icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bulan di Darah Awan

Bab 5 Retak

Jumlah Kata:1504    |    Dirilis Pada: 08/04/2022

u restoran ternama. Oke, aku tau situ kaya tapi kami dua ini uang pas-pasan. Untung di

an mobil Alsya. Saat kami tiba, meja yang telah direservasi Alsya telah siap. Kami berempat duduk di meja itu. Tempat ini bisa dikata

bil sayur dan daging untuk dimasak dengan sup ayam dari restoran. Saat sedang memilih sayur, aku mendengar dua o

bukannya ibukota lebih enak

snis dan politik pusat, Arrow?” balas

us dasi mah bosenin,”

mbali ke meja. Panggilan yang diberikan kepada orang pertama dalam dialog tadi membe

an Riris sepakat kalau kami seperti nyamuk kala Alsya bersama kekasihnya. Sebagai

ancaranya?” tany

di kantor cabang kot

u yakin kamu suk

awab Alsya deng

kok Sya, pasti berhasil,”

g,” ucap Kak Daniel.

ap Alsya dengan airm

kirim,” ucap Kak Daniel. Aku langsung terkejut mendengarnya dan membuka ponselku cepat. Ada f

anyak yang gak jago,” lanjutnya. Kami menganggukkan kepala, setuju. Kami pun mencakapkan be

capku kala aku menaiki motorku untuk pulan

gan laptopnya. Namun, saat aku berjalan me

aduka lihat di kemegahan itu?” tanyany

nyaku ragu. Apa yan

yang kirim’,” komentarnya seakan mengutip

, detik itu dunia runtuh di hadapanku. Dia telah mengetahui siapa aku. Waj

ok dengan dia. Apa paduka salah?” tanyanya kepadaku. Aku h

bnya dengan sebuah senyuman kecil, seakan d

tentangku pasca temu pertama kita?

duka adalah sang penulis?” tanyanya

aduka adalah sang penghakim?” tanya

dak mengatakan kepada Riris maupun Alsya? Kenapa ak

k tahu,” ucapku

ang kamu mau menjadi bagian dari kebencianku?” tanyanya kepadaku. Aku terdia

a sesuatu yang beda. Kini, bagiku, satu suatu itu seakan pora

ng murka diri. Namun, dikau telah merahasiakan paduka. Sekali ini, ak

hubungan kami yang baru dimulai, perkenalan singkat yang berbeda ini, sudah diambang kehancuran. Seka

omentarnya lagi. Dia lalu menunjukkan sebuah lembar penilaian kep

as mendengar kalian di tempat itu, paduka sadar siapa dikau sesungguhnya. Seha

kau, maka perkenan ini sebagai kesempatan kalian. Silahkan katakan

mengembara. Sampai nanti,” ucapnya mengakhir sepihak dialog itu dan menyimpan lembar nilai

tu itu dengan sedikit kencang, membuang potongan emosi yang berkecamuk dalam d

yang ingin

Ada a

: Ada

a Shadox penulis dan

SERIUS. SHA

eka orang

HEH.

A!? GAK C

a ada saat ki

YANG

a: T

kan. Dia mendenga

: HEH

APA!?

ita kesempatan, d

AMU BISA TAU

ni selain aku di kos ku yang l

HEH, YA

perlu aku f

: SER

s: B

NGEBUAL KAMI

K LUCU CANDAAN

as untuk bertemu dengannya yang sedang sibuk. Pakaian

pku pelan. Dia m

?” tanya

i percakapan kita,” jawabk

e sesamanya?” tanyanya, tida

innya kepadaku

Yahya,” ucapku. D

ang lain dalam keramaian di sini. Yahya s

ukkan kepalanya. Aku pun permisi dan meninggalka

mengiri

DIA NJIR. TULISAN SHAD

A. GA PER

k jadi di

k dia tau

kenal sama

Kak Daniel dulu da

Kita

ompok praktikum. Dia menjelaskan dengan dua

L. LOOK WHAT YOU A

KESERET JUGA. A

ARE TO GET WORSE. I JUST WANT TO FINISH THIS PRACTIC

kenan. Makasih infonya, Rahma. M

a masih bisa berjala

ECT HIM TO BE THERE

salah masih menghinggapi benakku. Aku memutuskan untuk salat ashar, waktunya nyaris habis. Biarlah rasa bers

tertempel di depan kamarku. Sebuah kertas

a. Paduka hanya kecewa. Jangan dikau

as berat. Kenapa sekar

dan kembali ke kamar. Iseng, aku membalik kertasnya saat akan meletakka

enuh, aku melihat banyak teks, yang merupakan semua jawaban pertanyaan yan

bisa terdiam dan ragu, apakah bisa aku membagikan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka