Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed
y, beristirahatlah, aku membawakan kudapan kesukaanmu." Gergely yang sedang berada di atap untuk menguatkan posisi at
dalam gendongan istrinya yang sibuk menata makanan di bawah pohon, tatapan matanya menjadi redup, hatinya be
nmu, dia hanya ingin makan bersama ayahnya," balas Gerd
anjak turun dari atap. Gergely mengibaskan tangannya, mencoba menghalau serpihan kayu di sekujur tubuhnya. Gerda memberikan handuk kecil untuk meng
ebelum menyentuh anakku!
kayu di tubuh Ayahnya yang tampan ini? atau hanya I
ng. Yang tertinggal hanya aroma keringat yang menempel sejak pagi, berbaur dengan ma
Sekarang bolehkan aku menciumnya? atau Ibunya akan cemburu?" Gergely senan
"Jangan lama-lama menggendongnya, pakaianmu masih bau keringat!" Gergely mengabaikan ucapan Gerda, lalu s
rlu memberikan sentuhan kecil di sana-sini. Profesi lamanya sebagai orang yang suka mendekor i
u akan mencelakakan kita." Gergely mengerti dan banyak menahan diri untuk tidak mempercantik tem
dak terlalu banyak memberikan detil-detil indah untuk rumah kita." Gergely mencoba untuk membela diri. Gerda hanya menjawab dengan senyum. Dia tahu benar bagaimana suaminya. Dia juga mengerti dengan apa yan
ayu yang bertugas mendekorasi beberapa interior kastil Cachtice keluarga de Ecsed maupun bangsawan lainnya. Maka tidak heran, meskipun mereka tinggal di tepi hutan yang jauh dari keramaian, rumah mereka
ah tempat yang aman, tetapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Sejauh ini, kita memang harus mensyukuri karena situasinya cukup kondusif. Walaupun demikian,
yang dimiliki. Namun demi keamanan Benca, Gergely dan Gerda tidak melakukannya. Mereka akan hidup seperti layaknya petani biasa. Bercocok tanam, dan hidup sederhana. Namun mereka tetap akan
Benca sampai usianya yang ke dua puluh tahun. Setelah lewat waktu itu, aku harap kita bisa mengembalikan mereka pada keluarga Ecsed. Atau, seandainyapun Benca memutuskan untuk tetap b
isa berbaur dengan lingkungannya, mengenal hewan-hewan mungil yang lucu di sekitar hutan, maupun mempelajari nama-nama tumbuhan. Mereka juga mengajak Benca bermain di pinggir hu
ekali Benca dengan banyak pengetahuan dan keterampilan. Bagaimanapun, ilmu pengetahuan serta tata krama dalam hidup adalah sesuatu yang tidak boleh dikesampingkan begitu saja. Terl
jelang remaja, Benca semakin menampakkan kecantikannya. Benca dengan senang hati membantu ayah dan ibunya bekerja membereskan ruma
rena satu-satunya jalan bagi Benca untuk bisa survive adalah dengan memiliki banyak kemampuan serta keahlian. Sebab
itakan semuanya. Baik Gergely dan Gerda, keduanya sama-sama sepakat, meskipun tidak p