icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed

Bab 8 Pertemuan

Jumlah Kata:1413    |    Dirilis Pada: 09/04/2022

ikan pendarahan dengan mengikat kakinya erat-erat, namun darah masih

mengapa mereka menyerang kami. Apakah pertempuran di Sisak semakin melebar hingga mencapai Mosla

ari musuh. Namun ini adalah di tengah hutan, dan dia tidak terlalu mengenal wilayah ini, jadi saat di

.." saat Lorant sibuk bermonolog dalam hati, dia mendengar senandung keci

kah itu suara peri hutan? di dalam hutan te

a menggeser tubuhnya ke balik

bergelombang di kepang dua yang can

a yang bagaikan bulan sabit, memayungi keindahan matanya dengan sempurna. Sementara kulitnya yang halus bagaikan puala

lah sukses memasak makanan untuk bekal Ayahnya dan mendapat pujian dari Ibunya. Ini adalah karya pertama Benca secara keseluru

bisa dikatakan ratunya dapur dan penguasa berbagai makanan lezat, seolah-olah tangan Ibunya m

suara, Benca terkejut saat mulutnya dibekap dari belakang oleh tangan yang kokoh. Benca berusaha memberontak dan berteriak, rumahnya tidak terlalu jauh, namun

i cara, dari cengkraman laki-laki yang membekapnya. Namun kekuatannya tidak sebanding, ak

tubuhnya begitu erat dari belakang punggungnya. Benca ingin menangis, namun tidak bisa, hatinya luar biasa gelisah dan ketakutan. S

an bertemu lagi dengan Ayah dan Ibunya. Benca berdoa dalam hati, "ya tuhan, kumohon selamatkan a

aku tidak akan mencelakaimu." Benca masih terbelalak, bola mata hazelnya seperti ingin kelua

dan perlahan dirinya berbalik. Di hadapannya berdiri seorang pri

yang hitam lurus sebahu kusut berantakan menutupi sebagian wajahnya. Benca masih d

dari mereka yang ingin membunuhku." Pria itu berusaha menjela

a bertanya kebingungan. Sementara pria itu

ong aku... kakiku..." suara lemah pria tersebut mengiringi tatapa

bantu? mengapa ada yang ingin

itu semakin lirih, sambil

darah mengalir cukup deras, sebagian mulai mengering. Benca menutup mulutnya mencoba untuk tidak ber

angi kemungkinan infeksi pada lukamu," pria itu mengangguk lemah, "Ini, minumlah dulu," Benca menyodorkan air

p mencari daun berbentuk hati ata

sebut terhadap dirinya. Melihat pria itu tergolek lemah, hany

tang lunak, yang berkhasiat untuk menghambat pendarahan pada luka, melancarkan peredaran darah, dan mengembalikan daya tahan tubuh. Benca

sihan, "Aku akan mengganti kain yang membebat kakimu dengan selendangku, tetapi sebelumnya aku perlu mem

adaku. Aku percaya padamu. Aku sudah menahan sakit sejak b

nakan untuk menutupi bekal makanan ketika ayahnya sedang beristirahat, "Jangan khawatir ini bersih, ibuku tidak akan mentolelir

nya dengan kain baru yang disobek dari selendangnya. Proses tersebut bisa dibilang cukup cepat namun ternyata tetap saja men

lesai membebat luka pria itu dengan sisa sobekan selendangnya. Pria itu tersenyum, sendainya sa

enca ketika gadis itu mencuci, lalu menumbuk daun berbentuk hati dengan batu, setelah itu dioleskan pada lukanya, semua bayangan itu melintas kembali di kepalanya seperti sebuah film yang bergerak

ndah mengerjap, bola mata berwarna hazel yang dimiliki Benca semakin tampak bersinar saat

mu akan membuat tanganku menggantung seharian seperti

tangan Lorant, "Aku Ben

melanjutkan kalimatnya, "Benca, bisakah Kamu memberiku lagi se

enawarkan dengan tulus, dia bisa kembali ke rumah dan memasak lagi untuk Ayahnya, "ayah pasti mau memaafkanku, karena aku memberikan bekalnya

