Bulan di Darah Awan
jika aku lapar. Saat ini, yang ada di kamarku hanyalah camilan dan beberapa bungkus mie instan.
angan sampah. Ketiganya terdapat tempat khusus di lantai satu. Satu untuk dapur dan mesin c
tuk berkata bahwa 'aku miskin' dengan isinya yang berisi warna abu-abu dan krim. Mengh
dan menyadari suara kompor menyala. Apakah ada penghuni selain Kak Yahya? Aku pun berjalan k
u. Tidak ada kata-kata puitis keluar dari mulutnya. Hanya dialog formal yang hambar
eter terbentuk di antara kami menjadi tanda nyata
ku lagi. Dia pun mematikan kompor dan meniriskan air di dalam panci itu. Aku melihat apa yang dia buat. Pas
juk ke rak yang di maksud. Aku pun memutuskan mengambil panci kecil sementara dia mencuci panci
enawarkan tangannya untuk menerima panci ke
dengan air. Aku lihat tidak terlalu banyak
sa makan mie instan demi keberlangsungan mereka," komentarnya, "dan t
g canggung seperti ini, aku mengalihkan mataku ke kompor dan menyalakannya. Selanjutn
menunggu air di panci panas. Dia pu
lega. Aku mengambil piring dari rak piring. Aku buka bung
masukkan mie instan ke dalam panci kecil itu. Aku menunggu mie ins
ntuk mengikuti?" tanya laki-laki itu begitu batang hidungny
u pertama aku saku bulanan," jawabk
iap hari itu tidak sehat," komentarnya seraya memperlih
perlu kamu masak lagi," ucapnya seraya
hem, tanda mendengarkan. Diapun melangkah pergi
refleks tanpa memandang kepada laki-la
ana kita," jawabnya datar. Diapun be
?" tanyaku lagi sera
rti ini, Zihan Azizah," jawabnya. Aku tidak tahu
capnya lagi sebelum d
a di luar dapur, sebelum tubuhnya menghilang. Aku melihat k
h atas kepedulianmu, tetapi kamu tidak perlu tahu
an memaksamu,
u meniriskan air di panciku, lalu memasukkan mie ke piringku. Selanjutnya, aku masukkan semua bumbu mie.
amku. Aku sedikit ragu, tetapi entah kenapa rasanya aku yaki
u pun beranjak pergi dari dapur kembali ke k
terus menerus. Apakah dari Trio Bebek, prakt
tuk mengabaikannya. Lebih baik aku menikmati mie telurku. Dan tentu, memang lebih nikmat
ra aku membawa piring itu kembali ke dapur untuk ku cuci. Tidak ada aku melihat keberadaan Kak Y
ya: iya. Aku tidak tahu apa yang dipikirkan oleh pemilik kos ini. Sebenarnya, aku bisa
laporan itu. Apalagi, pikiranku masih retak. Percakapan kala menunggu dia selesai memasak, dan kala dia
an seraya meninggalkan dapur. Sambil berjalan ke tangga,
m," sapaku kepad
Dia pun berlalu begitu saja, tanpa berbicara apapun
nyaku. Laki-laki itu berhenti sejen
orang-orang di sekitarmu?" tanyaku lagi
Paduka adalah kutukan bermanifestasi,"
!?" tanyaku dengan nada keras. Aku yakin, kalau
Cukup menjauh saja," jawabnya
k retak! Apapun yang kakak sembunyikan, itu bukan suatu hal yang seder
g berubah, Zihan," balasnya datar, namun kali ini aku merasa
ikan semuanya!?" balasku. D
g emosi mereka dengan tulisan kakak, tetapi kakak mengabaika
ak Yahya. Dia mem
unya orang yang peduli kepadamu?" tany
u," jawabku. Dia tertawa, namu
ya. Ada mereka yang sungguh-sungguh peduli
aku hati-hati. Dia m
a semua yang dikau sebut. Semua peduli diriku karena keuntungan bagi me
ari ini, tapi melihat kakak retak siang tadi, aku tahu kakak punya sebuah lu
daku, dikau untung dalam praktikum?" t
ti dibanding melihat orang
.. in time," komentarnya.
baik saja," ucapku yang tidak dia balas, namun ku yakini dia denga
mamku. Aku pun kembali ke kama