SALAH NIKAH
rt
p dilaksanakan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, seakan-akan semua ini a
t bahagia. Namun, itu hanya ada dalam angan-angan mereka, Adiba maupun Devan tidak ada yang merasakan bahagia sama
iar saya saja yang di sini menerima
saja! Sebentar lagi juga ac
a terlihat sedikit pucat, ia tidak in
ang dipenuhi dengan berbagai macam hidangan yang sangat menggugah sele
bak belum makan 'kan," Devan memberika
aper, Devan!"
ral yang mengatakan pengantin wanita yang baru menikah pin
bercanda seperti itu. Akhirnya dengan sedikit paksaan, Adiba mau menerima
~
ah berada di kamar yang disiapkan untuk pengantin, kamar y
ling bahagia untuk Adiba, malam paling
ya sekarang, Dev
skan semuanya," Devan menghela
nya pada Adiba, ia takut jika wanita yang ada di depan
s kesalahan Bang Riza, dia sudah mem
it-belit, langsung ceritakan saja
k from
rumah megah bernuansa klasik moderen
a selalu sepi, kedua orang tuanya selalu sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Tapi sekarang, se
kum," Devan m
ahut semua orang yan
di ruang tamu, ia merasakan ada ses
uanya terlihat tegang dan p
nar-benar penasaran apa yang sebenarnya terjadi, kenapa semua orang ha
" Devan menghampiri mamanya yang sedang te
nghamili seorang gad
dak menyangka dengan apa yang ayahnya katakan. Sedangkan Riza hany
ah Abang hamili?" Dev
," Papa Andi menunjuk gadis yang
ya, menelusuri wajahnya agar ia bisa tau siapa seb
an, "kamu menjebak Bang Riza ya?"
nggak pernah menjebak Ban
n satu angkatannya di kampus dan dia juga pernah bebe
h menghamili dia, Bang?" Devan m
sudah menghamili dia
wajahnya frustasi, ia tidak percay
kah sama Adiba dan sekarang lo bilang sudah menghamili gadis lain,"
ernyata dia malah...." belum selesai Riza melanjutkan ucapa
ngelakuin ma*ing love, kemungkinan besar dia pasti bis
angnya menyakiti hati Adiba, ada rasa sesak di ha
gan berkelahi,!"
akukan karena melihat mamanya yang menangis d
lah orang yang sangat baik, penyayang dan selalu jadi pelindung untuk Devan. Sikapnya pada Adiba juga sangat baik, abangnya itu sangat mencintai dan
ernah lo tunjukin muka lo di depan Adi
asih memuncak, ia tidak mau sampai kelepasan lagi memukul Riza dan membua
Adiba, gue yang akan meni
juga mencintai Abang. Kita sudah merencanak
penuturan Riza barusan, lalu ia menatap
eribu kali untuk menyakitinya, lo enggak akan menghamili dia, Bang!" Devan m
ack o