ceritakan padamu, segera setelah aku berada ditempat aman. Aku hanya butuh sedikit minum karena terlalu haus. Setelah itu, aku rasa aku masih bisa berjalan dengan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Penggerebekan, 30 Desember 16102 Bab 2 Rahasia Pria, 26 September 15733 Bab 3 Malam Menjadi Saksi Bisu, 26 September 15734 Bab 4 Tepi Hutan Cachtice, 26 September 15735 Bab 5 Melintasi Hutan Csetje, 26 September 15736 Bab 6 Keluarga Bahagia di Tepi Hutan Csetje7 Bab 7 Ksatria Arva8 Bab 8 Pertemuan9 Bab 9 Darah Bangsawan, 5 Oktober 159110 Bab 10 Bangsawan Kesepian (Elang)11 Bab 11 Bangsawan Kesepian (Merpati)12 Bab 12 Lamaran, 10 Oktober 159113 Bab 13 Mendapat Restu, 10 Oktober 159114 Bab 14 Menyongsong Masa Depan, 11 Oktober 159115 Bab 15 Kediaman Keluarga Sarvar Felsovidek, 12 Oktober 159116 Bab 16 Makan Malam Bersama Keluarga Sarvar Felsovidek, 12 Oktober 159117 Bab 17 Rumah Pohon Saksi Bisu, 12 Oktober 159118 Bab 18 Cemburu, 12 Oktober 159119 Bab 19 Hari Baru, 13 Oktober 159120 Bab 20 Keriuhan Menjelang Sarapan, 13 Oktober 159121 Bab 21 Double Date, 14 Oktober 159122 Bab 22 Persiapan, 14 Oktober 159123 Bab 23 Ritual Rahasia di Bulan Purnama, 15 Oktober 159124 Bab 24 Tugas Negara, 25 Oktober 159125 Bab 25 Siasat, 27 Oktober 159126 Bab 26 Bertemu Ayah, 28 Oktober 159127 Bab 27 Ruang Perawatan di Habsburg, 30 Oktober 159128 Bab 28 Kejutan Yang Mengerikan, 30 Oktober 159129 Bab 29 Melepaskan, 31 Oktober 159130 Bab 30 Kunci31 Bab 31 Harta Karun32 Bab 32 Permainan Takdir33 Bab 33 Pintu Rahasia, 1 November 159134 Bab 34 Separuh Nafas, 1 November 159135 Bab 35 Fialova Matternich zu Brohl, 1 November 159136 Bab 36 Bahagiamu Adalah Bahagiaku37 Bab 37 Jejak Kehadiran38 Bab 38 Kedatangan Zulu39 Bab 39 Lorant Hilang Lagi40 Bab 40 Rahasia Dibalik Kotak41 Bab 41 Investigasi42 Bab 42 Ksatria Permata Biru43 Bab 43 Dalang Penculikan44 Bab 44 Selamat Datang Istriku Tersayang, 8 November 159145 Bab 45 Melambung Bersamamu, 8 November 159146 Bab 46 Terjebak Malam Erotis, 8 November 159147 Bab 47 Terperangkap Obsesi Nista,8 November 159148 Bab 48 Aku Mendengarmu Memanggilku, 8 November 159149 Bab 49 Misi Rahasia, 9 November 159150 Bab 50 Takut Kehilangan, 9 November 159151 Bab 51 Fakta Tentang Tignes Les Brevieres, 9 November 159152 Bab 52 Kediaman Keluarga Matternich zu Brohl53 Bab 53 Aku Setuju Menjadi Istrimu54 Bab 54 Keputusan Aymeric55 Bab 55 Menyamar56 Bab 56 Waktu Berjalan Bersama Takdir57 Bab 57 Positif, 10 Desember 159158 Bab 58 Merencanakan Pernikahan59 Bab 59 Kabar Dari Tignes60 Bab 60 Memutuskan Perjodohan Lorant dan Ivett 21 Desember 159161 Bab 61 Tertangkap Basah, 21 Desember 159162 Bab 62 Tanggal Pernikahan, 21 Desember 159163 Bab 63 Pertemuan Calon Pengantin, 21 Desember 159164 Bab 64 Kesadaran Yang Terlambat, 22 Desember 159165 Bab 65 Petunjuk dari Lorant, 22 Desember 159166 Bab 66 Berdamai Dengan Takdir67 Bab 67 Titik Terang68 Bab 68 Cinta Segitiga Yang Rumit69 Bab 69 Keindahan Surga70 Bab 70 Takdir Cinta71 Bab 71 Permainan Takdir72 Bab 72 Misi Yang Gagal73 Bab 73 Pujangga Cinta74 Bab 74 Segumpal Darah75 Bab 75 Dihadapan Takdir76 Bab 76 Cinta Dalam Diam77 Bab 77 Keresahan Menjelang Pernikahan78 Bab 78 Menjelang Hari Pernikahan79 Bab 79 Pernikahan, 2 February 159280 Bab 80 Menjalani Takdir, 2 February 159281 Bab 81 Antara Pria, 2 February 159282 Bab 82 Percakapan Suami Istri Saat Dini Hari, 3 February 159283 Bab 83 Dicintai Tiga Pria Hebat, 3 February 159284 Bab 84 Pesan Untuk Masa Depan85 Bab 85 Persahabatan86 Bab 86 Keluarga Bahagia87 Bab 87 Kriminal vs Korban88 Bab 88 Undangan Pesta, 25 February 161089 Bab 89 Mimpi Yang Menakutkan90 Bab 90 Dua Pria Satu Cinta91 Bab 91 Tiga Generasi Bertemu92 Bab 92 Insiden di Pesta, 3 Maret 161093 Bab 93 Intimidasi94 Bab 94 Fakta Baru, 4 Maret 161095 Bab 95 Perjalanan Panjang96 Bab 96 Sebuah Jawaban97 Bab 97 Suspect98 Bab 98 Gelisah99 Bab 99 Pesan Rahasia100 Bab 100 Bukti Baru