icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Usai Dimadu

Bab 6 Ketika Dua Sikap Tak Mampu Sekata

Jumlah Kata:999    |    Dirilis Pada: 02/04/2022

rwah Kang Zayyin nggak co

lihat dari ilmunya. Ya, Mak j

. Kasian bang

i Kyai, ulama besar yang begitu dikhidmati banyak orang. Andai Ma

an giman

kecil dan sama-sama

iya,

rnah lelah untuk terus minta sama Allah agar anak it

dilamar Kang Zayyin kira-

Ngawur,

aja Mak, bukan ngawur. Lag

! Mak gak m

rgi ke luar. Entah benar-benar gak suka dengan ucapanku

t Mak aku bakal tak sang

sa berpaling. Paling kalau jadi juga, sehari sama Teh Wike enam

h baik aku telepon Kang Zayyin saja. Mau me

daku sedalam apa. Masih tetapkah sebanyak dan sedalam dulu atau waktu sepul

*

Za

" Aku meremas kencang sofa y

Mar

ar bias

ang biasanya lugu bisa memikirkan

gami

Dia paling enggak mau dinomorduaka, apalagi ha

rr

kepalaku mem

ebih dari sekedar part

ah belahan jiwaku yang sesungguhnya. Andai tak

n dul

ke Tangerangnya mau pag

a di hari kedua

h cari angkot di sananya. K

ang. Bol

kerasan di sana. Hidup sama ak

seharusnya bukan seorang istri men

ggak apa-apa. Beneran. Sambil nungg

nya suamiku ada. Bukankah bagus jika aku ikut sekar

ak ingin kam

dilaksanakan, artinya susahmu y

nya. Tapi tetap ingatkan aku ya, kalau suatu s

mbicaraan kami dengan sebuah

akannya. Sebab kesiapannya pergi meninggalkan semua kenyamanannya di rumah orangtuanya, adalah pemacu semangatku. Bahwa k

iku itu datang. Hanya ada kasur dan lemari kecil, itu pun milik orang lain. Namun tanpa m

pi, mengandalkan gaji harian yang besarnya pun tidak ditentukan

untuk membagi cinta dan hati yang semata

tunggu, maka bagiku adalah kebalikannya. Aku bukan hanya takut tak bisa adil tetapi memang sudah menyerah sejak awal karena mengakui tak mungkin sanggup adil.

i. Tak terhitung berapa kali saudara-saudaraku membuat hatinya menangis, mel

lai cerewet, dia akan menciumku lama sekali. Dan tentu saja itu terapi paling ampuh. Sebab setelahnya, aku tak lagi punya tenaga untuk terus menanyakannya lagi. Otakku mulai karam, ingi

sungguh sepuluh tahun bersamanya seolah mimp

muinya karena diminta berke

konomiku. Bagaimana mungkin ada perempuan yang tertarik untuk menjalankan biduk ruma

berlembar-lembar proposal ta'aruf mili

kin dengan keputusanku untuk menjadikannya seorang istri. Lalu

angan awal pernikahan kami adalah kecemb

nku, yakni sesama penterapi. Aku juga dilarang banyak bicara dengan rekan kerja perempuanku. Terl

g begitu halu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka