Usai Dimadu
Takutnya Kang Zayyin
rempuan yang kini berdiri tak jauh dariku, dan sela
mulai merasa inilah jalan yang harus Marwah
a amat perlahan. Aku benar-benar berharap Emak luluh melihat tatapan
inya Kanaya dari kamar membuatku
selapis gorden kubuka dan sepotong wajah ov
ng melingkar ke pinggang. Tak lama, cuping hidungnya terasa mulai menghembuskan napas
an." Dengan berpura-pura menampakkan wajah
i gaung yang sampai di telingaku malah menimbulkan percikan-percikan rasa ya
-um
ucapkan sebelum akhirnya semua pancaindra bagai saling mengunci,
erkejaran, saling adu, saling hantam dan juga saling memberika
gkai sebuah ibadah hingga puncak itu sempurna kami raih. Kemudian, nyanyian romansa pada zamannya pun mengalun merdu sebagai bentu
yang sudah mulai dihiasi keriput dan juga berbisik lirih d
i," ucapn
ermohonan maafku atau memang hatinya masih dil
edikit air mata yang mulai tergenang, Abah
baik-baik saja bicara sama Zayyin. Jangan kera
arwah Insya
berlari-lari da
apa,
Jadi Nay keinget lagi." Wajah mungil miliknya kini memerah dengan air mata yang
hwa apa yang sejak kemarin kupikirk
lah di sini, Nay." Kang Zayyin dengan tergopo
an dah nunggu. Keburu terlalu siang ter
ah dan Emak. Gadis kecilku itu kembali tersenyum dan murung di
ay. Ada-ad
tolak, diiringi lambaian tangan serta
setua ini tetap saja akan kembali mellow saat
ulikan rasa malu aku pun melepaskan
dari Kakek masih tetep nangis. Apalagi kalau nggak, ya? Kamu
mbahana. Aku tahu sejatinya mereka bersikap seperti itu han
yak, Bi, Nay. Um
Kang Zayyin mendesah berat, kemudian menghem
gusap lembut betisnya, sekaligus memijit. Perlah
h? Terus gimana
au. Cuma awalnya sama aja
serius disuguh
aat ini, Emak be
Abi w
i setuju. Semoga dengan waktu yan
lagi tapi matanya tetap anten
mi," pintaku den
Kang Zayyin tampakny
menghentikan pijatan pada kakiny
ihatnya lagi. Aku berharap dia datang mendekat, dan seperti biasa akan me
le. Kang Zayyin ti
naya merajuk lembut, dengan pipi kemerahan
seraya duduk di sofa. Aku ingin mengusir letih dengan meman
n, Mi. Oh, iya,
k kamar dulu, ya. Tunggu aj
a menutupi keb
sedingin tadi, hingga Kana
y mandi dulu
. Yang b
nduk dari teras samping, Kanay
yibukkan diri di dapur, mencari bahan makanan
angkah untuk terus membujuk abinya Kanaya. Meski memang,
knya, Kang Zayyin ternyata sudah berdiri di sis