SALAH NIKAH
rt
menggunakan baju tidur biru dongker bermotif tedy beard kesaya
dia mengompres Adiba saat demam kemarin malam di hotel, tapi Adiba
tanya Adiba, ketika ia
Tadi diajak ay
arungnya, tidak lupa dia juga memakai peci berwarna h
ya lalu mulai berselancar di dunia maya. Adiba yang masih fokus dengan ponse
tanya Adib
harus salim, supaya mendapat keberkahan
u menyalaminya, tidak lupa ia juga ter
ap Devan berlalu perg
yang ceria, ia masih menatap suaminya sampai pintu k
~
Tok...
iba, menyadarkan Adiba yang masih berselancar d
dikunci," sahut Adi
di bawah!" ujar Faris ketika
turun," Adiba tur
harus segera menghampiri bundanya, karena suara bunda ya
dang berada di dapur, ia sedang memasak
Bunda?" ta
kan makan malam untuk suamimu, malah rebahan di kamar samb
lah Devan pergi ke mesjid, ia masih saja santai di dalam kamarnya. Padahal
ba harus menyiapkan makanan
nya, besok-besok kalau di rumah suami kamu siapa yang menyiapkan kalau bukan kamu?
is yang mandiri, ia juga bisa melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan orang lain, ka
lnya di rumah Bunda
ya lebih muda dari kamu, tapi kamu harus tetap menghormati Devan sebagai suami kamu. Bagaimanapun juga kamu harus
nar, ia harus melayani Devan, menghargai dan menghormatinya. Devan adalah suaminya
bisa menerima Devan sepen
erbakti kepada Devan, Nak! Kamu harus melayani dan memperlakukannya dengan baik, jika dia m
elajar menerima Devan sebagai suaminya. Adiba sudah sah menjadi istr
nya, lalu ia menatapnya dengan
menjadi istri yang baik untuk Devan." tutur Adiba setelah melepaskan pel
imu pulang, jangan sampai dia melihat kamu menangis sepe
a tidak mau jika Devan pulang dan melihat mata sembabny
ring-piring ini di meja ya, Nak!" B
unda!" u
juga menyiapkan gelas dan juga minum, la
ba menunjuk sesuatu y
Bu Desi tetangga kita yang
ia ingin memastikan isinya dan ternyata mema
u brownisnya ya
ya bareng dengan yang
in makan sedikit saja, tapi bunda melara
Adiba pergi meninggalkan bu
u ini, sudah punya suami, masih
kan langkahnya dan duduk di sofa. Ternyata Faris juga ada d
Mbak?" ta
bain kue brownisnya aja, tapi bund
merasa heran, karena kakaknya ini mar
g kaya. Jangan 'kan kue brownis, tokonya juga di
Dek! Enggak baik ngomong
ya itu, ia mengatakan hal yang b
Mbak Diba, apapun yang Mbak mint
gimana?"
*