Cachtice Castle : Blood Countess de Ecsed
BACK Ta
ung di langit." Pemuda kecil berusia em
k? cahayanya tidak menyilaukan seperti matahari." Pemuda ke
iran mereka hanya terpaut lima bulan saja, sehingga keduanya benar-benar mirip anak kembar saat tumbuh menjadi bocah muda yang tampan. Perbedaan mereka hanyalah pada garis rahang yang lebih tegas, serta
dengan ceria, tidak seperti bulan yang selalu melotot." Jawab Lorant lugas. Dia sendiri sesungguhnya
ng. Baginya melotot itu menyeramkan, menakutkan, mengerikan dan segala sesuatu yang membuat siapapun ingin menghindar, berlari menjauh karena ketakutan. S
al. jadi dia akan terus bertanya jika belum mendapatkan jawaban yang memuaskan. Atau jika dia merasa argumentasinya valid, Adik sepupu
tahu kita diberi permen atau coklat dari Ibu, tapi dia tidak diberi karena giginya yang ompong." Dugaan Lorant terbukti b
ada yang memukul punggung mereka dari belakang, serentak keduanya berhenti tertawa lalu menoleh. Di sana berdiri gadis imut yang melihat ke arah mereka dengan tajam samb
iku ompong. Awas kalau gigiku sudah tumbuh, aku akan men
"Kamu sudah mengerti sekarang kan, Kak? itu yang disebut melotot, sedangkan pelayan itu
Dia merasa sangat tertekan dan ingin memukul mereka sampai babak belur. Tetapi tentu saja dia tidak bisa melakukannya. Ke
dian pelayan tersebut berbicara pada gadis yang hampir menangis itu, "Nona Erza, Tuan Lorant dan Tuan Arpad tidak sedang meledekmu, dan kamu harus tahu bahwa kamu memang gadis tercantik di Arva. Mereka hany
tersenyum, lalu berebut memeluk si
angi Erza, meskipun Erza adalah Adik sepupu, namun bagi Lorant, Erza sudah seperti Adik kandungnya
au kalah. Bagaimanapun Erza memang cantik, dan Arpad menyayangi Erza seperti Lorant. Mereka berdua bahkan bersedi
enyum. Dia menyambut pelukan kedua Kakaknya, lalu dengan gemas
an mencubit kalian lebih keras." Setelah menjulurkan lidahnya, Erza berlari dan bersembu
n yang kewalahan menghadapi kelincahan tiga bocah tersebut. Ketigan
yonya Ester jika kalian sakit." Sang pelayan terduduk, berakting seolah-olah sedang sedih. K
mbil mengelus rambut pelayan tersebut dengan tangannya yang mungil. Erza memang sangat pen
ku takut Nyonya Ester akan memarahiku jika kalian masih di luar saat malam seperti in
angan bersedih. Kak Lorant dan Kak Arpad juga akan melindungimu." Erza menatap kedua Kakaknya, lalu menge
nisiatif untuk menenangkan Erza, "Tentu Adikku sayang. Adikku yang paling cantik di Arva. Ap
ovidek yang megah, meninggalkan langit kelam yang masih dihiasi kelip bintang, serta cah