Mantan Jadi Bos
kamu mau ikut pul
kesel. Bukannya aku mau nolak rezeki tumpangan ya, tapi aku tuh n
yang entah apa artinya, tapi
sen ojek online aja deh," put
ngkat. "Ini sudah malam, s
eduli!" tegasku m
ada salah satu dari karyawan saya yang telat berangkat kerja
buat nyumpel mulutny
anya bagaimana gondoknya hati ini di
elangkah mendekati mobil mewahnya. Begitu tepat berada di samping mobil, ak
engah tersenyum tipis, tapi aku mer
ng pada saya. Bukankah kamu punya mulut?" ucapn
Tentu sa
==Aufa=
padahal dari tempat tadi sudah dekat sebenarnya. Mungkin
lama kami saling diam. "Kamu sudah b
ak j
diam. Dulu kamu pal
bahas tentan
pertama kalinya dia menyebut na
urusa
malah semakin kencang saja. Aku takut kalau sampai dia mendengar getar
bang tempat kost Alena. Untung saja ya, aku pulangnya ke s
nggal di
yang, lagi-lagi aku nggak bisa membukanya. Huh, dasa
jadi kamu belu
an dibuka kunci
membukanya sebe
dah nggak ada lagi yang perlu diomongin, kecuali masalah pekerjaa
ntar
Satu m
asanya dia sedang bersabar menghadapiku. Pasalnya,
ucapnya. Dari nada bicaranya, sep
g kan, jangan bahas
nanku. Tentu saja aku mencoba untuk menepis, ta
aku mencoba menghindari tatapannya. "Kalau kamu tidak mau mem
ngancem segala si
ue." Daripada dibawa pergi sama makhluk bernama ma
aya." Ini orang cenayang kah? K
ser
ingin melihat kesungguhan dari mata
ebal. "Jangan
Kalau kamu tidak mau l
juga
duaan dengan mantan, maka ak
apan dalam diam. Tanganku pun masih berada dalam genggamannya. Jangan tany
dia enggan untuk melepaskan tatapannya, dan aku pun tak menge
pasnya terasa mengenai pipiku yang kini terasa panas. Mungkin jika diukur, posisi waj
idak pernah aku la
samping tempatku duduk. Dengan segera, aku menjauhkan diri dari Ga
Di sana terlihat Alena di
a, sudah tidak dik
nterin pulang. Oh, ya, nih buat lo." Aku menyerahkan bungkus p
==Aufa=
Alena sambil bernyanyi. Bener-bener jangkrik nih orang. Sedar
ik tau
k lagi ciuman sama mantan di dalam mobil. Mana ud
sih, sembarangan aja lo
eciduk aja pake
makanya si Gaza mau bant
n. Lagian gue udah liat semuanya dari awal. Dari mulai
yang sebenarnya. Dan Alena juga nggak berusaha menyadark
ama di dalam mobil?" tanyaku. Alena mengangguk
agi waktu liat kalian saling tatap-tatapan tuh ya
engan jalan pikiran temanku yang satu in
k terima gue gangguin."
gitu maksu
ak Gaza. Tadinya gue juga nggak mau ganggu, La, tapi gue takut kalau lo sama pak Gaza sampai
lo buruan sadarin gue
a pak Gaza gara-gara menggagalkan aksinya buat itu sama lo. Ya, meskipun tad
inta sama lo, supaya jangan bilang ke si
mulutnya." Nih anak kalau ma
tu buat lo." Aku mencari s
aan
artabak sama lo. Di man
nggak bawa apa
, gue lupa. Martabaknya uda
ehem." Lagi A
t bentuk terima kasih ka
lo bisa dianterin sama pak G
arang gue mau mandi dulu. Ud
==Aufa=
i motor Alena, aku merebahkan badan
i pelupuk mata. Sungguh sesuatu yang tak pernah aku bayangkan sebelumn
er ya cuma pegangan tangan, nggak pernah lebih
yang sering memulai. Tapi, kenapa sekarang Gaza jadi seberani ini? Apa dia sudah b
seolah enggan untuk pergi. Jangan bilang jika aku kembali jatuh cinta. Bi
pernah melakukannya bersama orang lain kan? Apalagi waktu pertemuan kami tem
i pula dia sedang mencoba membuatku melayang, dan jatuh
saja. Aku nggak mau ada orang yang mempermainkanku, sekal
a. Terlihat dari notifikasi, ada pes
ru yang mengirim chat. Tidak ada foto profil dari
dream, Baby💚' be
ngirim chat kek gini, perasaan aku
mukan informasi, seperti nama dari si pemilik
yang mengir
n orang sa
b