icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Usai Dimadu

Bab 10 Bagai Segitiga Bermuda

Jumlah Kata:999    |    Dirilis Pada: 02/04/2022

ejak siang tad

ada saat akhir bulan, biasanya ia tidak

istirahat malah nyari anak g

bi. Kalian itu, ya. Kompaknya e

anaya." Sungguh di luar dugaan, tangan pria itu tiba-tiba s

ii,

kenapa barusan Umi melototin, abi?" Tanya Kanaya yan

? Udah, sekarang Nay cepet n

ner, Nay,

u belanja Nay i

di cantik kayak Umi," ucapnya

h hobi banget bik

*

Selain karena aku merasa butuh udara segar, aku juga ingin Kanaya

yah aku buat pun akhirnya b

tempat paling nyaman, akhirny

enar sulit untuk kunikmati. Konsentrasik

sukaan Umi, lho. Ke

memiliki cambang tipis hanya berjarak beberapa jengkal saja darik

akan, kok,

nya tak sanggup bekerja sama. Masakan enak ini ma

capku akhirnya di

an punggung di kursi, mencoba

aja, ya. Umi mas

in langsung meminta anak itu m

a,

erti itu. Hingga tanpa banyak bertanya,

at banyak, Bi!

ita periksa aja ka

*

ala setres. Mikirin apa sih,

nggil pulang, Kang Zayyi

ng kurang tidur aja

alau Umi begadang ga

ku seraya memukul

senyum. Abi nggak s

, Umi,

Abi juga," ucap Kang

hku erat, menenggelam

g di ranjang selama tiga hari lamanya, tak lelah ia memperlakukanku bak ratu. Membantuku

ih. Hingga akhirnya, kami pun tiba pada satu kesimpulan

ehat, kami akan memulai p

*

Dengan wajah yang tetap fokus ke jalanan

enar-benar resmi. Takutnya terjadi fitnah. Terutama dari pihak luar. Apalagi kalau denger cerita

ap,

angan lupa b

kek, g

eputusan kita. Jangan sampai Teh Wike me

ohnya, Mi? Apa Ab

angan atu

boleh,

Dengan wajah ditekuk

bi paham, kok. Berdoa aja terus

makasih

ot gini, Mi. Bahaya

elendot? Orang mega

meski pun lagi merengut," ucapnya dengan pan

tan serta ujian akan tiba silih berganti, tetapi jika boleh aku berharap, jangan pernah uji

jak serta Kanaya. Di samping ia harus sekolah, kami juga menja

? Kapan dari Bandung?" sapa seseorang, s

i juga mobil kami parkir di h

eraya mengulurkan tangan kepadanya. "Dari B

Sukses pula jadi orang." Bik Sari matanya menatap ke sekujur tubuhku, m

an satunya lagi cincin emas polosan. Gelangnya, hanya gelang rantai kecil

apalagi wah. Bagiku perhiasan hanyalah sebuah hias

ibik, sehat?" Tanyaku mencoba mengalihkan perhatiann

eng. Bibi

baru saja mendekat, langsung mengulurkan tangannya kepada Bik Sar

ntahlah. Setelah jadi orang, rasa-rasanya aku sensitif sekali jika ha

ang asing jika mer

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka