icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mawar Hitam Berdarah

Bab 5 Siapa ibu kandung Maria

Jumlah Kata:1018    |    Dirilis Pada: 30/03/2022

bahagia. Rasanya Sela ingin tertawa keras saat menyaks

erdiri sambil menyender di tiang pi

pura-pura ti

sayurnya kan, Sela!" Maria me

"Ya ampun, aku kira kamu bodoh sampai tidak mengetahui kalau a

ergi dengan langkah ringan. Sedangkan Maria hanya bisa mengep

arinya mengeriput. Setelah membilas tubuhnya sekilas, Maria keluar dari kamar ma

ntaimu begit

*

unaikan Shalat subuh. Namun, kini wanita berusia 24 tahun itu masih berbaring dan

ada hentinya. tangan Maria sesekali menggosok hidungnya yang gatal dan mengelap ingus yang kel

ng dari luar pintu. Maria mengenali suar

ah berhasil mendudukkan tubuhnya sambil menyender pada tembok, maria kembali memanggil nama suaminya. "Mas

amun, senyum itu lenyap ketika yang muncul bukan Fik

ain yang di pakai Maria untuk menyelimuti tubuhnya, Marni memelototkan mata mar

rharap Marni merasa simpati. Namun, harapannya itu harus Maria buang jau

duk Kain gorden dari tubuhnya Maria. Marni lalu menggulung kain gorden itu dan melemparkannya pa

gan berpegangan pada tembok. Dia sedikit linglung ketika ingin menyampirkan kain gorden pada pengait yang akhirnya menyebabkan Ma

endongakkan wajahnya karena takut dengan ekspresi Marni. Tidak lama

memukul Maria menggunakan tongkat yang sela

ria mengiba sambil melindungi tubu

sar menantu sialan! Kenap anak saya harus menikahi wanita yang lahir dari seseorang yang kotor sepertimu? Saya benci melihatmu, saya sangat membenci Ibumu

diri melihat wajah ibu mertuanya. "Apa ibu mengenal wanita yang

Maria. Namun, kebencian akan pakta bahwa Maria adalah alasan dia menjalani kehidupan penuh kesedihan menutup pintu kasih sayang itu. Marni menyayangkan, kenapa dia baru tahu pakta itu setel

tus asanya. Begitu banyak pertanyaan yang bersarang di pikirannya. Siapa Ibunya, bagaimana wajahnya, kenapa tidak pernah menemuinya, apak

a kulitnya seolah itu adalah hal yang menjijikkan. "Berapa kali pun kamu memohon, bahkan sampai bersujud di kaki s

emohon seperti apa agar ibu mertuanya itu mau membagi infor

Dia memang membenci Maria, sangat benci malah. Tapi, Marni juga susah mendeskripsikan hatinya yang kini merasakan perasaan ingin merengkuh punggung bergetar Maria yang rapuh. Marni

di dalam dari awal sampai akhir membuatnya tidak dapat menahan senyum lebar. Dia pastikan akan mengetahui tentang informasi mengenai Ibu kandung Maria yang selama ini dicarinya untuk mem

astikan kamu bersujud di kaki

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka