebuah sofa panjang ya

apannya padaku. "Duduk di sini," uc

rnya? Tiga tahun nggak ketemu ja

uduk di pangkuan, gande

ehat?" t

Dia menaikkan

. Gini amat ya, berh

anggil ke sini dalam rangka apa ya?" tanyaku sedikit k

sopan

benarnya aku pengin maki-maki nih oran

pa di

ya harus

menuruti per

yang man

" Kembali dia m

as kasar. "Pak, tolon

ga nggak

s

anya berk

tadi serius,

ggak serius denga

k m

=Aufa

m makan siang ini, aku dan Alena tidak keluar buat makan, mel

uatku kesal karena teringat

," jawabku

ksud lo, La? Kalau cerita janga

au kemarin gue bilang,

a, terus korelasinya

mantan gue

ak Gaza itu

ras-keras napa

, tapi ini

nyangka tau, kalau dia bos di si

ran sama pak Gaza. Eh, tapi lo beneran tad

"Enggak! Gue cuma dik

n yang serius, maka aku pun memutuskan untuk meninggalkan

gaja ngerjain lo, La, biar bisa

n bilang sama siapa-siapa ya, kalau Gaza itu mantan gue.

an bocorin ke orang-orang kok,

l ap

buat tutup mulut. Kebetulan juga ke

emera

=Aufa==

" tanya Alena padaku yang masih sibuk

h pulan

a aja, La." Alena menaruh kun

gnya naik apa, Len, kalau m

ate." Alena mengedipkan sebelah matanya.

gi meninggalkanku sendiri di ruangan ini

narnya tugas hukuman dari bu Indira tadi sudah selesai tepat waktu, tapi setelahnya bu Indira kembali

emannya, nggak seorang diri begini. Udah jomblo, lembur pun harus sendirian. Ngenes amat sih hidup ini. Kalau saja lagi

gkan jari menari-nari di atas keyboard,

iri. Nggak ada sesuatu yang aneh, bedanya tidak ada lagi sua

h pukul lima sore, kenapa sudah sesepi

semua, dan nggak ada yang

lembur ya? Atau lagi pada makan sore

nggak kunjung dapat jawaban, akhirnya aku mem

ak ada seorang pun yang kelihatan. Ini kantor apa ku

berada di depan ruang divisiku, siapa tahu di dalam s

upegang, tiba-tiba ada suara

it

tiba-tiba bikin bulu k

gok ngg

e co

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka