Mawar Hitam Berdarah
inggalkan hanya bisa menghela napas lelah. Kenapa Maria tidak mengerti juga? Fiko melakukan semua ini untuknya juga. Fiko tah
lah Maria. Fiko jelas tahu di keluarganya tidak ada yang mandul, sedangkan Maria yang asal usulnya tidak jelas sudah cukup menjadi bukti kalau kemungkinan besar di keluarganya ada yang mandul. Kadi
atuh tubuhnya di atas sofa yang terletak di ruang tamu. Baru Fiko ingin memejamkan mata,
tegang saling menghunuskan mata satu sama lain. Di antara mereka terdapat pecahan gelas. Fiko memperkirakan yang
serempak ke arahnya. Fiko tak habis pikir, ada apa dengan pikiran para wanita.
enyeringai sinis pada Maria. Marni yakin sekarang Fiko pasti akan kembali menghukum Maria sama se
gini caranya, kapan aku hamilnya, Mas?" Sela tambah memanas-manasi keadaan. Dalam ha
ya dia tidak peduli Fiko mau marah atau menghukumnya sekalipun. Maria masih
hanya bisa mengutuk dalam hati. Kenapa para wanita ini tidak bisa diam barang se
r jera. Udah hidup menumpang, belagu lagi. Keterlaluan banget kan, Fiko?" Marn
ng jawab majikannya. Tapi aku," Maria menunjuk dirinya sendiri. "Kalian perlakukan aku lebih dari seorang pembantu. Kalian selalu memandang sinis dan mencari-
sahkan Maria selama ini. Sampai Maria mendapat kesakitan melebihi rasa sakit yang di rasakannya, Marni tidak akan ber
akuan ibunya selama ini sangat membekas di hati Maria. Fiko pikir, selama ini Maria hanya menganggap angin lalu perlakuan ibunya. Maria terlihat
diam saja. Lakukan apa yang ibu inginkan, biasanya Mas begitu, kan. Apa pun yang ibu kataka
ng menantu berkata begitu pada mertuanya?" Sela makin memanas-manasi keadaan. Dia tidak
ebatan panas seperti ini. Teman kerjanya mengatakan setiap mereka lelah karena bekerja, begitu pulang ke rumah cape langsung hilang. Begitu mereka bertemu anak-anaknya
aria masak dari subuh agar makanannya sudah terhidang sekarang." Marni tetap
p rapat mulutnya. Saat ini dia sudah cukup tah
Emosi dalam dadanya bisa meledak
g agar bisa menjadi penengah yang adil. "Ibu, Tadi Fiko bertemu Maria di jalan saat hendak pergi ke pasar. Di tengah jalan Maria mengalami sedikit masalah. Dia hampir tertabrak motor, dan untuknya ada orang yang menyelamatkannya
akan saja ajakannya. "Dengan syarat Maria tidak boleh ikut. Kan dia yang menyebabkan kita semua
kalau kali ini juga Maria harus mengalah. Tanpa kata, Maria pergi meninggalk